Kau mulai perduli atau sekedar simpati???
Aku tak akan lupa,bagaimana kau menatap ku malam lalu.
Memeluk ku dengan erat,seolah sedetik pun kau lalai aku akan meninggalkan mu.
Ingatkan aku,jika kau sedang tidak menarik ulur kebahagian yang tengah kau beri.Dia telah berlalu.
Meninggalkan ku tanpa tahu malu.
Memangnya siapa yang semalaman memeluk ku? Merengek ikut saat aku mencoba ke kamar mandi,dan sekarang dia meninggalkan ku? Hebat.Ku rasakan sebuah tepukan ringan di punggung ku,dan pelakunya tak jauh dari jangkauan ku,masih pria yang sama.
"Hey,akhir-akhir ini kau jarang masuk,satu lagi. Mengabaikan ku,bagaimana bisa?"
Tentu. Aku bisa mengabaikan siapa pun yang tak ku suka,kenapa aku harus repot berteman dengan dia?
"Nadine,kau termenung,"
Aku berhenti untuk sesaat.
Menatap lengannya yang menempel di punggung ku,ck ini terlihat seperti debu.
"Aku harus ke loker ku."Aku pamit,meninggalkan dia dengan ketermenungan,mulai sekarang berfikirlah Deardo,aku tidak akan bisa sekedar menyukai mu,menyerah lah karna ini membuang waktu mu,jika kau tidak suka bermain-main.
Alasan tadi benar-benar menjijikan,buktinya sepasang kaki ku bukannya melangkah menuju loker ku berada,melainkan toilet.
Tak ada seorang pun di sini,aku mengela nafas malas,tiba-tiba aku tak memiliki semangat untuk belajar,beberapa detik bersama Deardo saja sudah membuat ku mual,kembali ku basuh telapak tangan ku,seolah yang ku lakukan adalah membersihkan sidik jari yang menempel."Biarkan ku bantu."
Aku terpana.
Mendengar suara yang tak asing di telinga ku."Bagaimana mungkin kau di sini?"
"Kenapa tidak? Ini toilet,lalu?"
Dia bertanya? Hell? Lalu siapa yang bodoh,dia atau aku? Jelas jelas ini toilet wanita."Seperti nya kau salah masuk tuan,keluarlah sebelum seseorang memergoki kita!"
"Itu yang ku tunggu."
Dia menyeringai,sangat nakal dan aku tak suka tatapan itu."Berhenti lah di posisi mu!"
"Kalau aku tidak mau?"
"Aku akan-- akan--"
"Akan memeluk ku?"
"Calum!"
Spontan aku menutup mulut,menatapnya dengan kesal,sedangkan dia tertawa riang dengan tangan yang sibuk berkacak pinggang."Apa kau mulai anti dengan sentuhan nya?"
Dia bersandar,sedikit menjaga jarak dengan ku."Siapa yang kau bicarakan?"
Aku mengusap telapak tangan ku lagi,membersihkannya sedemikian rupa."Biasanya juga kau menikmati belaian nya,"
"Diam lah,"
Aku menatapnya jengkel,apa perlu ku katakan keharmonisannya dengan Loly,oops sebenarnya itu menjijikan sih."Astaga,baiklah"
Dia mengangkat tangan dan tersenyum geli,sedetik kemudian dia mengamati ku,cukup janggal hingga dia mengikis jarak diantara kami, mengusap bahu ku perlahan membumbui sedikit tiupan udara di sana,seperti meniup debu saja."Kau lupa membersihkan ini,apa kau ingat berapa kali dia menyentuh bahu mu?"
Lalu,apa sekarang dia memata-matai ku? Begitu.
"Kau mengikuti ku?"Dia maju selangkah,menurunkan tatapannya perlahan hingga bibirnya di antara telinga ku.
"Lebih tepat nya menjaga mu"..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cousin |Selesai•
FanfictionPanggil dia Psikopat! Bijak lah dalam membaca. 5sos area. Calum hood. Tahap revisi