Nadine menghela nafas,Calum tak lagi kasar,namun sikap dan kata-kata pria itu masih nyaris sama,sekali-pun dia mengatakan begitu menyayangi Nadine.
"Apa tidak masalah aku berangkat dengan mu lagi,dude?"
Calum melotot.
"Dude kata mu? Sejak kapan aku menjadi dude mu?"Nadine terkekeh.
"Kau kemarin membuat sebuah perjanjian konyol,lalu hari ini kita berangkat bersama lagi?""Ingat pasal satunya! Kekuasaan terbesar di tangan ku!"
Nadine menghembuskan nafas dengan kasar.
"Sangat arogan!"
Bisiknya pelan.Hell, sudah berapa lama Nadine tidak sekolah,kehebohan beberapa teman salah satunya Deardo membuatnya menggeleng kecil.
"Aku rindu."
"Kau sudah mengatakan nya berapa kali?"
Nadine mencoba mengingatnya,"Aku sungguh,saat kau hilang tanpa kabar aku sangat takut,belum lagi kau tiba-tiba sakit! Ponsel mu tak bisa di hubungi,nona."
"Kau begitu perhatian."
Deardo hanya tersenyum tulus.
"Apa kau ada acara malam ini?""Memang nya ada apa?"
"Ayo makan malam di rumah ku."
Detak jantun Nadine terpoma cepat,makan malam? Berdua atau bagaimana.
"Orangtua ku sedang bekerja,ayolah hanya ada aku,kau dan kaka ku. Bahkan kaka ku mungkin tidak akan menggangu kita."
"Untuk alasan apa,aku harus menghadiri makan malam itu?"
Nadine menyembunyikan wajah nya dengan menunduk."Hanya mengeratkan hubungan persahabatan kita."
Jawab Deardo sedikit tidak yakin."Akan ku kabari lagi nanti."
Putus Nadine.
.
.
.Gadis itu tampak asik menggoda pria yang tengah fokus dengan buku pelajaran ,sesekali gadis itu memeluk lengan pria itu,memintanya untuk jangan mengabaikan gadis itu.
"Calum.."
Calum menahan setiap geraman yang akan membuatnya terlihat buas.
"Ada apa?"
Jawabnya pelan."Kenapa semakin hari kamu semakin sulit untuk ku gapai?"
Ingin rasanya Calum melempar tubuh menjijikan gadis yang memeluk lehernya,sungguh dia sangat jengah dengan tingkah gadis itu.
"Jawab aku!"
Gadis itu memankai dasi yang melekat indah di leher Calum."Ayolah Loly,tidakkah kamu melihat jika aksi mu hari ini tidak lebih seperti seorang Jalang?"
Loly,gadis itu memerah menahan kesal.
"Kamu tau Calum,aku hanya bertingkah seperti ini hanya karna aku di dekat mu!""Untuk apa?"
"Untuk apa?"
Loly menyengit,dia memandang Calum tak suka.
"Aku kekasih mu,apa tak pantas jika aku menggoda mu?"Calum tersenyum sinis.
"Kau begitu memalukan!"
Calum akan bangkit sebelum Loly menjerit."JANGAN KATAKAN INI SEMUA KARNA BOCAH SIALAN YANG BERANGKAT BERSAMA MU TADI PAGI!"
Rahang Calum mengeras,dengan pergerakan lamban dia memutari tubuhnya
"Apa maksud mu?" Tanya nya pura-pura tidak tahu."Berhenti bermain Calum! Kamu tau siapa aku! Bukan suatu hal yang sulit bagi ku untuk menyingkirkan nya!"
"Kau menantang ku?"
"Jika ia,lalu kamu bisa apa?"
Calum tertawa.
"Kau membunuhnya pun aku tak perduli!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
FanfictionPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi