First Snow

12.3K 975 74
                                    

Disudut cafe itu terlihat seorang pria tengah duduk ditemani segelas coklat hangat yang baru saja ia pesan. Sesekali ia menyesap sedikit demi sedikit hingga membuat isi gelas itu semakin berkurang. Sepasang netranya menatap kosong kearah jalanan yang terlihat penuh dengan para pejalan kaki. Banyak sekali yang terlihat bahagia hari ini, tapi itu sangat berbanding terbalik dengan dirinya saat ini.

Dari ujung pintu masuk terlihat seorang gadis berperawakan tinggi yang terlihat berjalan menghampirinya. Berjalan perlahan berharap akan menjadi kejutan untuk pria yang sedang duduk di dekat jendela itu.

"Oppa" panggilnya sembari tersenyum.

Pria itu menoleh saat mendengar suara seorang gadis yang ia tunggu sejak tadi telah datang. Namun anehnya tidak ada jawaban ataupun sebuah senyuman yang biasa ia lakukan saat bertemu dengannya.

Gadis itu mengatur posisi duduknya hingga menghadap pria yang telah mengisi hatinya itu. Dilihatnya setiap inci wajah pria itu hingga ia merasa ada keanehan dari cara pria itu menatapnya. Itu adalah pertama kalinya ia melihat tatapan paling menakutkan dari pria yang ia sukai. Wajah yang biasanya tersenyum saat bersamanya namun hari ini wajah itu benar-benar menghilang. Terlihat sangat dingin dan membuatnya cukup ketakutan.

"Oppa waegeurae?" tanya gadis itu ragu.

"Kau membuatku takut" lanjutnya sedikit terbata.

Perlahan manik mata pria itu menatap intens gadis yang tengah duduk dihadapannya. Raut wajahnya seperti dipenuhi dengan amarah hingga membuat kedua netranya terlihat memerah.

"Neo,, kenapa kau berbuat hingga sejauh ini?" tanya Jungkook. Nada suaranya terdengar semakin meninggi dan terkesan sangat dingin.

"Ne?"

"Kau yang memberitahu ibuku tentang kontrak itu kan, wae? kenapa kau melakukannya Kim Byeol~ssi?" tanya Jungkook menahan amarahnya.

"Oppa, Bukankah aku sudah mengatakannya. Aku melakukannya karena aku menyukaimu. Tidak akan pernah aku biarkan siapapun merebutmu dariku. Sekalipun itu Lee Hana. Gadis itu, sejak awal tidak seharusnya ia datang" jelasnya menahan air matanya.

"Apa itu menyenangkan untukmu?" 

"Aniyo, itu juga menyakitkan untukku. Awalnya aku juga tidak ingin melakukan ini, tapi aku terlalu takut jika harus kehilanganmu" jawab gadis itu yang masih bertahan dengan alasan gilanya.

"Yakk,, kau melupakan ucapan ku waktu itu, apa kau fikir aku hanya bercanda bicara seperti itu" tegas Jungkook seakan mengingatkan ucapannya saat di pesta ulang tahun ibunya waktu itu.

"Aniyo, aku masih sangat mengingatnya. Keunde oppa, aku lebih takut kehilanganmu dibanding saat kau membenciku" jelasnya yang semakin memancing emosi pria tampan itu.

"Yakk,, Kim Byeol" bentak Jungkook hingga membuat beberapa pengunjung cafe menatap kearah mereka.

"Jika kau tidak ingin melihatku seperti ini, kumohon lupakan gadis itu dan kembali padaku"

"Oppa, tidak bisakah kau menikah denganku? Huh?" lanjutnya seakan memohon. Suaranya terdengar sangat putus asa.

Pria itu terlihat cukup terkejut dengan ucapan gadis itu, tidak seharusnya ia mengatakan itu saat situasinya seperti sekarang.







__

Setiap harinya waktu terus berjalan, hingga membuat perubahan tanpa disadari. Musim gugur yang perlahan menghilang dan digantikan oleh musim dingin. Jaket tebal hingga syal rajut terlihat melekat rapi pada setiap pejalan kaki dan orang-orang yang sedang beraktifitas di luar ruangan. Tak sedikit dari mereka yang mempersiapkan diri untuk menyambut malam Natal yang tinggal menghitung hari.

Wife of 100 days (JJK) END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang