Chapter 19

890 85 4
                                    

"Allhumma soyyiban nafi'an, Aamiin" Doa Kania di depan jendela kamarnya saat mengetahui hujan turun

Ya, doa yang mustazab saat hujan turun.
Kania membaringkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Apa iya? Aku gak percaya dia melakukan itu!"

"Astaghfirullah Hel, kamu pikir sekarang ini aku sedang berbohong?"

"Tidak Kan? Tapi, oke aku percaya.. terus kamu bilang apa?"

"Aku tidak bisa Hel"

"Kenapa Kan? Niatnya kan baik.."

"Iya Hel, tapi niatnya mualaf hanya karena aku!"

"Bukan lillahi ta'ala?"

"Bukan Hel, apa aku salah?"

"Tidak Kan, kamu tidak salah. Mungkin Jimin terlalu gegabah sampai dia melupakan niat yang sebenarnya"

"Iya Hel, mungkin kamu benar. Aku hanya bisa berikhtiar sekarang. Kalau memang dia jodoh ku, aku harus menerimanya karena ALLAH "

"Alhamdulillah, hanya satu kunci rukunnya suatu rumah tangga yaitu karena Allah ta'ala"

"Terima kasih Helina, aku jadi rindu.. kapan kamu balik ke korea lagi? Apa kamu masih menunggu Taehyung?"

"Haha kamu rindu aku apa mau tahu tentang penantianku"

"Waaa ternyata Helina ku ini sedang dalam masa penantian ya?"

"Jangan menggoda ku Kania, itu tidak lucu! Aku hanya menunggu jawaban terbaik dari Allah"

"Masyaa Allah, semoga Allah lekas memberikan jawaban terbaik itu ya Hel"

"Aamiin.."

"Hel, besok aku telfon kamu lagi ya?"

"Iya Kania.. Assalammualaikum "

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kau ini kenapa ha! Tidak biasanya kau seperti ini.." Tanya Jin menghampiri Jimin yang sedang berdiri di balkon

"Kania menolak ku" Jawab Jimin dengan tegar

"Lalu apa rencanamu?" Tanya Jin sambil merangkul Jimin

"Entahlah, aku lebih baik begini. Kania bukan untukku"

"Aku tahu kau pria yang kuat, wanita akan beruntung mendapatkan mu Jimin. Jangan khawatir" Jin menepuk punggung Jimin

"Bagaimana rasanya setelah menjadi mualaf?" Tanya Jimin namun wajahnya tetap mengarah kedepan

"Aku seperti terlahir kembali, baru 2 minggu tapi aku merasa damai" Jin memejamkan matanya sesaat lalu membukanya lagi

Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang