Reuni

15.7K 1K 114
                                    

"Kapten, bisakah aku meminta bantuanmu," ucap Sinb menghampiri Jungkook.

"Tentu," balas Jungkook ramah, "apa yang harus kubantu, Sinb,?" lanjut Jungkook bertanya.

Sinb belum menjawab. Matanya sibuk melirik ke sekeliling tempat ia berdiri saat ini, "kapten, bagaimana kalau kita bicarakan diluar, aku tidak enak bicara disini,"

"Maaf, aku tidak bisa kalau begitu, kau tau? Diluar bisa lebih buruk dari tempat ini," tolak Jungkook.

"Tapi-"

"Istriku menungguku dirumah, setiap waktuku berharga, jika kau mau ku bantu katakan saja disini," potong Jungkook cepat.

Sinb memaki dalam hati. Ia sangat kesal dengan sikap yang ditunjukan oleh Jungkook. Pria yang ia kagumi setengah hidup itu sama sekali tidak berubah, tetap saja bersikap dingin dan tak tersentuh. Sinb tidak dapat mempercayai pria tampan dengan sejuta pesona dan wibawa itu memiliki seorang istri yang seperti anak kecil.

"Aku hanya ingin meminta pendapat mengenai pekerjaan, Kapten," ucap Sinb akhirnya.

"Hanya itu saja,? kurasa kau bisa meminta bantuan pramugari yang lebih lama bekerja disini karena kita berbeda profesi kurasa pendapatku tidak akan sesuai denganmu," jelas Jungkook berhasil mematahkan harapan Sinb,

"Aku harus pergi, maaf tidak bisa membantu," lanjut Jungkook melangkah pergi meninggalkan Sinb dengan segudang kekesalan yang terlihat jelas dimata wanita itu.

"Sial!!" desis Sinb.

Jungkook diam-diam mendegus sesaat setelah meninggakan Sinb. Ia sebenarnya sudah tau kalau pramugarinya yang satu itu memiliki perasaan lebih pada dirinya dan tadi hanya bentuk dari kesopanan Jungkook saja agar tidak dianggap sombong oleh rekan kerjanya padahal yang sebenarnya Jungkook sudah cukup dibuat muak oleh tingkah wanita itu yang selalu membuntuti dirinya disaat tertentu.

Drrt

Getaran yang berasal dari ponsel yang ia taruh didalam saku membuat langkah kakinya terhenti. Jungkook merongoh saku celana kain hitamnya, mengeluarkan ponselnya dari dalam sana.

Jungkook kemudian tersenyum ketika mendapatkan satu pesan masuk dari Yerim.

From : My Wife💜

Kak, Yerim keluar sebentar yaa, mau kerumah Sohyun.. ~

Jungkook tersenyum, dengan cepat mengetik balasan untuk istrinya.

To: My Wife💜

Iya, jangan lama-lama yaa, Sayang, jangan terlalu banyak bergerak, nanti kelelahan..

Jungkook merasa harus mengingatkan istrinya untuk yangbsatu ini karena ia tau dengan pasti kebiasaan Yerim jika bertemu dengan kedua temannya. Istrinya akan dua kali lipat lebih aktif dan banyak bergerak.

To : My Wife💜

Siap bossqu...

Jungkook tersenyum menyimpan kembali ponselnya lalu melanjutkan langkah kakinya menuju mobil miliknya.

----

"Yukhei..," teriak Yerim melambaikan tangan saat berpapasan dengan Yukhei yang baru saja datang dengan mobilnya.

"Eh gilaa, nyai datang," kaget Yukhei mengelus dada. Teriakan Yerim barusan benar-benar luar biasa dahsyatnya hingga membuat jantungnya serasa akan lepas dari tempatnya.

"Yerim...," pekik Sohyun membuka pintu rumahnya tidak kalah terkejut mendapati Yerim tiba dirumahnya, "aaaa kau datang. Saeron, Yerim datang," lanjutnya berteriak memanggil Saeron yang sudah tiba duluan dan kini berada didalam rumahnya.

My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang