31. Undangan pernikahan

559 67 4
                                    

Selamat Membaca

“Hari ini adalah jadwal keberangkatanmu ke kanada” suara berat itu keluar dari mulut Papa Maya

“Gak! Maya gak mau!” sentak Maya

“Maya, kamu jangan membantah. Papa lelah”

“Maya juga capek! Maya harus dapet apa yang Maya mau!”

“Kamu jangan keras kepala! Papa gak suka”

“Lebih baik papa yang pergi!”

Ting..tingg....

Bel rumah mereka berbunyi. Mr. Johan membuka pintu.

“Maaf, pak. Apa benar ini rumah mbak maya?” tanya seorang polisi

“benar, ada apa pak?” tanya Mr. Johan

“Kami akan mengamankan mbak Maya”

“Siapa pa?” tanya Maya menuju pintu

“Apa benar anda Mbak Maya?”

“Benar. Ada apa?” sahut Maya

“Anda melakukan pembunuhan berencana. Para preman yang anda sewa sudah mengakui semuanya” ucap Pak polisi

Maya meneguk ludahnya dengan susah payah.

“Papa, Maya pengen ke Kanada!” ucap maya tiba tiba

Pimpinan Polisi tersebut memberi arahan untuk mengamankan Maya yang hendak kabur.

“Papa!!!” teriak Maya menjauh

Mr. Johan diam tak berkutik. Ia tak menyangka nasib putri tunggalnya menjadi seperti ini.

°°°

“Cantik” puji Leon pada keponakannya

“Anak gue” ucap Doel membanggakan dirinya

“Cih, bukan! Mukanya aja beda!” bantah leon

“Serah lo dah!”

Dara dan Ruby tertawa melihat suami mereka.

“Siapa namanya?” tanya Dara

“Namanya Annisa.” ucap Doel dan Ruby bersamaan

“Hai Annisa” sapa Revan, putra Leon dan Dara

“Cantik ya, van” ucap Dara

“Iya, Cantik. Kaya mamanya” ucaP Revan

“Makasih Revan, uh pinternya” gemes Ruby

“Annisa Fazrian” lirih Doel

°°°

Yani..” panggil Mr. Malik

“Ada apa pa?” sahut Yani

“Papa udah batalin perjodohan kamu sama Justin.” ucap Mr. Malik

Soul Mate (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang