"Lo tega!!" dengus Dito
"salah lo sendiri. Suka ngerayu cewek" tegas Rayen
"lo juga sama. Suka ngerayu cewe" ujarnya lalu beranjak dari sana
"seenggaknya gue gak punya pacar" ucap Rayen
"Dito! Bangun. Woy bangun!!" ucap Doel membuat Dito menghentikan mimpinya
"Woy dito! Etdah, gak mau bangun dia" ucap doel mengguncang tubuh Dito
"dia sakit kali" ucap ruby yang datang bersama Yani sejak tadi
"tapi gak panas" tutur Yani setelah menempelkan punggung telapak tangannya ke kening Dito "Dito, bangun. Ntar kita telat" ucap Yani lembut
"YANIII!!!" Teriak Dito terbangun dari tidurnya. Nafasnya tidak karuan
"dito kamu kenapa? Mimpi buruk?" tanya Yani khawatir
"gak. Gak papa kok" dito berkeringat dingin "Gue mandi dulu" ucapnya bergegas ke kamar mandi
"Dito kenapa?" tanya Yani lagi
"gak tau" jawab singkat doel
"mungkin dito mimpiin lo, yan. Soalnya dia kebangun tadi nyebut nama lo" ujar Ruby
"mungkin" jawab yani
***
"Untung tadi cuma mimpi" pikir dito "eh, tapi kata orang kalo mimpi di pagi hari bakal terjadi. Aduh. Amit-amit" pikirnya lagi
"gimana nanti pulang kampus kita mampir dulu ke Cafe. Kita nyantai dulu" usul Doel
"Boleh juga" ucap Ruby
"gue sih setuju-setuju aja" timpal Yani
"ati ati parkirnya" ucap ruby
"iya" ucap doel "udah. Ayok turun semua ayok" ucap doel membuat Yani an Ruby tertawa
"kayak kenet bis kota" kekeh Yani "dito? Lo gak turun?" tanya Yani melihat Dito masih duduk di mobil dengan tatapan kosong
"eh? Udah nyampe?" ucap dito lalu turun
"kok lo aneh gini. Kesambet apaan?" tanya Ruby
"gue cuma mikirin_" ucapan Dito terhenti lalu berpikir "mama sama papa" ucapnya lagi
"emang om sama tante kenapa?" tanya Yani
"mereka baik baik aja. Aku cuman kangen" ucap Dito
"Hay" sapa rayen "kalian barengan?" ucap Rayen melihat mereka berempat
"Hmm.. Iya. Emang dari kemaren kek gini" ucap Doel
"Oo... Dito? Lo sakit? Kok lemes gitu?" tanya Rayen melihat kondisi Dito
"gue baik baik aja kok" ucap dito tersenyum
✋✋✋
Waktu berlalu hingga minggu minggu berikutnya hubungan Yani dan Dito seperti biasa mereka selalu tertawa bersama, mengatakan isi hati, serta beberapa kali saling marahan. Itu semua malah semakin membuat hubungan mereka makin harmonis.
Itu juga membuat Dito tenang karena sudah 2 bulan ini tidak terjadi apapun yang dikhawatirkannya
"Happy anniversarry yang ke 4!" Ucap Ruby dan Doel bersamaan
"Makasih" sahut Yani kegirangan
"semoga hubungan kalian langgeng terus sampe kalian nikah, sampe kalian jadi kakek nenek" ucap Ruby menggenggam tangan Yani "Semoga nantinya kita jadi besanan" bisik Ruby pada Yani
"Amin" ucap Yani kemudian memeluk sahabatnya
"Kalian bisikin apa sih?" tanya Dito
"nggak" kekeh Ruby menjawab pertanyaan dito
"mpok Ningsih, sini" panggil Yani melihat mpok ningsih yang hendak menuju dapur
"nggak non, saya mau selesain pekerjaan dulu. Permisi non" Mpok ningsih berlalu dari hadapan mereka
"Eh doel, kamu makannya gak boleh banyak banyak. Ini kan acaranya Yani sama dito. Ntar keburu abis loh" protes Ruby
"Ah tuh di sana masih banyak" ucap Doel dengan mulut penuh dengan makanan
"Dasar rakus!" ketus Ruby lalu memakan makanan di piringnya
"kalian kok berantem terus sih. Gak baik tau" usul Yani
"Nanti kalian kalo jadian jangan lupa buat pesta besar besaran yak" timpal Dito membuat Doel terbatuk batuk mendengarnya
"uhuk uhuk!!" dengan bantuan Ruby yang menepuk bahunya, doel berupaya untuk bicara "nggaklah" ucapannya terhenti, mengatur nafasnya "Ruby kan udah punya targetnya sendiri" Ucapnya tersenyum seolah ia tidak kenapa-napa mengatakannya
"yee sok tau banget" Ruby menjitak kepala Doel
"sakit" protesnya lalu membalas Ruby,"Rasain" ia tertawa lepas
"Awas lo ya!!" aksi kejar mengejar terjadi di sana sampai akhirnya Ruby terjatuh ke kolam "Aaaakk!!" teriaknya sekeras mungkin
"Ruby?" ucap Yani penuh kecemasan
Holla...
Nih author update lagi
Tapi maaf ya, ini ceritanya pendekan...
Vote + comment Yaa
Biar author tambah semangat ngetiknya😅
see you next part guys👻
