10

14.7K 1.1K 101
                                    

Suara langkah kaki itu semkin dekat, Jungkook yg merasa terintimidasi bergegas mnyalakan saklar lampu yg berada didekatnya.

Seorang gadis berjalan kearah nya dengan sebuah cake yang berhiaskan batangan lilin warna -warni. Senyum manisnya terlukis Indah wajahnya.

" Happy birthday to you, happy birthday to you (gadis cantik itu bernyanyi dengan semangat)"

"Saengil chukkae oppa" lanjutnya setelah nyanyianne berakhir. Senyumnya masih senantiasa mengembang.

Jungkook terdiam untuk beberapa saat. Dia merasa khawatir dengan keadaan gadis itu sedari tadi, tapi gadis itu terlihat baik-baik saja.

"Gwencana?" tanya Jungkook khawatir sembari memegang kedua pundak gadis itu lembut. Tatapannya masih terlihat sangat khawatir.

"Gwencana" jawabnya.

"Tapi tadi, kau terdengar kesakitan saat ditelfon" lanjut jungkook.

Gadis itu tertawa mendengar penjelasan Jeon Jungkook. Memang tidak ada yang seharusnya ditertawakan, tapi dia sangat puas karena rencananya berhasil dengan mudah.

"Byeol~a, jinjja gwencana?" ulangnya.
"Jinjja, jinjja jinjja gwenchana oppa. Mian, aku membohongimu. Aku tidak tau kau akan sekhawatir ini. Setidaknya rencana ku berhasil bukan" jawab gadis itu yang kemudian tersenyum

"Dasar kau gadis nakal (menjetik pelan dahi gadis yang ada dihadapannya). Jangan lakukan hal bodoh itu lagi, atau aku akan marah padamu, arra?" jelas Jungkook dengan rautnya yang serius.

"Arraseoyeo, mianhe"

"Keunde,,,, bisakah oppa meniup lilinnya sekarang? Tanganku mulai kelelahan memegang kue ini" protes Byeol dengan aegyo nya yang berhasil membuat jungkook tersenyum malu.

"Ucapkan harapan sebelum meniupnya"

Kedua Netra pria itu perlahan terpejam. Harapan harapan indah bergulat difikirannya.

__

Taman Bermain

" Bosan" runtuknya sembari memainkan kakinya yang sedikit menggantung karena bangku yang terlalu tinggi.

"Haruskah aku menelfonnya? Hanya untuk memastikan saja kan (mengeluarkan ponselnya dari tas)"

Namun tiba-tiba ponsel itu tidak berfungsi.

"Mwoya? Kenapa tidak mau menyala" runtuknya semakin kesal. Tangannya sibuk berusaha menyalakan tombol powernya. Namun nihil, benda pipih itu tetap tidak bisa dihidupkan.

"Aishhh,, sial"

"Ponsel tua ini berulah lagi, bagaimana jika jungkook menelfon"

"Aiisshhh,, jinjja" runtuknya semakin kesal.

Hampir 1 jam lebih gadis itu terlihat duduk di bangku yang sama, meratapi ponsel tuanya yang tidak kunjung hidup.

Bersenandung lirih sedikit mengobati rasa bosannya. Sesekali menggebungkan pipi cubbynya.

Angin liar menerpa rambut panjangnya yang indah.
Puluhan pengunjung berlalu lalang dihadapannya sejak tadi.

"aahhh" desahnya malas.

"Sudah berapa lama aku duduk ditempat yang sama (melihat jam tangan miliknya), 1 jam atau lebih. Kenapa dia belum juga kembali" lirihnya.

"Bagaimana jika aku berjalan-jalan sebentar dan kembali, hanya sebentar" ucapnya meyakinkan dirinya sendiri.

Kakinya perlahan berjalan ditengah keramaian. Badut badut lucu yang mencuri perhatiannya dan tak lupa mengambil selfie lucu bersama.

Karena merasa haus gadis itu berhenti di sebuah stan jus. Memilah minuman yang diinginkannya. Membeli beberapa snack untuk mengganjal perutnya.

"Paman, berikan 1 jus jeruk" pesannya yang kemudian merogoh uang di sakunya.

__
Byeol house-

Beberapa makanan telah tersaji rapi di meja makan. Sup rumput laut yang sangat khas untuk memperingati acara ulang tahun pun juga tersaji disana.

"Duduklah! Aku memasaknya sendiri"
"kenapa memasak sebanyak ini?" tanya jungkook sembari memposisikan tubuhnya untuk duduk.

"Aku hanya memasak makanan kesukaan oppa, cobalah"

"Aku harap oppa menyukainya" lanjutnya dengan senyum khasnya.

Jungkook yang sangat menghargai kerja keras sahabatnya itu, mengambil sesendok sup rumput yang berada tepat di depannya.

"Otte?" tanya byeol penasaran.

Tapi tidak ada jawaban dari jungkook.
"Tidak enak?" tanyanya lagi karena tidak ada jawaban.

"Enak" jawab Jungkook yang melanjutkan suapannya.

"Syukurlah jika kau menyukainya. Haruskah aku membuatnya setiap ulang tahun oppa" jawabnya menawarkan diri.

"Hajima, akan sangat merepotkan"

"aniyo, aku akan sangat senang bisa membuatnya"

"Keunde Byeol~a"

"Wae?"

"Sudah mempertimbangkan apa yg aku katakan waktu itu?" tanya jungkook dengan tatapannya yabg berubah serius.

Gadis itu diam beberapa saat, belum ada jawaban selain senyuman. Mata Jungkook beralih menatapnya, berharap mendapat jawaban yang dia inginkan.

" Molla, aku tidak yakin bisa melakukannya lagi" jawabnya.

"Wae?, aku yakin kau bisa melakukannya lagi"

"Bagaiman jika aku ambilkan minum sebentar" jawabnya seakan mengalihkan pembicaraan yang mulai serius itu.

2 jam berlalu, mereka berbincang topik yang berbeda setiap menitnya.

Tanpa sengaja kedua Netra pria itu melihat jam dinding yang menujuk kan pukul 5 sore. Mengingat ada seseorang yang sedang menunggunya.
"Ahh siall" runtuknya.

Dirogohnya ponsel yang ada disaku celananya. Jarinya mencari nama yang ingin ia hubungi. Tidak jawaban dari sipemilik nomor. Di cobanya sekali lagi, tapi masih tidak ada respon.

"Ada apa?" tanya Byeol yang melihat jungkook terlihat resah dengan ponselnya.

"Ne?" tanya Jungkook sedikit terkejut.

"apa sesuatu terjadi?" tanyanya lagi.

"ne, aku harus pergi sekarang. Mianhe, aku akan menelfonmu nanti" jawab jungkook yang setengah berlari menuju pintu keluar.

Byeol yang melihatnya berusaha mengikuti jungkook.

"kenapa buru-buru sekali oppa?"

"aku tidak bisa mengatakannya, aku harus pergi sekarang. Terimakasih untuk hari ini eoohh." Berlari kearah mobilnya yang terparkir didepan rumah.

" aku akan menelfonmu nanti" ulang jungkook yang kemudian menjalankan kemudinya.

__

Seperti janjinya, gadis itu duduk kembali di bangkunya. Tangan yang membawa satu kantong kecil yang entah apa isinya. Segelas jus yang ia letakkan disebelah tempat duduknya.

Hana menghela nafas berat, memandang langit yang berubah warna menjadi orange. Langit sore yang tidak akan lama menjadi gelap.
Lampu-lampu mulai terlihat terang.

Mengulurkan tangan kecilnya kelangit seakan menghalangi sinar sore yang mengenai wajahnya.

Tiba-tiba senyuman itu muncul saat sebuah bayangan mendekatinya.

"Kau kembali" celetuk Hana saat bayangan itu berada tepat dihadapannya.

Wife of 100 days (JJK) END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang