Di bawah langit yang gelap bersamaan dengan suara gulungan ombak memecah lautan dengan sangat tenang. Terlihat seorang gadis tengah bersandar manja dibahu suaminya. Beralaskan pasir berwarna putih ditemani hembusan angin musim dingin. Pria itu melingkarkan tangannya dibahu mungil istrinya sembari menyandarkan kepalanya pada puncak kepalanya. Sesekali membenahi selimut yang menutupi tubuh gadis itu.
"Sepertinya akan turun hujan" ucap Hana yang masih setia bersandar pada bahu Jeon Jungkook.
"Kau meramalnya lagi?"
"Ani,, lihatlah tidak ada bintang malam ini" ucap Hana menjelaskan dengan tenang.
"Geurae"
Gadis itu mengangguk kecil.
"Jungkook~ssi" panggil Hana lembut.
"Hemm?"
"Salju pertama itu, bisakah kita melihatnya bersama?" tanya Hana.
"Itu tugasmu untuk memutuskannya" jawab Jungkook membelai lembut rambut Hana.
"Keunde, kenapa itu membuatku sangat takut?"
"Apa yang kau takutkan?"
"Semuanya" ucap Hana sembari mengangkat kepalanya perlahan dari bahu Jungkook.
"Ada yang menganggumu? Hemm,, "
Hana menggeleng perlahan dan menatap wajah suaminya yang saat itu juga tengah menatapnya. Jungkook meraih perlahan tubuh Hana dan merengkuhnya dalam pelukan hangatnya. Membelai lembut rambut panjang istrinya yang terurai.
Hana membenamkan dagunya pada bahu Jungkook sesekali menutup lembut kedua matanya menikmati kenyamanan pelukan dari suaminya."Sepertinya aku harus memelukmu setiap hari" ucap Jungkook.
"Wae?"
"Tubuhmu terasa sangat dingin"
"Geureyeo, kalau begitu aku juga akan memelukmu setiap hari"
"Kau mengikutiku lagi" protes Jungkook.
"Ani,, karena sangat hangat, itu membuatku menyukainya"
Sudut bibir pria itu terangkat perlahan setelah mendengar pengakuan Hana.
__
Suara bel rumah Hana tiba-tiba berbunyi, pertanda seseorang tengah datang berkunjung. Tapi siapa yang datang pagi-pagi seperti ini. Dengan malas gadis itu berjalan mendekati pintu rumahnya. Hingga pintu berwarna putih itu perlahan terbuka, sepasang netranya menangkap seorang wanita paruh baya tengah berdiri di depan pintu.
"Eomonie" ucap Hana yang berhasil membuat wanita itu memutar tubuhnya hingga menghadap Hana.
Tiba tiba satu tamparan berhasil mendarat pada pipi gadis itu. Kejadian itu membuatnya cukup terkejut. Itu adalah pertama kalinya ia melihat ibu mertuanya melakukan hal kasar padanya. Tatapan lembut yang biasa ia lihat tiba-tiba berubah menjadi sangat menakutkan.
Nyonya jeon mengeluarkan selembar kertas dan melemparkannya kasar di atas meja kaca ruang tamu. Hana yang duduk diam mendadak terkejut dengan apa yang saat itu ia lihat. Bagaimana bisa ibu mertuanya mendapatkan surat itu, sedangkan ia yakin sudah menyimpannya di tempat yang sangat aman. Seketika buliran air matanya perlahan menetes tanpa permisi. Tubuhnya membeku ketakutan.
"Katakan, apa semua isi yang ada dikertas itu benar?" tanya nyonya Jeon tegas.
"Jae-seong hamnida eomoni jeongmal jae-seong hamnida" sesal Hana tanpa berani menatap kedua mata ibu mertuanya itu.
"Jadi semua itu benar? Neo,, kau tau aku sudah menganggap mu seperti putriku sendiri, tapi kau membohongiku" bentaknya.
"Jae-seong hamnida" sesal Hana menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife of 100 days (JJK) END!
FanfictionJeon Jungkook, pria sialan itu telah menjebakku,, 26 Juli 2020, no 2 #army 26 Juli 2020, no 5 #ceritaremaja 28 Juli 2020, no 1 #army 15 Desember 2020, no1 #kookie 9 Juni 2021, no 10 # fanfiction