Hari terasa cepat berlalu,rasanya baru saja Nadine di antar Calum,namun kali ini dia sudah bersama pria lain,siapa lagi bila bukan Ardo?
Deardo tersenyum,sesekali dia begitu cerewet seperti gadis-gadis belia yang ingin mendapat perhatian.
"Nad,aku tidak menyangka jika cincin itu pas di jari mu,"Nadine tersenyum teduh,entah dia harus jujur,ini alasan kenapa dia kemarin tak hadir ke sekolah dan dapat ceramahan ful dari wali kelasnya.
"Iya,aku juga tidak menyangka."
Nadine menyandarkan diri nya pada tempat duduk,hari ini cuaca terlalu panas,dengan sangat gatal tangannya menyalakan sesuatu di mobil Deardo.
"Tidak masalah kan?"Deardo tersenyum,saat jemari Nadine menyetel beberapa musik dari mobil.
Namun beberapa musik justru membuatnya sedikit tidaknyaman,hingga lagu dari Olivia O'brien ft Gnash_I hate you I love you ,itu mengalun perlahan, tatapan nya tersudut pada jalanan yang ramai,ya begitu ramai hingga Nadine merasa terabaikan."Hey,"
Deardo melambai di wajahnya,membuat Nadine gelagatan.
"Ya?""Apa kau baik-baik saja?"
Deardo menatap nya kawatir."Ya,memangnya aku terlihat buruk?"
Deardo menggeleng.
"Usai musik itu mengalun, kau terlihat berbeda,seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat,"Nadine tertawa garing.
"Kau bisa saja,aku hanya terlalu menikmati beberapa lirihnya saja,"
Lagi-lagi Nadine menatap bahu jalanan yang terlampau ramai,hingga sudut matanya menangkap seseorang di sana,dan sial nya orang itu tengah melihatnya juga.
"Mati lah aku!""Ada apa?"
Deardo menghentikan mobil dan menatap Nadine takut."Apa kaca mobil mu ini terpantul bayangan dari dalam?"
"Maksud mu?"
"Astaga!!
Maksudku,bila kita naik mobil mu ini,apa orang dari luar bisa melihat kita?""Ya,jika jendela kacanya kau buka,bahkan sanga--"
"Lalu jika tertutup?"
"Ya,tapi tidak-"
"Astaga!!"
Nadine duduk dengan gelisah,membuat Deardo dilanda keresahan."Ada apa sebenarnya?"
Nadine menggeleng dengan seribu bahasa,bagaimana bila Calum menghukumnya,atau bahkan melakukan sesuatu di luar nalarnya? Astaga harus nya Nadine meninggalkan rumah hantu itu.
Dengan cepat Nadine meminta berhenti di sebuah persimpangan.
"Aku di sini saja.""Ada apa?"
Deardo menahan lengan Nadine.
"Kenapa dengan mu? Katakan saja,aku akan menjaga mu!""Ah, tidak apa-apa! Aku harus membeli sesuatu, dan sedikit lama,terimakasih tumpangannya."
Lagi lagi Deardo mengejarnya,menarik kedua lengannya hingga keduanya berhanti di jalan,dengan posisi Deardo yang menggengam kedua lengan Nadine.
"Aku tau ini tidak benar,tapi semenjak kau menghilang dan kembali dengan beberapa luka,aku tak nyaman,aku resah,kau harus tau!"Nadine menggeleng,Deardo tidak tau apa yang akan terjadi, bagaimana bila Calum melihatnya,sungguh membuatnya terancam saja.
"Aku baik-baik saja,""Tidak,sampai aku melihat mu sampai di rumah!"
"Ada yang harus ku beli Ardo,percayalah,kenapa kai jadi begitu takut tentang keadaan ku?"
"Aku menyayangi mu! Kenapa? Kau tak suka?"
Deardo memandangnya lembut.
"Aku bukannya tidak peka dengan beberapa luka di tubuh mu,hanya saja aku tak ingin kau merasa jika aku terlalu mencampuri urusan mu! Tapi apa kau tau justru aku semakin tersiksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
Hayran KurguPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi