Seorang pria tengah berlari setelah memarkir rapi mobil putihnya. Sesekali mengarahkan ponsel kearah telinganya.
Berulang kali ia mencoba menelfon di sela ia berlari, namun tidak ada jawaban dari sipemilik nomor.
“Aakhh,,” pekiknya kesal.
“Kenapa ponselnya dimatikan” runtuknya.
Jungkook berhenti sejenak ditengah keramaian, sembari menelfon kembali berharap seseorang mengangkatnya. Tapi nihil, masih tidak ada jawaban juga.
Jungkook kembali mencari di sekitar taman bermain. Hampir 20 menit ia berkeliling mencarinya.
Ia mengedarkan pandangannya di sekeliling taman itu, hingga pada akhirnya sepasang netranya menangkap seorang gadis tengah duduk memandang langit sore yang semakin berubah menjadi gelap. Hembusan angin menerbangkan rambutnya yang tergerai.
Pria itu berlari dengan sisa tenaganya menghampiri gadis yang sedang terlihat duduk disana.
Gadis itu tersenyum saat jungkook tengah berdiri di hadapannya.
“kau datang” ucapnya dengan senyum manis khasnya.
“Kenapa tidak mengangkat telfon ku?” tanya jungkook ketus.
“Ne?,,ah mian" sesal Hana.
“Kau tau berapa kali aku mencoba menelfonmu (nadanya semakin meninggi) aku berlari kesana kemari mencarimu,,,”
Belum selesai ucapan jungkook, Hana langsung memotongnya.
“Kenapa kau membentakku, huh?” protes Hana kesal.
“Baik, aku minta maaf karena tidak mengangkat telfon mu, aku minta maaf karena membuat mu berlari kesana kemari mencariku,, (ucapannya berhenti beberapa detik) tapi,, bisakah kau tidak membentakku" jelas Hana.
“2 jam, ah tidak,, 3 jam aku menunggumu disini, tapi kau datng dan tiba-tiba membentaku. Seperti itukah caramu menghargai seseorang” ucap Hana sembari menahan air matanya.
“Yakk,,Apa aku memintamu untuk menunggu ku dengan duduk seperti orang bodoh disini, aku memintamu untuk bersenang-senang, itulah alasan ku membawamu ke tempat ini. Paboya" jelas Jungkook kasar.
“Mworago?”
“Yaakk,, Jeon Jungkook ssi, seperti inikah caramu memperlakukan semua gadis, kartu ini. Jangan pernah samakan aku dengan jalang-jalang mu itu. Mungkin mereka akan sangat senang saat kau memberikan kartu ini, tapi ini tidak berguna untukku.” ucapnya yang kemudian melempar kasar kartu yang dipegangnya ke arah jungkook.
Air mata yang berusaha ia tahan sejak tadi akhirnya keluar. Tubuhnya mulai gemetar karena angin malam yang semakin dingin.
“Bukan itu maksudku” sela jungkook.
"Tolong berhenti membuat orang lain untuk menunggumu” ucap Hana disela tangisnya.
Jungkook seketika membeku setelah mendengar ucapan Hana. Dia tidak tau jika ucapannya akan sangat menyakiti hatinya.
"Aku minta maaf karena sudah menyusahkanmu. Jika bukan karena ponsel bodoh itu aku tidak akan terjebak dalam cerita bodohmu itu." jelas Hana sesenggukan.
“Aku pergi” ucapnya ketus sembari melangkah menjauhi jungkook yang masih terdiam disana.
“kita pulang bersama” bujuknya.
“Tidak perlu" jawab Hana.
“Hana ssi” panggil jungkook saat hana semakin menjauh. Langkah gadis itu perlahan menghilang dari pandangannya.
“Akhh,,,” runtuk Jungkook kesal.
__
Langit semakin gelap, lampu-lampu kota Seoul terlihat menerangi jalanan.
Hana berjalan lunglai disekitar trotoar jalan. Matanya sembab, dan tubuhnya semakin gemetar. Kakinya terus berjalan kearah tujuannya. Sesekali memainkan ponselnya yang mati.__
Braakk,,,
Suara pintu kamar jungkook yang ditutupnya dengan kasar.
Merebahkan tubuhnya kasar. Dipandanginya langit-langit kamar yang terlihat gelap karena lampu yang tidak ia nyalakan.
“Apa aku terlalu keras padanya?” tanyanya pada diri sendiri.
“Aaakkhh molla, untuk apa aku mengkhawatirkannya” ucapnya frustasi.
Jungkook berusaha memejamkan matanya. Namun hingga satu jam lebih tidak ada tanda-tanda pria itu tertidur. Sesuatu sedang membebani fikirannya.
Perlahan tanganya meraih sebuah jam beker dimeja sebelah tempat tidurnya. Hampir tengah malam, tapi tidak ada tanda kepulangan gadis itu.
“Apa dia belum pulang?”lirihnya.
Karena penasaran, ia berjalan ke kamar Hana dan mengintip pintu kamarnya. Kosong. Gadis itu tidak terlihat di kamarnya.
Tiba-tiba terdengar suara seseorang memukul pintu berkali-kali.
"Nuguseyo?" ucap Jungkook sedikit terkejut.
Dibukakan pintu itu dan terlihat seorang gadis tengah tergeletak di depan pintu. Reflek jungkook yang melihatnya langsung mengangkat tubuh kecilnya. Aroma alkohol tercium dari tubuh Hana. Entah berapa botol yang sudah ia minum tapi aroma alkohol itu sangat kuat.
"Hana ssi, gwenchanayo?" ucap jungkook sembari memegang lembut pipi Hana.
Tidak ada respond dari Hana.
Digendongnya tubuh kecil itu menuju kamarnya. Direbahkan tubuhnya perlahan dan dilepasnya sepasang sepatu yang masih melekat di kakinya. Dan kemudian menyelimuti tubuhnya yang gemetar.
"Apa aku terlalu kasar, hingga membuatmu seperti ini"
__
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife of 100 days (JJK) END!
FanfictionJeon Jungkook, pria sialan itu telah menjebakku,, 26 Juli 2020, no 2 #army 26 Juli 2020, no 5 #ceritaremaja 28 Juli 2020, no 1 #army 15 Desember 2020, no1 #kookie 9 Juni 2021, no 10 # fanfiction