19

12.6K 1K 43
                                    

Jungkook terlihat memasuki sebuah bar langganannya. Semakin masuk kedalam suara musik terdengar semakin kencang. Seorang perempuan muda dengan pakain sexy yang ia kenakan terlihat menari dengan sensual di tengah lantai dansa.

Jungkook berusaha membenahi posisi duduknya di depan seorang bartender laki-laki yang akan menuangkan minuman untuknya. Sesekali ia melirik orang orang yang tengah menggila disana. Mereka terlihat melepaskan semua beban mereka di tempat ini, bermain dengan para jalang untuk memuaskan hasrat mereka. Seperti yang ia lakukan dulu.

Tiba-tiba seorang gadis menghampirinya dan mencoba menggoda Jungkook yang sedang menikmati minumannya. Gadis itu memegang paha Jungkook secara sensual.

"Aku sedang tidak ingin bermain denganmu, pergilah" usir Jungkook sembari menyingkirkan tangan gadis itu darinya. Gadis itu berjalan kesal meninggalkan Jungkook.

"Yakk,, kau mengusirnya, dia primadona di tempat ini" ucap seorang pria berambut pirang yang entah kapan sudah duduk di dekat Jungkook.

"Hahh, jalang jalang itu membuat ku bosan" ucap Jungkook yang kemudian meneguk minumannya.

"Dulu kau sangat menyukai mereka, kau banyak berubah sekarang" ucap pria itu sembari menuang sebotol minuman pada gelas kosong yang disiapkan bartender itu.

"Hyung, bagaimana bisa kau mengatakan pada Byeol jika aku di Jeju waktu itu"

"Kau memang ke Jeju kan, dia bertanya jadi aku menjawabnya" ucap Yoongi.

"Hyung tau, dia pergi kesana hanya untuk menemui ku"

"Mwo? Dia pergi Jeju, setelah aku mengatakan keberadaanmu. Byeol pasti sangat menyukaimu"

Jungkook tersenyum sinis dan meneguk kembali minumannya.

"Apa istrimu tau? Dia marah padamu?"

Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Dia mengetahuinya, tapi anehnya dia tidak marah sama sekali"

"Istrimu sangat profesional, dia sangat paham dengan posisinya"

"Aku harus menyewanya saat membutuhkan partner" ucap Yoongi bercanda

"Hajima, atau aku akan memukul hyung" ucap Jungkook.

"Aku hanya bercanda" Yonggi tertawa geli.

"Tapi entah kenapa itu membuatku merasa bersalah padanya"

"Wae? Kau mulai menyukainya?"

"Menyukai apa maksud hyung, itu tidak akan pernah terjadi bahkan terfikirkan saja tidak.

Yoongi tersenyum simpul.

"Keunde hyung, beberapa hari yang lalu aku melihatnya pergi bersama temannya. Entah kenapa itu sedikit menggangguku pikiranku"

"Yeoja?"

"Namja"

Tawa Yoongi tiba-tiba meledak.

"Aigoo,, uri Jungkookie. Baru saja kau mengatakan tidak menyukainya tapi kau cemburu padanya, aigoo"

"Yakk Jeon Jungkook belajarlah jujur pada perasaanmu"

"Sudah lupakan, aku tau hyung akan mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti ini"








__

Jungkook terlihat duduk seorang diri di kursi meja makan. Fikirannya terus memikirkan ucapan Yoongi semalam. Kalimat itu sangat ingin ia sangkal tapi entah kenapa itu semakin membuatnya penasaran dengan perasaannya sekarang.

Hana terlihat berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa botol minum yang ada kulkas. Tiba-tiba Jungkook menatap setiap langkah gadis itu.

"Mwo? Ada yang ingin kau katakan?" tanya Hana yang menyadari sedari tadi Jungkook menatapnya.

Namun tidak ada jawaban dari Jungkook.

Gadis itu membuka kulkas yang ada dihadapannya dan mengambil sebotol air mineral yang kemudian ia tuangkan pada gelas yang baru saja ia ambil. Jungkook perlahan menghampiri Hana. Tatapannya terlihat mengintimidasi gadis itu.

"Waegeure Jungkook~ssi" tanya Hana.

Pria itu berhenti di dekat Hana tanpa sepatah kata yang ia ucapkan.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Kau tidak menjawabku dari tadi, kau sakit?" lanjut Hana.

Tiba-tiba Jungkook memegang kedua bahu Hana dan mendorongnya pada dinding. Wajah Hana terlihat terkejut karena tingkah Jungkook yang terlihat aneh hari ini.

"Yaakk,, waegeure?"

"Aku terus memikirkan ini seharian, tapi ini benar-benar membuatku semakin bingung" ucap Jungkook yang berhasil memojokan Hana pada dinding.

"Seakan jantungku berhenti berdetak untuk beberapa menit. Kenapa dia menatap ku sedekat ini"

Hana diam mendengar ucapan Jungkook.

"Apa yang akan kau lakukan?" ucap Hana.

Jungkook perlahan mendekati wajah Hana hingga kedua hidung mereka bersentuhan. Namun Jungkook berhenti untuk beberapa detik, hingga membuat kedua mata mereka saling bertemu dan itu membuat Jungkook kembali tersadar. Dengan cepat ia menjauhkan tubuhnya pada Hana.

"Maafkan aku, Hana~ssi" ucap Jungkook yang kemudian pergi menjauhi Hana.

Seketika tubuh Hana terasa lemas. Dan jantungnya berdetak semakin tidak karuan.





__

Dihalaman belakang rumah terlihat Jungkook yang sedang duduk dengan perasaan gelisah yang menyelimutinya.

Hana berjalan menghampiri Jungkook.

"Boleh aku duduk?" pinta Hana yang melihat bangku disebelah Jungkook yang kosong.

"Eohh"

Susana hening untuk beberapa menit. Hanya suara ombak lautan yang memecah suasana.

"Hana~ssi, mianhae. Aku tidak bermaksud melakukan itu padamu" jelas Jungkook yang memutar tubuhnya menghadap Hana.

"Sepertinya aku terlalu banyak minum semalam," lanjut Jungkook.

"Eoo, gwenchana" ucap Hana sembari tersenyum.

"Pasti sangat mengganggu mu bukan?"

"Ne,"

"Mianhaeyo"

Perbincangan mereka pun berhenti saat itu juga.




"Apa yang kalian lakukan berdua disini?" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di rumah mereka.





Wife of 100 days (JJK) END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang