All i need is nothing more.
Tanpa mu aku rapuh..
.Cinta itu buta,bukan lebih tepatnya pembodohan,biarkan dia menjadi bodoh dengan rasa yang di pendam.
Cukup terdiam dan mengamati wajah gadis yang tengah terlelap itu sudah membuat Calum bahagia.Gadis itu menggeliat,saat tiupan angin masuk melalui jendela yang tak tertutup rapat.
"Dingin,"
Racau nya.Calum tersenyum,bukannya bangkit dan menutup jendela,dia malah mendekat dan meniup kulit Nadine dengan lincah.
"Aghh"Nadine membuka mata dengan terpaksa.
"Calum...""Sudah pagi adik kecil,"
"Aku mengantuk! Sangat mengantuk! 10 menit saja!"
"Tidak boleh!"
"5menit!"
"Aku tidak menerima tawaran! Cepat bangun!"
Nadine menggeleng,dengan cepat dia memeluk guling dan menarik selimutnya.
Cukup jengkel dengan sikap Nadine, Calum menarik guling dan menggelitiki Nadine."Ayo bangun!"
Nadine yang mendapat serangan tiba tiba,cukup kesal dia bersungut-sungut dan memunggungi Calum.
"Aku masih mengantuk!"
Ucapnya dengan suara sendu.
"Tubuhku sakit,biarkan aku tidur,"Sebuah pelukan membuat Nadine terdim.
"Tidurlah,nanti akan ku belikan peti!"Nadine memukul kedua lengan Calum.
"Kau ingin aku cepat mati? Sialan!"Calum tertawa renyah.
"Kenapa tidak,apalagi kalau berdua? Mau coba?"Nadine memukul kedua tangan Calum.
"Psikopat sialan!"Calum hanya terkekeh,dia sangat suka ketika nadine marah dan memanggilnya begitu.
.
.
.Hari ini waktu berjalan begitu cepat, saat Nadine kembali membuka mata dengan cahaya yang menyeruak,dia di kejutkan dengan keheningan.
Dia bangkit dari tidur, menatap jam ding-ding yang tak jauh dari posisi berdirinya.
Pukul12siang.
Dia sedikit terkejut,dengan malas berjalan ke dapur.Tak menemukan apa pun selain note.
Aku keluar,nanti ku bawakan makanan.Nadine menghela nafasnya kasar,bagaimana bisa dia melewatkan jam makan? Bahkan ini sudah saat nya makan siang,lalu sampai kapan dia menunggu Calum?
Membuka lemari pendingin,dan tak menemukan sesuatu yang layak di konsumsi membuatnya semakin frustasi,perutnya berdemo ria,sedangkan makanan tak tersedia.
Dia meneguk air beberapa gelas.
"Aku harap ini bisa membantu."
Kembali berjalan menuju kamar,satu-satunya kegiatannya hanya tidur..
.Beberapa kali Calum menelepon,tapi sang empu tak kunjung mengangkat panggilan,cukup resah Calum mulai keluar dari tempat yang di kunjunginya sedari tadi.
"Aku pergi dulu."
Kedua sahabatnya menoleh.
"Mau kemana?"
Tanya Luke sedikit penasaran"Ya,jangan bilang kau berkencan?"
Tambah Aston sembari menaik turunkan kedua alisnya.Calum menggeleng.
"Peliharaan ku belum makan.""Tenanglah kawan,sehari tak kau beri makan dia tidak akan mati."
Luke menarik lengan Calum,membuatnya kembali masuk pada tempat itu.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
Fiksi PenggemarPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi