Obsesi

13.4K 1K 77
                                    

Gadis bersurai panjang itu terlihat mengayunkan kakinya pada kursi halte yang sedang ia duduki. Dengan setelan musim dinginnya ia menunggu bus tujuannya datang. Sembari bersenandung lirih seakan menghindari rasa bosan yang mungkin saja segera menghampirinya.

Ciittt,,,

Suara rem kendaraan panjang beroda empat itu terdengar menggema pada telinga gadis cantik itu. Pintu bus itu perlahan terbuka. Dengan santai ia melangkah masuk ke dalam kendaraan yang akan membawanya ketempat tujuannya. Sebuah kursi baris ke 8 dari depan menarik perhatiannya. Dengan mantap ia menjatuhkan tubuh kecilnya pada bangku berwarna biru itu.

Menyandarkan kepalanya dan menatap kosong keluar jendela. Perlahan rintikan air hujan jatuh membasahi kaca jendela di dekatnya. Hingga membuat kaca itu seketika buram karena mulai berembun. Senyuman singkat terlukis pada bibir cherynya. Memandang air hujan yang semakin lama semakin lebat membasahi setiap sudut kota Seoul. Kecepatan bus itu perlahan melambat karena hujan.

Tangan kecilnya terlihat sibuk memainkan tali tas miliknya hingga kendaraan itu mulai berhenti. Yang artinya ia sudah sampai ditempat tujuannya. Gadis itu berjalan memasuki sebuah cafe dengan pakaiannya yang cukup basah karena berlari dari halte ke cafe itu tanpa payung yang melindunginya. Kedua netranya melihat setiap sudut cafe itu.Seorang gadis berperawakan tinggi dengan setelan musim dinginnya terlihat menyapanya dari tempat duduknya.

"Hana~ssi, yeogi" ucap gadis berperawakan tinggi itu saat melihat Hana.

Hana berjalan mendekati tempat duduknya dan membungkuk memberi salam ketika ia berdiri tepat dihadapannya.

"Duduklah" pinta gadis itu.

"Aa,, aku tadi memesan dua coklat panas. Kau menyukainya kan?" ucap gadis itu memastikan pesannya berharap Hana menyukainya.

"Gwenchanayeo" respond Hana sembari tersenyum tipis kearahnya dan memperbaiki tempat duduknya.

"Ada apa memanggil ku kemari?" lanjut Hana bertanya.

Gadis itu menyesap perlahan coklat panas miliknya sebelum menjawab pertanyaan dari Hana. Kedua netranya terlihat fokus menatap gadis yang saat itu tengah duduk tepat dihadapannya.

"Geuge,, sebelumnya aku minta maaf karena memintamu datang kemari. Sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu" ucapannya terdengar serius. Satu tangannya terlihat sibuk memegang gagang gelas putih yang berisi coklat panas itu.

"Mwoya?" tanya Hana yang sebenarnya ia sudah mengetahui apa yang akan gadis itu bahas. Tidak mungkin ia memanggilnya kalau bukan membahas tentang suaminya.

"Hana ssi,,," ucapannya menggantung untuk beberapa detik. Suaranya lirih namun masih bisa didengar oleh Hana.

"Kumohon, bisakah kau menceraikannya. Kau tau aku sangat menyukainya, dan aku tidak bisa hidup tanpanya. Apa yang harus aku lakukan jika dia tidak kembali lagi padaku. Jebal,, kumohon kembalikan dia padaku Hana ssi. Ne?" Suaranya terdengar putus asa. Namun, bukan raut wajah itu yang Hana inginkan.

"Kim Byeol~ssi, kenapa kau melakukannya hingga sejauh ini? Kau mencintainya atau hanya terobsesi padanya?" tanya Hana yang berhasil membuat gadis itu sedikit tersinggung.

"Mwo?"

"Kau yakin, kau menyukainya dan bukan terobsesi padanya," ulang Hana.

"Kenapa kau bisa menyimpulkannya seperti itu. Hana~ssi, kau juga tau Jeon Jungkook menyukaiku kan. Jadi aku harap secepatnya kau pergi meninggalkannya. Bagaimanapun juga, pada akhirnya dia akan kembali padaku" ucapannya kali ini terdengar cukup emosi. Bukan tanpa alasan, karena ia cukup marah dengan ucapan Hana barusan.

Wife of 100 days (JJK) END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang