10. Cowo Dingin

554 60 1
                                    

🌟Vote!🌟
Happy Reading

"lama juga, aduh udah 2 jam gue nunggu" gumam Yani seraya melihat arloji di tangannya

Yani berjalan-jalan tanpa arah. Ia menunggu ayahnya di bandara. Saat ia lelah, ia duduk di bangku.

"Papa!!" yani berlarian ke pelukan Wahyu

"sayang, papa kangen" wahyu membelai rambut Yani dengan lembut. Yani menyadariada seorang wanita paruh baya memperhatikan dirinya dan ayahnya. Sedangkan sorang laki-laki di dekat wanita itu terlihat memalingkan wajahnya tak peduli.

"Ayah mereka siapa?" tanya yani hati-hati

"mereka adalah keluarga baru kita" yani terkejut

"perasaan gue gak ada deh, keluarga dari singapura" gumam Yani

Yani melihat kedua orang yang berdiri di depannya, wanita itu tersenyum, sedangkan yang lak-laki tak acuh "keluarga?" tanya yani begidik

"Kharisma adalah calon istri papa. Dan dia adalah calon kakakmu, usia kalian hanya berbeda 4 tahun" jelas Wahyu seraya memegang bahu wanita itu

Yani mengangguk dan tersenyum pada keduanya "Jadi anda adalah calon mama saya?" tanya yani formal

"Iya, kenalkan saya kharisma dan ini Andre. Nak kenalkan dirimu" pinta Kharisma

"Gue andre" singkatnya

"Saya Yani" sahut Yani

"tuh cowok kok gitu banget?!!" gumam yani

💢💢💢

"serius? Papa kamu mau nikah?" tanya Ruby

"Kamu bilang calon mama kamu punya anak? Cowok?" timpal Doel

"kok mendadak?" Tanya Dito

"cakep gak abang lo?" timpal ruby dengan heboh

"aduh, satu-satu nanyanya. Ok gue jawab, iya papa mau nikah sekitar sebulan lagi. Tu anak cowok. Gue bakal jadi adeknya. Mendadak sih iya, gue juga kaget. Cakep sih iya, tapi Si andre dingin banget" protes Yani

"yee, jangan ngarep ndut. Dia abang lo" Ucap Dito tersenyum kecut

"kalo cemburu bilang aja" Yani mencolek pipi Dito, ia tersenyum Jail

Ruby dan Doel tersenyum memperhatikan tingkah yani dan Dito "Eh gue denger papa sama mama lo juga mau ke sini?" tanya Doel

"Iya, Mereka udah ngurus semuanya" ujar Dito

"Maksudnya?" tanya Ruby tak paham

"papa udah beli rumah di sini. Katanya mau netap tinggal di jakarta" Yani yang sebelumnya udah mendengar hal itu hanya tersenyum bahagia

"Serius?!!" pekik Ruby

"Iyalah" Sahut Dito

"Jadi sah nih" goda doel

"apaan sih" ucap Yani malu-malu

❇❇❇

"Bang, please bolehin ya" rengek Ruby

"Gak" Leon bersikeras melarang Adiknya

"Doel cowok baik-baik kok" ucap Ruby meyakinkan "aku janji gaakan nangis karna Doel. Doel baik, dia gak kasar. Gak kayak Adrian" bujuk Ruby

"Nanti aja. Kalian temenan dulu" ucap Leon

"Ada apa ini?" Tanya Dara

"Ini Ruby maksa-maksa. Katanya mau pacaran sama Doel" ujar Leon

Dara tersenyum, ia mendekati Ruby dan mengelus Rambut adik iparnya "memanhnya hati kamu udah yakin" tanya dara lembut

Ruby mengangguk pelan "Kak dara juga tau kan Doel kek gimana. Dia itu baik. Tapi abang gak ijinin" ujar Ruby

"Kamu jalanin aja. Jodoh gak kemana kok" Dara tersenyum menghangatkan Ruby

"kamu jangan bawel kalo dibilangin. Ntar aja kalo dia siap nikahin kamu" Ucap Leon tersenyum

Ruby melihat ke perut Dara yang sudah membesar, kira kira sudah 6 bulan usia kandungan Dara "Jadi kek gitu?" tanya Ruby bergidik ngeri

Dara sedikit tertawa mendengar pertanyaan Ruby "Anak itu anugrah, Ruby"

"Nanti kalo kamu udah nikah bakal hamil juga, terus kamu jadi gendut" Leon menemgembangkan mulutnya dan menjulingkan matanya

"Iiih, aku gak mau" Ruby berlari ke kamarnya. Leon dan Dara hanya tertawa melihat tingkah ruby

"Dia masih kecil. Mas suka banget gangguin Ruby" ucap Dara berkomentar

"Dia itu satu-satunya adek aku. Setelah kedua orang tua kami meninggal aku berusaha keras untuk membuatnya tetap bahagia" ujar Leon

👐👐👐

"Minggir" Andre tetap bersikap Dingin dengan Yani. Ia menatap yani sinis. Hal itu membuat Yani tidak nyaman

"Lo kenapa sih jutek banget sama gue?! Gue bakal jadi adek lo tau gak" jelas Yani yang kesal

"Gue gak peduli" andre mengambil arah jalan lain, ia pergi meninggalkan Yani

"Gila!! Emaknya sih gue setuju. Tapi dia?!! Heh! Belum jadi abang aja udah belagu!!" Yani mendengus kesal

Andre mendengar yani mengumpat tentang dirinya langsung berbalik "Kalo lo gak suka gue, lo bisa bilang ke bokap lo buat batalin rencana pernikahannya!! Gue juga gak betah tinggal di sini" ucapnya dari kejauhan sekitar 1 meter dari yani

"kalo gitu lo aja yang pergi! Gak usah nyuruh-nyuruh gue!!" Ucap yani kesal. Andre pergi dari dapur meninggalkan Yani.

Bersambung..!
See you next part
Vote'nya jangan lupa, ayoo🌟

Soul Mate (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang