Chapter 38

694 67 2
                                    

Dengan cepat ia menyingkirkan tumpukan salju itu dengan tangannya yang sudah sangat merah dan kebas
Namun ia terhenti, terlihat kain berwarna hitam dan Yoon-gi pun menariknya perlahan.

Salju yang tebal menutupi kain hitam itu, dengan cekatan Yoon-gi menyingkirkannya

Kaget Yoon-gi dengan apa yang ia lihat,

"Helina!!"
Kagetnya melihat istrinya yang terkulai lemas

Dengan cepat Yoon-gi mengangkat tubuh mungil istrinya dan memopongnya kedalam mobil.

Dalam perjalanan menuju apartemen badai salju itu menutup jalan, Yoon-gi memutar mobilnya
Mencari jalan lain menuju apartemen, namun salju menutup jalan itu juga.

Tanpa berfikir panjang Yoon-gi mengeluarkan Helina dan menggendongnya di punggungnya.

Yoon-gi terus berjalan mencari bantuan ditengah badai salju,
Paniknya membuat ia tidak merasakan dingin ditubuhnya lagi

"Kak Yoon-gi..

"Uh, Helina..
Syukurlah, tetaplah buka matamu"
Ujar Yoon-gi sambil terus berlari mencari bantuan

"Aku tidak kuat lagi..

"Jangan tutup matamu, tetaplah liat kedepan"
Yoon-gi semakin panik

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Astaghfirullah.. badai salju semakin parah saja.. semoga tidak ada korban lagi."
Kania begitu khawatir saat melihat berita di televisi

Pakaian tebal yang ia kenakan sambil meminum cokelat panas malam itu tetap membuatnya dingin

"Uh, apa Helina sudah dijemput Yoon-gi.. coba aku menelfonnya "
Belum sempat tersambung Kania mendengar ketukan pintu

Wanita tinggi semampai dibalut hijab cokelat nya ini langsung pergi membukanya

"Kalian..!!"
Kaget Kania

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Jangan tidur Helina, tetap buka matamu,"
Panik Yoon-gi sambil menghusab husab tubuh Helina.

"Ini baju hangat nya.."
Kania langsung memakai kannya pada Helina
Dan dibantu oleh Yoon-gi

"Aku minta minuman hangat"
Pinta Yoon-gi pada Kania

Tidak lama Kania kembali dengan secangkir minuman hangat untuk Helina

Dengan perlahan Helina meminumnya dengan tubuh yang masih belum stabil

"Dingin..."
Ungkap Helina dengan nada gemetar karena kedingingan

"Apa tidak ada lagi baju hangat?"
Tanya Yoon-gi semakin panik

"Tidak ada lagi"
Kania juga semakin panik sambil menghusab husab kedua kaki Helina agar lebih hangat namun tidak bisa

"Helina, katakan padaku apa yang kau rasakan?"
Tanya Kania dengan raut wajah khawatir

"Aku tidak merasakan tubuhku, semuanya mati rasa.. nafasku.. uh!.."

"Tidak ada cara lain!"
Ucap Kania

"Apa!"
Heran Yoon-gi saat Kania menatapnya

"Itu satu satunya cara untuk menyelamatkan Helina,"
Kania mencoba mengisyaratkan sesuatu agar Yoon-gi mengerti

"Uh!"
Tanpa Kania menjelaskan Yoon-gi memasang wajah ragu pertanda dia mengerti maksud Kania
"Hel, Helina.. jangan tidur, buka matamu Hel!"
Yoon-gi semakin panik karena Helina tidak membuka matanya

Suasana semakin keruh karena Helina mulai tidak bergerak

"Kania, keluarlah!!"
Pinta Yoon-gi, dan Kania pun keluar dari kamar tersebut

Dengan cepat Yoon-gi melepas bajunya(telanjang dada),
Helina yang sedari tadi tidak bergerak dan tidak lagi membuka matanya semakin membuat Yoon-gi panik, dengan cepat Yoon-gi membuka baju hangat yang berlapis lapis ditubuh Helina sampai baju terakhir Helina yang memakai gamis dikoyakkan oleh Yoon-gi sampai hanya tersisa pakaian dalam Helina, sigapnya Yoon-gi menarik Helina kedalam pelukannya dibalut selimut tebal.

Tubuh Helina sangat dingin seperti es, didalam pelukan tangan Yoon-gi tidak hentinya menghusab punggung Helina agar hangat.
Bahkan penghangat ruangan tidak mempan bagi Helina

"Helina bangunlah, Helina.."
Yoon-gi terus membangunkan Helina namun tidak ada respon apapun dari Helina

"Aku tidak mau terjadi apapun, bangunlah Helina!!"
Bisik Yoon-gi tidak jauh dari telinga Helina sambil terus menghusab punggung Helina

30 menit Yoon-gi mencoba membangunkan Helina tapi tidak bisa.
Wajah Helina semakin pucat

Pelukan Yoon-gi semakin erat ditubuh Helina,

"Helina bangunlah!!
Aku takut! 
Ya Allah, aku tidak akan memaafkan diriku jika ketakutan ini terjadi, ku mohon ya Allah"

Tanpa sadar Yoon-gi meneteskan air matanya didalam pelukan Helina

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sedangkan diluar Kania yang sedang shalat untuk keselamatan Helina dan bermunajat kepada Allah untuk Helina

Sungguh khawatirnya Kania pada sahabatnya itu yang sudah seperti saudara

Tangis Kania semakin pecah saat berfikir tidak ingin kehilangan Helina

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hel!
Helina!
Kenapa tidak bangun!
Helina... jangan...
Yoon-gi hampir putus asa, wajahnya yang dirapatkan pada wajah Helina yang pucat. Tangis Yoon-gi pecah

"Ya Allah.. sungguh maafkan aku.."
Ampunnya pada Allah
"Helina... jangan lakukan ini..."
Sambil menangis didalam pelukan Helina yang wajahnya semakin pucat dan tubuhnya juga semakin dingin

NEXT>>

Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang