Jika kemarin Nadine tidak di anggap,beda halnya dengan hari ini,dia sudah siap berangkat dengan Calum di sampingnya.
"Apa tidak masalah,jika kita berangkat bersama?""Entah,"
Nadine melirik pria yg selalu membuatnya kesal.
"Apa penyakit mu kambu,huh?"
Nadine melipat kedua tangannya di dada."Sebaiknya pasang sabuk pengaman mu,sebelum wajah mu terlempar ke luar!"
Ucap Calum dingin.Nadine hanya menekuk wajahnya dan melakukan intruksi Calum.
.
.
.Suasana hening,sampai keduanya berada di sekolah.
"Pulang juga dengan ku,jangan berani berani menerima ajakan siapa pun,"
Calum meninggalkan Nadine yang masih diam mematung.Tak beberapa lama,Nadine mulai sadar karna merasa seseorang menyentuh bahunya.
"Hei,mengapa kemarin tidak masuk sekolah?"
Nadine menoleh.
"Ah, Ardo kapan kamu sampai di sini?""Baru saja,jawab dulu pertanyaan ku,"
"Yang mana?"
Deardo menghela nafas.
"Apa yang di fikirkan otak kecil mu itu?
Aku tadi bertanya,mengapa kemarin tidak sekolah,?"
Mereka berjalan dengan beriringan."Ooh,itu kemarin aku terlambat bangun,"
Nadine tersenyum kaku."Ooh yah? Kamu beruntung,kemarin guru sedang sibuk,"
"Ya,itu jauh lebih baik"
Mereka memasuki kelas.
Dan seperti biasa,tatapan para penghuni kelas itu beragam.
Ada yang suka,tidak suka,kesal,dan lain lain."Apa hanya feeling ku, sepertinya mereka memerhatikan kita,"
Bisik Nadine."Ya,soalnya kita seperti Raja dan Ratu,yang sedang di tungu tunggu,"
Nadine memutar bola matanya malas,dan mencubit pelan tangan Deardo.
"Itu karna bualan mu,"Bukannya marah,Deardo malah terkekeh.
.
.
."Sepertinya,akhir akhir ini,kita jarang berkencan,"
Seorang wanita masih betah memeluk pria di ruangan yg sedang kosong itu."Katakan saja,apa mau mu?"
Ucap pria itu dingin."Tadi pagi aku melihat kamu berangkat ke sekolah dengan seorang wanita,"
Wanita itu mulai memainkan dasi pria itu."Lalu,?"
"Aku cemburu,"
Rengek wanita itu."Itu urusan mu,jika tidak ada yang penting,aku harus pergi,teman teman ku sudah menunggu."
Pria itu bangkit,dan mengibaskan pakaiannya seolah sentuhan wanita tadi membuat seragamnya kotor."Calum.."
Panggil wanita itu.Pria itu menoleh.
"Aku banyak urusan,"
Calum menutup ruangan itu dan menemui sahabatnya."Apa dia memberi servisan?"
Tanya Luke.Calum hanya melotot.
"Wanita itu menjijik kan,rasanya aku ingin mematahkan kedua tangan nya saat dia berani menyentuh dasi ku!"Kedua teman Calum hanya terkekeh,
"Anggap saja bonus,"Mereka pergi dari sana,sedangkan di dalam sana,sudah ada jiwa yg hampir meledak,ke3 teman nya mengelus punggungnya.
"Tenanglah Loly,tidak akan ada yg bisa merebut Calum dari mu,percaya lah."
Ucap seorang wanita yg bernama Rischa."Ya,itu benar Loly,Calum hanya milik mu seorang,"
Seorang yang bernama Chrisye juga ikut beropini."Dan ya,mari kita memberi sedikit ucapan selamat datang pada Jalang yang berani menggangu sahabat kita ini!!"
Semua mata tertuju pada wanita terakhir,seseorang yg kejam setelah Loly dia biasa di panggil Natty.
![](https://img.wattpad.com/cover/155854712-288-k898347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
FanfictionPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi