Chapter 21

853 78 4
                                    

"Jadi Jimin yang menolong kamu?" Tanya Kania sambil mengurut pelan punggung Kania yang sakit

"Iya, aku merasa berhutang nyawa padanya. Aku bingung harus membalasnya dengan apa"

"Hemm kita pikirkan besok aja ya, sekarang kamu istirahat aja dulu."

"Tapi kamu tau apa Hel?"

"Apa?"
Penasaran

"Jin sudah mualaf"
Ucapku sentak membuat tangan Helina berhenti saat mengurut punggungku yang sakit

"Mualaf!" Kaget Helina
"Masyaa Allah, dia berhasil menjemput hidayahnya."

"Alhamdulillah Hel, aku tahu itu dari Jimin. Dan aku salut dengan mereka, walaupun sekarang diantara mereka sudah ada yang mualaf tapi hubungan mereka sangat hangat. Aku senang melihat itu" Jelasnya kagum

"Itulah mengapa aku katakan mereka itu berbeda, mereka menghargai semua wanita terutama wanita muslim"

"Dan satu lagi yang perlu kamu tahu Hel?"

"Apa itu Kania?"

"Taehyung masih menunggu kamu Hel"
Lagi-lagi perkataan Kania membuat nya terdiam

"Kak Taehyung?"

"Iya Hel, ada apa Helina?"
Kania pun duduk dan menatap Helina yang wajahnya bingung

"Tapi aku tidak bisa menunggunya lagi" Ucapnya dengan tatapan yang berlinang air mata

"Kenapa Hel? Bukannya Taehyung sudah memperdalam ilmu agama islam, dia hanya tinggal mualaf saja. Apa lagi yang kamu khawatirkan?"

"Dia pernah bilang padaku, 3 tahun lagi tepat terhitung 3 bulan pertama tahun ketiga dia akan datang membawa orang tuanya ke hadapan orang tuaku. Ini sudah terhitung 5 bulan, dan dia tidak datang. Dia juga tidak menghubungi ku.
Dimulai dari hari itu aku berjanji untuk tidak menunggunya lagi"
Jelas Helina, Kania memeluk Helina untuk menenangkan nya

"Kamu yang sabar ya, rencana Allah belum sampai disini kok. Tetap istiqomah ya?"
Ucapan Kania membuat Helina tersenyum kembali

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Pagi Kania... kamu sudah siap-siap ya?"

"Kamu bawak apa itu Hel"
Penasaranku saat melihat Helina membawa paper bag

"Bukannya kemarin kamu bilang kamu bingung mau balas kebaikan mereka dengan apa.. berikan ini untuk mereka"
Helina memberikan paper bag nya yang berisi beberapa makanan pada Kania

"Waaa.. pagi-pagi sekali kamu menyiapkan semua ini Hel?"
Terkejutnya Kania melihat isi paper bag tersebut

"Reyna sudah menunggu dimobil tu, lebih baik kamu pergi sekarang. Keburu siang"

"Loh! Kamu gak ikut Hel?"

"Maaf Kan? Aku gak bisa, aku mau ke aula. Jangan katakan pada mereka aku disini ya?"

"Emm baiklah, aku mengerti"

"Yasudah, hati-hati ya"

Jalur Hijrah Tak Pernah Salah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang