Awal yang baik

17.3K 1.1K 105
                                    

Yerim telah selesai menceritakan semuanya. Kini ia berada dalam pelukan Sohyun sambil terus menangis mencurahkan isi hatinya.

"Brengsek," maki Yukhei, "Apa yang dia pikirkan sebenarnya?" lanjutnya tidak habis pikir.

"Kau temannya, kau paling tau kelakuannya. Bukan begitu, Yukhei," desis Sohyun menekan setiap kata yang ia ucapkan. Sebagai seorang teman Sohyun tentu tidak akan diam saja jika salah satu disakiti.

"Kenapa menyalahkanku atas kesalahan si brengsek itu, Yang? Kami memang berteman baik tapi bukan berarti aku juga bertanggung jawab atas kelakuan buruknya itu," bela Yukhei tidak terima dipojokan hanya karena dirinya berteman dengan Jaehyun.

"Tapi kau pasti tau hubungannya dengan Lisa,  kenapa kau tidak mengatakannya hah," balas Sohyun tidak mau kalah.

"Itu karena ku pikir dia hanya ingin main-main saja dengan Lisa. Banyak pria yang seperti itu,"

"Dan kau termasuk didalamnya, bukan begitu,? Kalian para pria hanya memikirkan kesenangan untuk kepentingan diri sendiri tanpa peduli pada perasaan wanita tapi saat wanita melakukan hal serupa kalian justru menyebutnya murahan tanpa tau bahwa yang dilakukan oleh wanita selama ini karena pria,"

"Hyun!!" bentak Yukhei.

"Kalian tidak pernah mengerti perasaan wanita. Kekhawatiran mereka, kegelisahan mereka. Kalian tidak akan pernah tau karena yang ada diotak kalian hanya bagaimana cara memuaskan diri sendiri," lanjut Sohyun.

"Hentikan, Hyun!! Kau terlalu jauh berpikir,"

"Hey, kalian, berhentilah berdebat," sahut Mark Lee, "itu tidak akan menyelesaikan masalah,"

"Mark benar, guys. Kurasa rencana kita untuk besok sebaiknya ditunda saja," timpal Saeron.

Yerim menggeleng lemah, ia kemudian bangun dari posisinya menatap wajah prihatin teman-temannya, "jangan pikirkan tentangku. Kalian bersenang-senang lah disana. Aku tidak ingin karena mengkhawatirkanku kalian bertengkar," ucap Yerim.

"Tidak, aku sudah memutuskan untuk tidak akan pergi tanpamu. Kita ini sahabat bukan hanya saat senang bersama. Dalam keadaan sedih pun kita harus saling menguatkan," balas Sohyun.

"Kita ini Kim sibling, dan Kim family harus selalu bersama selamanya," timpal Saeron berhambur memeluk kedua sahabatnya.

"Terima kasih, aku beruntung sekali memiliki kalian dalam hidupku,"

Yukhei mendekat, "Hyun, maafkan aku, aku bersumpah atas hidupku bahwa aku tidak terlibat sama sekali, kau percaya padaku, kan?" ucapnya memohon.

Melihat ketulusan dimata Yukhei saat menatap Sohyun membuat Yerim tersenyum. Selama ini ia tidak pernah mendapatkannya saat bersama Jaehyun tapi ia turut berbahagia mengetahui Yukhei mencintai Sohyun dengan tulus.

Sohyun menganggukkan kepalanya, "maafkan aku juga, aku salah karena membentakmu,"

Yukhei menggeleng lalu menarik Sohyun dalam pelukannya, "tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku sangat suka kau mengatakan apa yang kau rasakan, sekali lagi maafkan aku, aku jujur saat aku mengatakan bahwa hanya kau satu-satunya wanita dalam hidupku kini maupun nanti,"

Yerim tersenyum senang melihatnya. Saeron yang ada disampingnya bahkan memeluk Yerim erat, "mereka manis sekali," ucapnya kagum lalu mendongak keatas, "Ya Tuhan, beri aku satu pria lagi seperti Yukhei," doa Saeron mengucangkan tubuh Yerim yang sedang ia peluk.

"Jreng..... Wahai anak manusia, Kau sudah mendapatkannya," celetuk Mark lee tiba-tiba sudah berdiri disamping Saeron.

"Hah, siapa?" kaget Saeron binggung tapi detik kemudian setelah sadar ia mendelik tidak suka, "tidak mau ah, aku mau yang gentle,"

My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang