Ada saatnya kita untuk memilih, meninggalkannya atau kembali padanya.
Lee Hana, gadis cantik itu terlihat duduk dengan gusar di kursi tunggu ruang vip. Memainkan jari jari mungilnya tanpa tujuan. Suasana yang tiba-tiba berubah tegang setelah kedatangan wanita paruh baya itu.
Wanita itu duduk dengan tenang disebelah Hana. Tanpa ada yang memulainya untuk membuka pembicaraan. Hana menunduk resah karena ibu mertuanya yang ia rasa akan memakinya lagi. Atau mungkin dia akan memukulnya lagi seperti waktu itu.
"Jaljineyeo?" ucap wanita itu membuka suara. Suaranya terdengar lirih namun masih bisa didengar oleh Hana.
"Ne," jawab Hana.
"Bagaimana dengan ibu?" lanjutnya seketika hingga membuatnya tersentak dengan pertanyaan yang ia ucapkan. Hari ini ia pasti akan mengutuk mulutnya sendiri. Ibu? Ingat Lee Hana wanita ini bukan lagi ibumu.
Wanita itu tersenyum, respon yang sama sekali tidak terfikir kan oleh Hana. Sepertinya tebakannya meleset kali ini.
"Lee Hana ssi" panggil parau wanita itu. Yang kemudian menggeser posisi duduknya menghadap Hana.
"Ne?"
"Hana ya," kalimatnya menggantung untuk beberapa detik. "Bisa kau memaafkan ibu?" ucap wanita itu yang terdengar tulus. Sepasang netranya menatap gadis cantik yg ada di hadapannya. Wajahnya yang mulai menua namun masih terlihat cantik terlihat memasang ekspresi yang berhasil membuat rasa gugup Hana perlahan menghilang. Bukan raut kemarahan yang pada awalnya Hana fikirkan. Tapi malah sebaliknya.
"Maafkan ibu karena tidak mempercayaimu waktu itu. Dan ibu sadar, keegoisan ibu dengan mengambil keputusan sepihak itu menghancurkan hidup putra ibu satu-satunya. Maafkan ibu Hana ya" ucap nyonya Jeon yang kemudian meraih kedua tangan Hana.
"Eomoni, anda tidak perlu meminta maaf. Ini semua salah Hana dan Jungkook, jadi Hana mohon jangan merasa bersalah dengan kesalahan yang kami perbuat. Seharusnya Hana yang meminta maaf. Sekali lagi Hana minta maaf karena sudah mengecewakan ayah dan ibu"
Perlahan air mata itu terjatuh untuk kesekian kalinya. Rasanya, semua beban yang selama ini ia tahan perlahan mulai berkurang. Wanita itu memeluk Hana dengan hangat. Mengusap lembut rambut panjang yang ia gerai sejak tadi.
Dan saat itu juga, ia memilih akan kembali pada pria yang selama ini cintai, dan tidak akan melepasnya lagi.
__
Kaca jendela kendaraan panjang beroda empat itu terlihat semakin berembun. Karena ulah salju bulan Desember kali ini. Tangan kecil Hana berusaha menghapus embun itu meski ia tau jika itu akan tertutup embun kembali. Sudut bibirnya perlahan terangkat. Sebuah senyuman kecil terlihat jelas pada wajahnya. Mengingat kejadian yang baru saja terjadi dan apa yang ia dengar hari ini. Kejadian di rumah sakit itu membuatnya sangat bahagia. Dan yang pasti membuatnya lebih tenang.
__
Jalanan terlihat lebih sepi dari biasanya. Kaki kecil Hana melangkah pelan menuju rumahnya. Jujur saja, tubuhnya mulai membeku kali ini. Hingga akhirnya ia merasa rindu pada kehangatan selimutnya yang selalu setia terkapar di tempat tidurnya. Sesekali gadis cantik itu mengeratkan jaket tebalnya dan memasukan kedua tangannya pada saku jaketnya. Melewati jalan dengan pencahayaan yang cukup minim ditambah lagi satu lampu yang ada diujung jalan itu sudah mati lebih dari seminggu ini.
Dengan sisa semangat yang ia miliki saat itu Hana menaiki anak tangga yang menuju rumah atapnya. Selangkah demi selangkah hingga akhirnya ia sampai pada anak tangga terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife of 100 days (JJK) END!
FanfictionJeon Jungkook, pria sialan itu telah menjebakku,, 26 Juli 2020, no 2 #army 26 Juli 2020, no 5 #ceritaremaja 28 Juli 2020, no 1 #army 15 Desember 2020, no1 #kookie 9 Juni 2021, no 10 # fanfiction