Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]

Chapter 17

Duduk di sofa menghadap kearah luar, dengan ditemani teh hangat.
Alunan Ayat-ayat Al-qur'an dari speaker yang ku nyalakan membuat hati ini tenang.

Memejamkan mata, menikmati setiap Alunan Ayat-ayatnya

"Apa kamu mau menungguku atas izin Allah?"

Lagi-lagi kata-kata kak Taehyung terngiang

"Astaghfirullah, kata-kata itu lagi. Apa aku masih pantas menunggunya.." Batin ku

Setelah teringat kata-kata itu aku langsung bangun dari duduk dan pergi untuk shalat malam.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KANIA POV

"Alhamdulillah Kan, kajian hari ini sangat bermanfaat" Ucap seseorang

"Alhamdulillah, minggu depan datang lagi kan ukh?" Tanyaku

"Insyaa Allah Kan, kalau begitu saya permisi ya. Assalammualaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh ukhty"

Malam ini cuaca di korea sangat sejuk, Kania yang akan pulang dan mau membuka pintu mobilnya tiba-tiba seseorang datang

"Salam Kania"

Kania langsung membalikkan badannya

"Jimin!" Kaget ku begitu membalikkan badan ternyata itu Jimin

"Apa kabar Kania?"

"Alhamdulillah "

"Kamu mau pulang?"

"Iya, kamu ada keperluan apa disini?"

"Sebenarnya tadi aku mau ikut liat itu, komunitas hijrah kamu. Tapi, udah selesai ya?" Tanya nya dengan nada gugup

Kania tertawa kecil
"Udah"

"Apa non muslim bisa ikut mendengarkan?" Tanyanya gugup

"Emm sebenarnya tidak masalah, itu terserah kamu. Tapi, kalau weekend seperti ini khusus wanita"

"Oh begitu" Jimin tertunduk malu

"Aku mau balik sekarang, kalau kamu mau mengobrol soal komunitas kamu bisa hubungi nomor ini" sambil memberikan kartu nama pada Jimin

"Apa ini nomor kamu?" Tanyanya cepat

Kania kembali tertawa
"Bukan, ini nomor pengurus komunitas khusus laki-laki"

"Oh begitu.." Jimin kembali tertunduk malu

"Yasudah, kalau begitu saya duluan ya?"

Tanpa menunggu jawabannya, Kania langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.
Sedangkan Jimin, setelah Kania pamit untuk pulang Jimin hanya tersenyum saja.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hari ini Kania merasa tidak enak, dari kemarin sakit diperutnya masih terasa sampai sekarang. Dalam keadaan sakit pun Kania terus melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Kania?"

"Eh, Kak Jin.." Kaget ku saat melihat ada Dokter Namjoon dan dokter Jin