“Perjodohan? Ayah tidak pernah mengatakan soal itu sebelumnya padaku”
“Maka dari itu ayah mengatakannya sekarang”
Jungkook terkejut dengan ucapan ayahnya. Bagaimana bisa ayahnya membuat keputusan tanpa merundingkannya terlebih dahulu.
“Jika aku menolak apa ayah akan memaksa?"“Jeon Jungkook, Lee Yena itu gadis yang cantik, dia pintar dan baik. Apa lagi yang kurang darinya, dia cocok untuk menjadi pendampingmu. Dia akan menjadi ibu yang sempurna untuk anak anakmu nanti.”
“Tidak. Bagaimana bisa ayah menjodohkanku dengan gadis yang baru kukenal 1 minggu yang lalu”
“Aku tidak akan menjawab iya untuk sekarang. Maaf aku harus pergi” pamit Jungkook sedikit kasar yang kemudian meninggalkan ayahnya.
Pria paruh baya itu terlihat kecewa karena sikap anak semata wayangnya yang menjadi kasar padanya.
Jungkook berjalan melalui koridor gedung. Perasaan marah mulai merasuki tubuhnya. Kakinya seakan menolak untuk tetap berada ditempat itu.Berjalan memasuki tempat parkir yang berada dilantai 3 gedung. Mobil berwarna putih itu tengah terparkir rapi disana. Seorang sopir yang selalu siap mengantar tuan mudanya itu terlihat duduk manis dikursi kemudi.
“Ahjushi,, kita pergi dari tempat ini sekarang” pinta Jungkook yg sudah terlihat duduk dikursi belakang.“Ne” jawab sopir itu. (Ya)
Mobil itu terlihat meninggalkan gedung tersebut. Perlahan sopir itu menambahkan kecepatan kemudinya.
__
“Kau yakin bisa pulang sendiri?” tanya Yuri merasa khawatir pada Hana.
“Ne, jangan khawatir aku tidak mabuk Yuri~ya. Aku akan pulang dengan selamat, kau pergilah Namjoon oppa pasti sudah menunggu”
“Jinjja gwenchana?” ulang Yuri.
“Jinjja gwenchana (jawab Hana dengan penekanan disetiap kalimatnya),, terimakasih sudah menemaniku hari ini” ucap Hana. Senyuman mengembang dibibir mungil gadis itu.
“Josimhae,, jika butuh sesuatu telfon aku, arratchi?”“Arraseo,,pergilah sopirmu sudah menunggu”
“Josimhae” lanjut Hana.
Yuri berjalan memasuki taksi yang yang telah ia pesan. Memberikan salam perpisahan pada sahabatnya.
Hana berjalan saat setelah taksi yang Yuri naiki menghilang. Gadis itu berjalan lesu melewati jalanan pinggir kota Seoul. Tubuhnya seakan akan tumbang jika ia menginginkannya.Memasuki sebuah toko swalayan untuk membeli sebotol air mineral. Diraihnya sebotol air yang tertata rapi didalam mesin pendingin.
Membawanya kekasir untuk membayar.
“Gamsahamnida” kata Hana saat petugas casier itu selesai memberikan uang kembaliannya.
Jeon Jungkook pria itu juga terlihat disana. Membeli beberapa minuman kaleng untuk diminumnya.
Pria itu berjalan keluar setelah membayar. Menghampiri mobilnya yang terparkir di depan swalayan itu.
“Ahjushi, kau bisa pulang. Aku akan naik bus dari sini” kata Jungkook pada sopirnya.“Tapi tuan muda bagaimana jika tuan bertanya”
“ Katakan padanya aku tidak pulang jika dia terus melanjutkan perjodohan bodoh itu”
Jungkook langsung pergi meninggal sopir dan mobilnya disana. Berjalan dengan menyesap minuman kaleng yang ia pegang. Memasukkan satu tangannya dikantung celana miliknya.
Pria itu berjalan menuju halte bus yang berada dekat dengannya. Duduk disebuah bangku panjang dengan minuman kaleng yang masih setia dipegangnya.Menyesap kembali kaleng minuman itu. Sampai akhirnya ia menghabiskan tetes terakhir minumannya. Dibuangnya kaleng itu kesembarang tempat.
“Yakk” suara sentakan berhasil membuat Jungkook menoleh kearah sumber suara itu.
“Yakk,, buang itu ditempat sampah. Kau tau sampahmu itu bisa merusak udara dikota ini huh?”
“Yakk,, kenapa kau mengomeliku, kalau kau mau buang saja sendiri” jawab Jungkook menaikakan nada bicaranya.
Hana yang mendengarnya seakan geram.“Ahjushi,,”
“Ahjushi?”
“Eohh,, wae? Kau tidak suka aku memanggilmu ahjushi. Kalau begitu buang sampahmu”
Sebuah bus terlihat mendekati mereka.
“Buang saja sendiri, aku harus pergi” Jungkook bersiap untuk memasuki busnya.
Hana yang juga melihatnya cepat cepat membuang kaleng cola yang dipegangnya. Gadis itu berlari kecil kearah pintu bus yang masih terbuka.
Netranya mulai mencari tempat duduk yang masih kosong. Tapi sayangnya keadaan di dalam bus itu tidak terlalu bagus. Semua bangku terlihat penuh, hanya tersisa satu kursi dibarisan belakang. Mau tidak mau Hana harus duduk di sebelah pria menyebalkan tadi.
Direbahkan tubuhnya kasar pada bangku tersebut.“Yakk ahjushi, aku duduk disini bukan karena aku menginginkannya. Karena memang sudah tidak ada lagi bangku kosong yang tersisa”
“Apa aku terlihat mempersalahkannya, duduk saja dan berhenti mengomel"
“Dasar pria menyebalkan” lirihnya.
Saat itu pukul 7 kst, belum terlalu gelap namun lampu lampu perkotaan mulai terlihat samar samar. Puluhan pejalan kaki terlihat berlalu lalang disana.Berkencan dengan pasangan mereka atau hanya sekedar berjalan jalan dengan keluarga mereka.
Beberapa siswa SMA juga terlihat bersiap menunggu bus yang akan mengantar mereka pulang. Hal biasa di Korea seorang siswa SMA pulang larut seperti itu apa lagi jika mereka berada di semester akhir. Persiapan untuk memasuki universitas semakin menghantui mereka.Gadis itu berjalan mendekati pintu keluar, bersiap untuk turun di pemberhentian terakhirnya.
Jungkook yang duduk disebelahnya tidak tertarik pada tempat pemberhentian itu. Pria itu masih terlihat duduk tenang dibangkunya.
Bus itu mulai berhenti di sebuah halte yang letaknya lumayan jauh dari tempat pemberhentian tadi.Hana berjalan perlahan mendekati tempat tinggalnya, rumahnya terlihat gelap karena lampunya belum dinyalakan.
“Bukankah hari ini bintang terlihat sangat indah. Bagaimana mereka selalu muncul disaat suasana hatiku kurang baik.(gadis itu tertawa kecil) Setidaknya merekalah yang menjadi obat penawarku”Gadis itu menaiki tangga menuju rumah yang berada diatap. Terlihat kecil namun terasa nyaman saat berada disana.
__
Jungkook masih terlihat nyaman dengan posisinya saat itu. Sampai akhirnya ia sampai ditempat tujuannya.
Netranya menangkap suatu barang yang tengah tergeletak dibawah kakinya.
"Ponsel siapa ini?" pria itu memungutnya.
__
"Ohh,, dimana aku meletakkan ponselku? Aku ingat tadi aku memasukkannya kekantung hoddie ku" gadis itu terlihat kebingungan karena ponselnya tiba-tiba menghilang.
"Tidak mungkin"
___
Please voment readernim,, 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife of 100 days (JJK) END!
FanfictionJeon Jungkook, pria sialan itu telah menjebakku,, 26 Juli 2020, no 2 #army 26 Juli 2020, no 5 #ceritaremaja 28 Juli 2020, no 1 #army 15 Desember 2020, no1 #kookie 9 Juni 2021, no 10 # fanfiction