"A.. a.. ti.. tidak!
Aku tidak seperti itu, tapi kenapa kau dan orang tuaku bisa bertemu"
Gugup Kania"Itu rencanaku"
"Rencanamu?"
Kania semakin bingung"Apa maksudmu!!"
"Aku melamarmu!"
Kania terkejut dan wajahnya memerah begitu mendengar ucapan Jin
"Apa?"
"Apa yang ku katakan padamu?"
"Kau melamarku!"
"Orang tuamu sudah menerimaku, dan kau ?"
"Ha!!"
Kania benar benar merasa bingung, pandangannya kosong kearah bawah."Apa ini mimpi, jantungku berdetak sangat cepat. Apa Seokjin sedang bercanda?"
Batin ku"Aku rasa jantungmu sedang tidak stabil, kau perlu memeriksakannya"
"Apa!"
"Ehmm, apa kau hanya tau itu?
Baiklah, aku melamarmu dan aku anggap segala tingkahmu ini adalah sebuah penerimaan untukku.""Ha!"
"Terima kasih kania, Assalammualaikum"
Jin pergi meninggalkan nya yang berdiri kaku di depan ruang icu"Wa.. wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3 Bulan Kemudian
Semua jama'ah hari ini berbondong bondong berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat Jum'at.
Begitu pula dengan Jin dan Yoon-gi, mereka menjalankan shalat Jum'at bersama.Satu persatu jama'ah memasuki masjid dengan damainya, saling bertegur sapa dan salam.
Jin dan Yoon-gi duduk sambil menunggu khotbah dari ustadz, seorang pria duduk tepat di sebelah Jin, Jin yang mengetahui itu segera menegurnya dan mengucapkan salam padanya.
Namun saat Jin menjulurkan tangannya pria itu membalas jabatan tangan Jin dan melihat jin"Ha!!"
Terkejut Jin sampai membuat Yoon-gi melihat kearahnya dan pria itu"Apa yang kau lakukan disini?"
Tanya Yoon-gi dengan nada pelan"Dan.. kenapa kau memakai itu dikepala mu"
Heran Jin"Alhamdulillah.. aku seorang muslim"
Ucap Pria ini pelan sambil tersenyum bahagia di hadapan Jin dan Yoon-gi"Kau bercanda?
Apa ini benar kau?"
Jin semakin bingung"Apa yang kau katakan ha!
pria ini mengangkat pecinya
"Aku Jimin, lihat"
Jimin membelah rambutnya dengan jari jarinya lalu memakai pecinya kembaliYoon-gi tidak percaya dengan apa yang ia lihat, air mata Jin mulai berlinang melihat itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pintu terbuka dan Kania masuk kedalam ruang icu dengan baju khususnya.
Senyum lebar terpasang di wajah binar Kania, perlahan Kania menghampiri Helina yang masih tidur dalam komanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]
AcakATTENTION Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh readers.. Ini cerita pertama ku Insyaa Allah, cerita ini masih di dunia k'pop, dengan menuangkan hasil imajinasi diri sendiri disini. dimana perjalanan seorang gadis dalam hijrahnya dan memperta...