New Friends?

2.1K 91 8
                                    

Nadine menatap gedung sekolah itu.
"Ini pasti melelahkan.."
Lirih nya.

Dia masuk melalui gerbang berwarna gold,pepohonan menyambut nya,sedangkan angin berhembus kencang,seolah ikut menarik nya ke dalam sekolah.

Nadine menatap bangunan itu dengan takjub.
"Ini sekolah atau Hotel?"
Tanya nya pada diri nya sendiri.

Dia melewati beberapa siswa siswi yang sedang sibuk dengan cengkrama dan topik mereka di pagi ini.

Ting Ting Ting

Bunyi itu mengejutkan Nadine,dia menatap ke atas.
Dia sedikit terkejut,ada sebuah jam Raksasa di sana.
"Apa aku bermimpi?"
Nadine melangkah masuk,dia ingin bertanya pada beberapa siswa yang lalu lalang,namun di urungkan nya,mengingat tampang siswa siswi itu sedikit angkuh,dia sedikit menciut,diabaikan oleh mereka.

Dia berjalan tanpa arah,menaiki tangga dengan tujuan yang tak pasti.

Saat sedang melihat sekitar,Nadine tidak sengaja menyenggol seseorang.

"Auuuu"
Jerit nya

"Maaf..
Maafkan saya kak"
Nadine membungkuk.

"Hei!!
Kalau jalan pakai mata!!
Sialan.."
Umpat gadis itu.

"Maaf kak..
Saya murid baru,saya sedikit bingung dengan denah sekolah ini.. Saya sedang mencari ruang guru.."
Ucap Nadine seformal mungkin.

"Murid baru?"
Wanita itu menyunggingkan senyum nya.
"Ok,aku beritahu,ruang guru ada di belokan itu,di sana ada tangga setelah naik tangga, kau bisa masuk ke ruang pojok,warna Cat nya berbeda dengan cat yang lain...kau tinggal masuk,pasti ketemu.."
Ucap wanita itu.

Nadine yang bodoh hanya tersenyum polos dan berusaha mengingat.
"Makasih kak"

Wanita itu tersenyum.
Sedangkan ke3 teman nya sudah menahan tawa.

"Kau hebat Ly"
Seorang teman nya merangkul nya,dengan sangat bangga.

"Ia,anak baru itu pantas di kerjai.."
Balas yang satu lagi.

"Jelas...
Aku tidak suka melihat nya,berani sekali lagi menyenggol ku,ku mutilasi....haha"
Gadis tadi tertawa,dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Loly,di lawan.."
Seru ketiga sahabat gadis itu

Sedangkan Nadine,buru buru menuju tempat yang di maksud,tanpa tahu apa yang sedang menunggunya dibalik sana.
.
.
.
.

"Huh... Ternyata melelahkan! "
Keluh nya,di ambang tangga dia melihat ruangan yang di maksud seniornya tadi,dia tersenyum dalam hati dan mulai mempercepat langkah nya.

Kreeek.
Dia nembuka pintu dengan ceria,namun semangatnya kala kuat dengan sesuatu yang ada di depan nya,dia  menjerit dengan kedua tangan yang sibuk menutup kelopak mata,gerakannya terburu-buru dan tak beraturan berlari meninggalkan tempat keramat itu.

Sialan.
Dia di kerjai,ruangan yang di masukinya tadi,ternyata toilet pria.
.
.
.
.
"Maaf buk.
Saya telat"
Nadine menatap sepatu nya,kepalanya terlalu menunduk,mengingat berapa banyak waktu yang di habiskannya saat ini.

"Memangnya kamu dari mana saja?
Apa sulit nya menemukan ruangan?".
Tanya guru itu,tidak bersahabat.

"Maaf buk..
Saya sedikit bingung,namun saya tidak akan mengulanginya lagi."
Sesal Nadine.

"Baiklah...
Silahkan masuk,dan perkenalkan diri mu"
Perintah guru gendut dengan kaca mata besar yang mengiasi hidung besarnya.

Nadine mengangguk dan masuk ke kelas.
"Perkenalkan Nama saya Nadine.
Kalian bisa memanggil saya Nadine"
Ucap Nadine tanpa sedikit gugup.

Tatapan siswa berbeda beda,ada yang bahagia,ada yg tidak suka,dan ada yang biasa saja.
"Baiklah Nadine,duduk lah di samping Deardo."
Pinta sang guru,sembari menghunjuk kursi nomor3 dari depan.

Beberapa kaum gadis berbisik tidak suka,sedangkan pria yang duduk di bangku itu menyambut dengan senyum ramah.
"Hai..
Nadine."
Sapa nya dengan nada yang menyenangkan.

"Hai,mmm?"
Nadine sedikit bingung untuk nama pria itu.

"Panggil Ardo saja"
Jawab Deardo seolah paham apa isi otak gadis itu.

"Baiklah"
Nadine tersenyum dan duduk bersama Deardo.
.
.
.
.
"Kau tidak lihat,gadis nya cantik."
Seorang mengguncang tubuh yang sedang tidur.

"Apa tidak ada selain gadis?
Aku bosan.."
Pria tadi kembali tidur,usai memukul kepala pria yang begitu heboh,mengenai seorang gadis.

"Aku yakin kau menyukai nya,adik ku saja sampai tegang.."
Jawab pria tadi.

"Tegang?
Apa gadis tadi hanya memakai Cd,sehingga kau bisa tegang??"
Pria itu masih betah dengan tidur nya,beralaskan lengan kekarnya,rasanya ini akan sangat nyaman,andai pria dengan rambut coklat keemasan itu tidak menggaduhinya.

"Ah kau,aku serius..."
Rajuk teman nya itu.

"Aku juga serius..
Kau sangat malang Luke,melihat begitu saja kau tegang! Kau lemah"
Kini pria yang tidur itu terbangun.

"Diam kau Calum..
Seandai nya kau melihat dia,pasti kau sama dengan ku,buru buru kembali ke toilet.."
Dengus pria itu,seolah pendapatnya ini paling benar.

"Aku penasaran dengan gadis itu.."
Lirih Calum,dengan nada sedikit malas.

"Belum apa apa,kau sudah penasaran,sebaiknya jaga adik mu..."
Goda Luke.

"Brengsek kau!!"
Calum melempar Luke dengan buku paket nya,menimbulkan tawa bersabat yang luke uapkan diantara udara hangat di pagi itu.
.
.
.
.
"Kamu,mau pesan apa?
Biar aku pesan kan,"
Deardo masih betah,menatap wajah Nadine.

"Sama kan saja dengan mu.."
Jawab Nadine akhirnya,tak ingin pusing sebenarnya.

Deardo segera berlari dan memesan makanan.

"Ini dia.."
Sebuah Bakso mendarat di hadapan Nadine.

"Terimakasih Ardo.."
Tulus Nadine,saat mangkuk putih itu benar-benar mendarat di hadapannya.

"Baiklah tunggu sebentar,aku akan mengambil minuman nya."
Deardo berlalu dari hadapan Nadine,dan kembali menyibukkan diri.

Saat sedang asik memainkan ponsel nya,sebuah orange juice mengguyur seragam sekolah Nadine.
"Awww"
Kaget nya.

"Oops.
Sorry.."
Seru gadis itu dengan wajah hampir tertawa.

"Lain kali hati-hati ..."
Jawab Nadine tanpa melihat orang yang menumpahkan minuman itu ke baju nya,dia masih sibuk membersihkan baju yang tertumpah minuman kuning itu.

"Apa?? Aku tidak salah dengar?
Kau tau siapa aku??"
Gadis tadi malah meninggikan volume suara nya.

Nadine mendongak,merasa familiar dengan suara itu.
"Kau??
Kau kan,yang memberiku jalan palsu tadi?"
Geram Nadine.

"Jika ia,kenapa?
Apa masalah mu? Dengar yah,aku tidak suka melihat wajah mu yang sok cantik itu!!"
Papar gadis itu.

"Hei..
Aku tidak merasa ada masalah dengan mu,aku juga tidak mengganggu mu!"
Jawab Nadine dengan berani.

"Kau!!"
Baru saja gadis itu ingin melayangkan tangan nya,tiba-tiba beberapa guru datang menuju kantin.
"Kali ini kau selamat,besok-besok,akan ku buat kau tak bisa mengoceh lagi!!
Ayo Girl's"
Seru nya pada sahabat-sahabat nya.

Nadine kembali duduk.
"Sialan!!Siapa dia?"
Dengus nya tak suka,

"Hei,apa yang terjadi?"
Deardo kembali dengan 2 minuman.

"Seseorang mengganggu ku"
Wajah Nadine di tekuk,menahan kesal dan amarah yang bisa saja meluap-luap.

"Siapa?
Dimana?"
Panik Deardo,dengan pandangan yang menilai sekitar.

"Aku tidak tau siapa mereka,yang pasti sudah pergi,sebaiknya aku ke loker ku dulu,aku ingin mengambil jaket.."
Nadine bangkit.

"Biar ku temani."
Pinta Derdo.

"Sebaiknya kau di sini,aku hanya sebentar."
Nadine beranjak dan meninggalkan Derado,dengan rasa bersalah yang tertahan.

Bad Cousin  |Selesai• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang