Nadine mengusap rambut hitam Calum.
"Semuanya akan baik baik saja"
Ucapnya pelan."Aku takut mereka Nadine. Mereka ingin mengambil mu dari ku"
Calum semakin posesif memeluk Nadine.
"Luke,dia ingin mengambil mu dari ku..."
Kini Calumelepas pelukan nya dan mengacak rambut nya sendiri.
"Dia mengatakan,akan mengambil mu.."
Wajah Calum tampak panik."Tidak..
Itu tidak benar,tidak akan ada yg mengambil ku.. Percayalah"
Nadine menggenggam kedua tangan Calum."Tapi,tadi.. Tadi dia bilang ingin mengambil mu Nadine"
Kini Calum frustasi."Tenanglah.
Aku tidak akan meninggalkan mu"
Nadine meraih tubuh Calum dan memeluk nya.
"Jangan buat aku takut"
Nadine menangis dalam jiwa Calum yg sedang bergetar.
.
.
.
.Pagi kembali terbit dengan cahaya yg mulai menyeruak.
Nadine menggeliat,dan mengusap kedua bola mata nya.
Dia melihat ponsel nya.
"Jam,5.30."
Gumam nya pelan,dia turun dari kasur dan buru buru mandi.Saat sudah selesai,Nadine menuruni tangga dan menemukan Calum sedang menikmati makanan nya.
"Sudah lama?""Hmm"
"Apa aku boleh menumpang dengan mu? Hari ini--"
"Kuharap,kau masih ingat perjanjian kita"
Potong Calum,dia juga bangkit dan meninggalkan Nadine."Sialan! Kufikir setelah semalam dia menjadi lebih encer!!"
Nadine mendengus malas dan kembali dengan sarapan..
.
.
"Hey Calum,ada apa dengan wajah mu?"
Seorang remana pria merangkul Calum."Iya,seperti baru dapat semburan dari tuan putri saja.."
Jawab yg satu lagi."Diam kalian!!"
Calu masih memasang wajah cuek.
"Mengganggu saja!"
Calum melepaskan kedua rangkulan teman nya,dan meninggalkan mereka."Ada apa dengan nya?"
Tanya yg satu."Entah lah,mungkin sedang datang bulan"
Jawab yg satu lagi..
.
.
"Nadine.."Panggilan itu membuat Nadine menoleh,dan mendapati Ardo yg berusaha mengejar nya.
"Ayo cepat"
Nadine berhenti di tempat nya,dan menunggu Deardo."Bagaimana,bila nanti pulang bersama?"
"Seperti nya--"
"Kumohon jangan tolak, nanti kan kita pulang nya cepat,bagaimana bila bersenang senang di taman?"
Nadine menggeleng pelan.
"Aku bekerja,maaf. Sepertinya tidak bisa"
Dia berjalan beriringan dengan pria itu."Bekerja?"
Deardo menaikan sebelah alis matanya.
"Bekerja dimana? Kenapa?""Di Restoran Uro,dekat taman yg kamu maksud.
Aku butuh biaya untuk melanjutkan hidup ku""Bagaimana bisa? Kau kan tinggal bersama keluarga mu di sini?"
"Ceritanya panjang,yg pasti aku tidak bisa,bukan nya aku tidak mau Ardo,hanya saja memang tidak bisa"
Nadine dan Deardo memasuki kelas."Its ok,sepertinya aku harus mengajak mu lain waktu."
Deardo tersenyum kecut dan mulai duduk bersama Nadine.Setelah beberapa waktu,seorang guru datang.
"Morning Class""Morning ma'm"
"Ok,karna hari ini kalian cepat pulang,ibu punya tugas buat kalian,masing masing dari kalian akan membuat percakapan dalam bahasa ingris,kalian bebas membuat tema,yg penting itu percakapan,tapi percakapan nya minimal 1lembar buku,dan kerjakan bersama teman sebangku,kemudian kerjakan soal soal yg ada di halamam 130.
Jelas?"
Beberapa murid mulai memangut mangut,dan membolak balikan buku nya malas."Hah,bagaimana kita akan mengerjakan ini?"
Nadine melirik Deardo."Kurasa,sebaiknya kita mengerjakan nya di tempat mu bekerja,selain kau bisa membantu ku mengerjakan tugas,kau juga bisa mengerjakan tugas mu di resto itu,"
"Not bad"
Angguk Nadine..
.
.Selesai guru itu memberi arahan,Nadine buru buru keluar kelas,dia bahkan tak mengindahkan panggilan Deardo.
Dia sibuk mondar mandir,menyusuri tiap lorong sekolah itu,dia lelah,namun kelelahan nya terganti setelah melihat seorang pria.Nadine berlari sekuat tenanga,demi bisa mengejar pria itu,dan hampir saja pria itu di dapat nya,
"Ahhhh"
Dia meringis,terjatuh dalam posisi tengkurap.Pria yg tadinya tergesa gesa,kini menoleh ke belakang,namun tak mengucapkan sepatah kata.
"Calum..."
Nadine bangkit.
"Aku ingin bicara.."Calum menoleh lagi,namun tidak bergerak.
Nadine bangkit dengan tertatih.
"Aku ingin meminta izin,"
Nadine masih mengusap kaki dan tangan nya.
"Kau dengar aku?"Calum masih diam.
"Calumm"
"Mana yg sakit?"
"Aku minta izin,ingin mengerjakan tugas,"
"Kaki mu?"
"Jawab aku dulu Calum!!"
"Tangan mu?"
"Calum!!"
"Atau dada mu?"
Nadine melotot.
"Kau menyebalkan!!"Tidak tinggu lama,Calum menyeret tangan Nadine,dan membawanya ke sebuah ruangan yg gelap.
"Dimana ini?"
Teriak Nadine."Ruang penyiksaan"
Jawab Calum datar."Aku serius.."
"Diam lah!"
Calum menarik tangan Nadine dan melihat goresan di tangan dan kaki nya.
"Ceroboh!!"Calum mengambil kotak p3k,dan mengambil kapas dan plester.
"Dimana?"Nadine bingung.
"Maksud mu?""Dimana kau akan mengerjakan tugas?"
"Di restoran Uro,dengan teman sebangku ku"
"Oh"
"Jadi? Boleh tidak?"
"M"
Nadine tersenyum.
"Terimakasih.."Calum menatap Nadine sebentar.
"Tak perlu tersenyum! Nanti di rumah kau akan mendapat hukuman karna sudah mengajak ku berbicara.
Ralat,mengobrol!"
Calum menyimpan kembali kotak itu dan meninggalkan Nadine yg mengkerucutkan bibir nya.Tbc
Abikan Typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
Fiksi PenggemarPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi