Chapter 40

725 71 1
                                    

Sambil minum kopi dan mengobrol menghadap ke arah jalan melihat mobil dan orang-orang yang berlalu lalang didepan cafe tersebut,
tidak canggung Yoon-gi mengelus ngelus tangan Helina diatas meja

Merasa nyaman dengan perlakuan Yoon-gi padanya, Helina memberanikan diri menyenderkan kepalanya dibahu kiri Yoon-gi.

"Helina?"

Seseorang datang dari belakang menegur Helina,
Seketika Helina menoleh kebelakang

"Ara?"

Kaget Yoon-gi sentak menoleh juga kebelakang,

"Assalammualaikum "
Salam Ara dengan senyuman manis dilengkapi hijab soft brown nya

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Ara kau kemana saja.. sudah lama tidak berjumpa, kami semua merindukanmu"
Bahagianya Helina bertemu Ara

"Benarkah?"
Ara tertawa kecil sambil sesekali melirik Yoon-gi disamping Helina

"Kamu kemana saja Ara? Kamu baik-baik saja kan?"
Tanya Helina penuh khawatir karena Ara bersikap sedikit dingin

"Semua baik-baik saja Helina, kau tidak perlu khawatir"

"Alhamdulillah kita bertemu disini, mau minum kopi bersama?"
Ajak Helina dengan ramahnya

"Alhamdulillah..
Yoon-gi?"
Ucap Ara dengan tatapan serius pada Yoon-gi

"Haa, kalian sudah saling kenal?"
Tanya Helina masih dengan melebarkan senyumannya

"Ya
Kami mengenal cukup lama"
Jawab Ara tanpa melepas pandangan dari Yoon-gi

Helina bingung dengan sikap Ara dan tatapan Ara pada suaminya

Wajah Yoon-gi mulai panik,

"Apa kalian satu sekolah dulunya?"
Tanya Helina dengan polosnya

"Sepertinya aku tidak perlu lagi menutup diriku padamu Helina"
Ucap Ara

Wajah Helina bingung begitu mendengar kalimat dari Ara,

"Aku lupa ada pekerjaan kantor, kita pulang sekarang Helina?"
Yoon-gi menarik tangan Helina

"Ini sudah jelas Yoon-gi!"
Seketika Yoon-gi terdiam dan menoleh kearah Ara begitu pula Helina

"Apalagi yang kau sembunyikan darinya, katakan saja sekarang, karena aku ingin kau yang mengatakannya"

"Apa maksudmu!"
Tanya Yoon-gi dengan ketus

Helina benar benar bingung melihat sikap dan perkataan Ara pada Yoon-gi, seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya

"Ada apa ini?"
Tanya Helina dengan wajah khawatir

Tanpa menggubrisnya Yoon-gi kembali menarik tangan Helina untuk pergi dari cafe itu, namun belum sampai pintu keluar..

"Kekasihku Min Yoongi!!"

Sentak langkah kedua pasangan ini terhenti, Yoon-gi langsung membalikkan tubuh kearah Ara sedangkan Helina yang menatap Yoon-gi tanpa berkedip penuh tanda tanya

"Saatnya aku harus jujur padamu Helina, Yoongi adalah kekasihku, aku dengannya pernah berjanji akan hidup bersama. Tapi aku melihat Yoongi tidak bahagia denganmu, jadi aku akan membuatnya bahagia. Setuju atau tidak nya kau, Yoon-gi sudah memutuskannya"

Dada Helina mulai sesak, air matanya mulai membendung
Dengan posisi masih membelakangi Ara dengan tangan masih menggenggam Yoon-gi.
Tatapan Helina tidak lepas dari mata Yoon-gi walaupun air berlinang dimata indah Helina

Wajah Helina ingin meminta kejelasan dari Yoon-gi, namun Yoon-gi hanya diam menatap Helina

"Ya ampun,
Apa aku harus menjelaskan semuanya dari beberapa tahun yang lalu. Mau sampai kapan!!!
Helina aku akui kau wanita yang sangat baik, aku yakin kau pasti setuju dengan keputusan Yoongi berpoligami"

Air mata Helina sudah tidak terbendung lagi, air matanya jatuh begitu saja di pipi mulusnya.
Hidung pipi yang memerah menahan dada yang semakin sesak mendengar semua pernyataan dari Ara

Masih membelakangi Ara dan menatap suaminya yang ada di depannya, Helina tidak bisa berbuat apa apa
Tubuhnya melemas ingin sekali ia jatuhkan tubuhnya disana namun genggaman Yoon-gi semakin erat ditangannya itu menguatkannya untuk tetap berdiri

"Aku kembali untuk memenuhi janjiku pada suamimu, tapi suamimu ini tidak memenuhi janjinya.
Sudah lama aku menunggu saat ini setelah aku memutuskan untuk mualaf, sebenarnya bukan saat ini, tapi aku sudah tidak tahan dengan perlakuan Yoon-gi padamu Helina. Seharusnya Yoon-gi memperlakukan ku sama seperti apa yang dia lakukan padamu!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ini indah sekali, foto aku disini cepat"
Ho-seok menyuruh Jungkook mengambil gambarnya di tengah salju yang mencair di pinggir jalan

"Coba lihat"

Jungkook memperlihatkan hasil fotonya pada Ho-seok

"Waaaa kau sangat ahli mengambil gambar, aku seperti berada diluar negeri. Ayo foto aku lagi disana"
Ho-seok pergi untuk mencari view yang bagus untuk foto

"Aaaaa aku lelah, kau seperti gadis puber saja!"
Kesal Jungkook namun tetap mengikuti kemana Ho-seok pergi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Dimana Jungkook dan Ho-seok?"
Tanya Taehyung menghampiri Jimin di ruang tv

"Mereka keluar jalan-jalan"
Jawabnya dengan mulut penuh makanan

"Huftt.. lelah sekali"
Taehyung menhempaskan tubuhnya di sofa samping Jimin

"Apa yang kau lakukan sampai lelah seperti itu?"
Tanya Jimin sambil menonton film cartoon

"Membersihkan kamar mandi!"

"HA!!"
Kaget Jimin menatap dengan mata bulat pada Taehyung

Taehyung bingung menatap Jimin,
"Kenapa!!"

"Uh, tidak apa-apa"
Jimin kembali fokus dengan film cartoon nya sambil mengunyah makanan ringannya

Taehyung pun terkapar di samping Jimin

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tatapan Helina semakin menunjukkan kekecewaan,
Sungguh tatapan itu meminta Yoon-gi untuk bicara, namun Yoon-gi berdiri kaku hanya menatap Helina yang semakin terurai air mata.

Tatapan khawatir Yoon-gi pada Helina membuatnya kaku untuk bicara dan membiarkan Ara membuka semuanya

Perlahan tangan Helina terlepas dari genggaman Yoon-gi.
Yoon-gi melihat tangan itu lepas dari tangannya dan melihat kembali wajah Helina,

NEXT>>

Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang