Langkah kaki itu perlahan mendekati sebuah halaman belakang rumah yang tepat menghadap lautan. Dan berhenti ketika melihat 2 orang yang sangat ia kenal terlihat duduk berdampingan disana.
"Apa yang kalian lakukan berdua disini?" ucapnya yang berhasil membuat 2 orang itu menoleh kearah sumber suara.
Keduanya terlihat terkejut saat melihat pemilik suara tadi. Hana berusaha memalingkan wajahnya dan melirik kearah Jungkook yang terlihat telah berdiri.
"Byeol~a" ucap Jungkook.
Sama terkejutnya dengan Hana, Jungkook berusaha memasang wajah santainya.
Gadis itu perlahan mendekati mereka berdua yang masih mematung di sana.
"Oppa, apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanyanya ulang yang perlahan mendekat.
Hana kemudian berdiri dan berusaha untuk tenang.
"Kita hanya berbincang sebentar, tidak ada yang serius" ucap Hana seakan tidak terjadi apa-apa.
"Eoohh" lanjut Jungkook membenarkan.
"Hana~ssi, sepertinya kau juga sering kemari" ucap Byeol.
"Tidak,, aku hanya mampir sebentar. Gereum, aku akan pergi dulu" ucap Hana yang berusaha berpamitan agar tidak menganggu mereka.
"Wae? Kita bisa makan bersama. Aku tadi membeli beberapa makanan, kita bisa memakannya bersama" tawar gadis itu sembari memperlihatkan kantong plastik yang ia bawa.
"Tidak perlu, aku harus ke suatu tempat. Mian, terimakasih untuk tawarannya" ucap Hana yang kemudian berusaha pergi namun tangannya ditahan oleh Jungkook.
"Kajima, kita bisa makan bersama di sini" ucap pria itu sembari menatap Hana.
"Aniyo,,, aku harus pergi" disingkirkan perlahan tangan Jungkook yang mencengkeram tangannya.
Hana menundukan kepalanya memberi salam dan berjalan menjauhi Jungkook dan gadis itu.
"Kajja" ajak Byeol.
"Eooh"
__
Hana terlihat berjalan malas di pinggiran pantai dekat rumahnya. Kakinya berusaha berjalan sejauh mungkin tapi hanya pantai itu yang bisa ia datangi.
Menjatuhkan perlahan tubuhnya.
"Huuuhhh,," dengusnya.
"Hana neo, jinjja paboya. Wae? Kenapa aku harus pergi dan tidak tinggal, bisa saja aku menerima tawaran gadis itu dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa. Aakkhhh" runtuknya kesal.
Terlihat seorang pria berjalan mendekati gadis itu.
"Mwoheyeo?" tanya pria itu yang kemudian tersenyum menatap Hana.
"Omo, sunbae. Kau mengejutkanku" ucap Hana.
"Mian, aku tidak bermaksud membuat mu terkejut. Keunde, apa yang kau lakukan disini sendirian? Tadi aku melihatmu sedikit frustasi, apa sesuatu terjadi?"
"Ani, eobsoyeo" ucap Hana cepat dan tersenyum canggung.
"Apa yang sunbae lakukan disini?" lanjut Hana.
"Molla, tadinya aku hanya ingin menelfonmu dan mengajakmu pergi, tapi aku malah bertemu denganmu disini" ucap Jimin yang kemudian tersenyum dengan senyum khasnya.
"Eodi?"
__
Sebuah Hall ice skating terlihat ramai dengan anak-anak maupun orang dewasa yang tengah menikmati keseruan bermain ice skating. Banyak dari mereka terlihat sangat mahir dengan permainan itu ada juga masih pemula seperti halnya Hana.
Gadis itu terlihat kesusahan untuk berjalan dengan sepatu yang saat ini ia kenakan. Sesekali ia hampir terpeleset.
Beda halnya dengan Jimin yang terlihat sangat mahir menggunakannya. Pria itu berseluncur dan sesekali tertawa karena tingkah lucu Hana yang terlihat kesusahan berjalan diatas es.
Jimin mendekati Hana yang masih kesusahan untuk berjalan karena takut terjatuh. Mengulurkan kedua tangannya di depan Hana.
Hana terlihat bingung saat itu.
"Aku akan membantumu" tawar Jimin.
Senyum manis itu selalu berhasil membuat Hana ikut tersenyum saat melihatnya.
Perlahan Hana meraih kedua tangan Jimin dan tersenyum.
"Kajja"
"Berjalanlah perlahan" ucap Jimin sembari menarik Hana perlahan.
Hana mengikuti semua intruksi dari Jimin, meskipun sesekali ia terlihat hampir terjatuh namun ada Jimin yang menahannya. Mereka tertawa bersama meskipun hanya bermain ice skating.
__
Jimin dan Hana terlihat berjalan di sebuah pusat perbelanjaan di Myeongdong. Keduanya berencana mengisi perut mereka setelah lelah bermain ice skating.
Tempat yang selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang.
Menikmati ice cream yang mungkin tidak cocok untuk cuaca yang dingin seperti sekarang.
"Sepertinya hari ini akan turun hujan" ucap Jimin yang berjalan di samping Hana.
"Geureyeo?"
__
"Gadis itu pergi kemana sebenarnya, huhh" runtuk Jungkook.
Sudah hampir gelap namun Hana belum juga kembali. Jungkook berkali kali menelfonnya, namun telfonnya mati.
Sesekali ia keluar mencari keberadaan gadis itu. Namun nihil. Hana tidak ada di tempat dekat rumahnya.
Langit mulai gelap, suara guntur lirih terdengar. Butiran butiran air hujan turun perlahan membasahi daun musim gugur yang menguning.
Pria itu terlihat semakin gelisah, berkali kali keluar rumah untuk melihat apakah gadis itu pulang dalam kering atau sudah basah karena air hujan.
Pria itu terlihat berdiri di halaman rumahnya dengan sebuah payung untuk melindunginya dari hujan. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumahnya.
"Ini rumahmu?" tanya Jimin.
"Ne" jawab Hana yang berusaha membuka sabuk pengamannya.
"Sepertinya ada yang menunggumu" ucap Jimin saat melihat seorang pria yang sedang berdiri di halaman rumah Hana.
"Ne?" Hana terlihat terkejut saat melihat Jungkook sedang berdiri disana.
"Aahhh,,,Itu temanku, sepertinya dia sedang menungguku pulang. Gereum, terimakasih sunbae sudah mengantarku pulang" ucap Hana.
"Aku akan mengantarmu" tawar Jimin.
"Ani, aku bisa berlari dari sini"
Setelah memberi salam perpisahan, Hana keluar dari mobil Jimin.
Jungkook yang melihatnya reflek berlari menghampiri Hana dan berbagi payung dengannya. Mobil Jimin terlihat sudah pergi.
"Yaakk,, darimana saja kau ini" bentak Jungkook.
"Apa yang kau lakukan di luar?"
"Aku menghawatirkan mu, bodoh"
"Eodiga? Kenapa tidak menjawab panggilanku?" lanjut Jungkook.
"Aku hanya pergi sebentar tadi, dan ponsel ku mati"
"Yaakk, Apa membuat orang khawatir itu hobimu?" ucap Jungkook.
"Arraseo mianhe" jawab Hana yang kemudian berjalan menjauhi Jungkook.
"Yakk,, Lee Hana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife of 100 days (JJK) END!
FanfictionJeon Jungkook, pria sialan itu telah menjebakku,, 26 Juli 2020, no 2 #army 26 Juli 2020, no 5 #ceritaremaja 28 Juli 2020, no 1 #army 15 Desember 2020, no1 #kookie 9 Juni 2021, no 10 # fanfiction