Chapter 3

2K 136 1
                                    

Keesokan Harinya..

Matahari hari ini sangat terik, sampai tembus pada kaca jendela mengenai sebagian wajah Helina yang masih tertidur koma.
Seorang perawat masuk untuk membersihkan tubuh Helina, setelah dibersihkan perawat tersebut itupun keluar.

Beberapa menit setelah perawat keluar, tubuh Helina bereaksi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

HELINA POV

"Ibu.. "

Mata ku terbuka dan sesekali aku mengerjapkan mataku, sekilas aku melihat ada ibu dihadapan ku, ingin sekali memeluknya tapi seketika aku merasa tubuhku lemas, pandanganku masih kurang jelas. setelah beberapa detik penglihatanku semakin normal dan aku melihat disekeliling banyak sekali alat-alat yang menempel di tubuhku dan ternyata ibu tidak ada disini.
saat itu aku mulai panik dan
"Apa ini rumah sakit? Ya Allah.. apa yang terjadi !" Dalam hati ku

Tidak lama setelah aku bangun seorang perawat masuk dan aku melihat wajahnya tersenyum lebar melihatku, disaat aku mau memanggilnya dia keluar lagi
"Kenapa dia !" Heran dalam hatiku

Aku masih bingung dengan diriku sendiri, seperti ada yang beda dan ada yang kurang.

"Astaghfirullah jilbab ku! dimana jilbabnya! ya Allah kenapa hamba bisa tidur dirumah sakit. Hamba kan gak sakit."

Semakin panik, dan sibuk mencari dan meraba dimana jilbab ku.
"Apa yang harus ku kenakan!!" Panik dalam hatiku

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Nona Helina, kenapa kau..

"Dimana jilbab ku !"

Mendengar suara wanita memanggilku, aku langsung menanyakan jilbabku dengan posisi seluruh kepala yang aku tutupi dengan bantal.

"Maksudmu nona, aku tidak mengerti "

"Aku butuh kain untuk menutupi kepala ku, bisa tolong kau ambilkan kain gorden itu"

"Tapi nona itu..

"Sudah, cepat ambilkan itu !"
Tegas ku dengan posisi kepala masih ditutupi bantal

Perawat itupun langsung mencabut gordennya dan memberikannya padaku.

"Nah.. Alhamdulillah.. begini kan lebih baik" Ucapku dengan legah

"Tapi nona, itu kepalanya kenapa ditutupi dengan kain gorden " Tanya seorang perawat dengan heran

"Saya seorang muslim sus, maafkan saya sudah merepotkan mu "

"o..oh kalau begitu saya minta maaf nona, karena disaat nona Helina masuk rumah sakit saya belum bertugas disini, jadi saya tidak tau, maafkan saya"

"Sudah sus tidak perlu minta maaf, saya mengerti. tapi sus, kenapa saya bisa dirumah sakit ? saya sakit apa ?"

Belum sempat suster menjawab tiba-tiba seorang pria tinggi memakai kemeja biru muda masuk dan menghampiri ku, sekarang pria itu tepat di samping kanan ku.

"Eh, apa yang kau lakukan !"
Ucap ku kaget

"Tenang nona Helina, dia dokter Kim, dokter yang merawat nona selama nona Helina koma" Jelasnya (Suster)

"Koma ! Aku koma?
kenapa aku bisa koma sus !" Tanyaku panik

"Tubuhmu tidak sanggup menahan suhu terlalu dingin, sehingga kamu menjadi sesak nafas dan tubuhmu melemah itu yang menyebabkan kamu koma " Jelas dokter Kim

"Terus, keluargaku gimana.. kok gak ada sus! "

"Keluarga kamu diindonesia, mereka sudah membesukmu seminggu lebih yang lalu saat kamu koma" Jelas dokter Kim

"Jadi saya masih di korea ! saya mau pulang sus, saya gak mau disini"

Aku baru sadar kalau aku masih dikorea, dengan paniknya aku langsung mencabut segala macam alat-alat yang menempel di tubuhku dan bangun mencoba untuk keluar dari rumah sakit ini namun belum sampai pintu kamar seketika kaki ku lemas dan membuatku jatuh.
seorang perawat wanita itupun membantuku untuk berdiri dan menuntunku kembali ke tempat tidur.

Tangisku pecah saat itu, segala macam perasan aku rasakan saat ini. Sendiri di korea tanpa keluarga dan sahabat satupun.

"Hey, kau mau apa !"
lagi-lagi aku merasa panik karena dokter itu mau menyentuhku
"Suster! Ada apa dengannya, katakan padanya jangan menyentuhku !" Tegasku

"Maaf dok, nona Helina seorang muslim ." Jelasnya (Suster)

"Saya minta maaf, Tapi bagaimana saya memeriksa kamu kalau begini" Ungkapnya (Dokter Kim)

"Apa disini tidak ada dokter wanita sus ?" Tanyaku

"Tidak ada " jawabnya (Dokter Kim)

Mendengar bahwa tidak ada dokter wanita aku semakin bingung.

"Suster, periksa wanita ini dan catat bagaimana hasilnya lalu kirim ke ruangan saya" Ucapnya (Dokter Kim) lalu dia pergi meninggalkan kamar

Akupun terbaring lemas selagi suster memeriksa kondisi ku. "perasaan ku campur aduk apalagi kesal dengan tingkah dokter itu, gimana gak kesal.. aku bicara dengan suster tapi kenapa selalu dia yang menjawab, lalu bisanya dia mencoba menyentuhku, apa dia tidak lihat aku memakai kerudung! Astaghfirullah ya Allah ampunilah hambamu ini" Kesalku dalam hati

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keesokan Harinya..

Pagi ini aku duduk diatas tempat tidur sambil melihat kearah luar yang mataharinya lumayan terik, sinar matahari itu sedikit mengenai sebagian wajahku melalui pantulan kaca jendela. sambil memikirkan apa yang ibu lakukan disana, ayah sedang apa, adik-adik sedang apa. "Apa mereka tau keadaan ku, kenapa mereka tidak menanyakan kabarku ataupun menjemputku, dan.. sahabatku, mereka kemana. mereka tidak peduli dengan ku, sekarang aku harus apa, aku bangun dari koma, tapi mereka tidak ada disini" Ungkapku dalam hati.

Tanpa sadar air mata ku jatuh, aku sadar wajahku tidak lagi cerah karena menangis semalaman.

"Helina .."

Seketika ada seorang pria masuk kekamar, dia bertubuh tinggi berkulit putih.

"Helina.. Apa kau melamun? aku sudah memanggilmu lima kali " Ucapnya

NEXT>>

Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang