My Brother is Phsyco

2K 92 18
                                    

Biarkan Rasa itu tumbuh..

Song
=> Lighters  ft bruno mars_Bad meets evil
"Lagu di atas enak di denger loh.

.
.
.

"Aku menyayangi mu,"
Entah berapa kali Calum mengucap kalimat yang sama,namun Nadine tak kunjung bergeming.

"Nadine,"
Kini Calum mengejutkan Nadine dengan memeluknya tiba tiba.

"Apa maksud mu?"
Sentak Nadine.
"Kau gila!"
Nadine meronta dalam pelukan Calum.
"Lepas!!"

"Dengarkan aku Nadine,aku menyayangi mu!"

"Lepas,Calum! Kau mabuk!!"
Nadine berusah mendorong tubuh Calum yang besar.

"Berhenti Nadine!"
Teriak Caluk tepat di telinga Nadine,dengan gerakan yang tiba tiba Nadine menghentikan aksinya,telinga kirinya terasa berdenyut di bagian dalam.

"Harus ku apakan,suapaya kau dengar aku ha?"
Calum menarik Nadine kembali ke pelukan nya.
"Jangan buat aku marah,Nadine."
Calum mengelus rambut Nadine.
"Jangan sesekali melawan ku! Aku tidak akan menyakiti mu jika kau masih mendengar arahan ku,kau mengerti?"

Tak ada jawaban dari Nadine,dia hanya menahan tiap air mata,agar tidak lolos dari kelopak matanya.
.
.
.
.

Nadine membawa nampan berisi makanan,wajahnya terlihat pucat,fikiranya entah kemana,hingga sesuatu mengejutkannya.
"Hey,sialan! Kau taruh dimana otak mu!! Ha?"
Teriak seorang wanita dewasa.

Nadine tersadar dan buru buru membersihkan pakaian wanita yang ada di hadapannya.
"Aku minta maaf,nyonya."
Sesal Nadine.

"Kau,wanita payah! Apa dunia ini kehabisan manusia,sehingga wanita tolol seperti mu di pekerjakan di sini?"

Nadine mengutuk kesalahannya dalam hati.
"Aku minta maaf,nyonya."
Nadine berusaha membersihkan baju wanita yang di hadapan nya itu.

"Berhenti! Buang tangan mu dari baju mahal ku,kau fikir kau pantas menyentuhnya?"
Wanita itu mendorong Nadine,dan mengambil Orange juice yang ketepatan ada di mejanya,tanpa menunggu lama dia menyiram minuman itu ke wajah Nadine.
"Ini bahkan belum apa apa!!"
Wanita itu menjambak Nadine.

Orang orang yang ada di sana hanya menjadi penonton,tak ada yang benar benar ingin melerai,suana mulai berubah saat pemilik tempat itu datang.

"Ada apa ini? Kenapa anda menyakiti pekerja saya?"
Tegasnya.

"Ooh,jadi kau pemilik rumah makan yang buruk ini? Kau sebelas duabelas dengan dia!"
Wanita itu menunjuk Nadine.
"Dia akan membayar perbuatannya."
Wanita itu menjambak rambut Nadine,dan menariknya paksa.

"Hei,mau kau kemanakan Nadine,"
Teriak pemilik rumah makan itu.

Wanita itu semakin gencar memukul tubuh Nadine,Nadine tidak bisa melawan,sesuatu yang kasar menghantam tubuhnya,seketika cahaya gelap menyerang matanya.
.
.
.
.

Nadine terbangun saat mendengar sebuah jeritan minta ampun.
Nadine mengucek kedua bola matanya,berusaha meyakinkan ini bukan kamarnya,dia berjalan dengan sulit,kepalanya yang sakit membuatnya semakin sukar melangkar

Dia menatap tempat itu lama.
"Kamar siapa ini?"
Lirih Nadine.

"Ampun..."
Suara itu kembali terdengar,Nadine membulatkan pupil matanya,nyawa seseorang sedang dalam bahaya,dan sepertinya ini juga tempat yang berbahaya.
Dengan takut,Nadine membuka knop pintu dan mencari asal suara.

"Apa itu sakit? Ayolah kita baru satu ronde,"
Teriak seseorang,Nadine kembali dibuat takut,saat menyadari suara itu berada di kamar yang tempatnya berada di hadapan nya,dengan ketakutan extra Nadine membuka pintu.

Bad Cousin  |Selesai• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang