📚📚
Yani tertidur, obrolannya dengan Andre sangat panjang. Andre manatap Yani yang tidur dengan tenang di kasurnya.
“Semoga pilihan lo tepat. Gue selalu doain lo kok. Lo tenang aja. Lo gak akan sedih lagi.”
Andre membelai puncak kepala Yani dengan lembut.
“Gue sayang sama lo. gadis kecil sok kuat” umpat Andre tersenyum tulus
Andre menghela nafas pelan menatap wajah cantik adiknya
“gue bakal bantuin lo, lo gak usah khawatir lagi. Kali ini lo gak akan sedih lagi”
Yani merubah posisi membelakangi Andre. Andre berdiri dari duduknya, beranjak dari sana, membiarkan Yani tidur dikamarnya.
°°
Andre berjalan menuju ruang tamu yang terdengar ramai. Ia segera menuju suara tersebut.
Tubuh Andre membeku di tempat. Nafasnya tertahan, beberapa detik kemudian ia tersadar.
“Bagaimana bisa?” gumamnya sendiri
“Andre! Kemari” panggil Mr. Malik melihat andre diam berdiri tak jauh darinya
“I..iya pa” sahut Andre berjalan mendekat, tangannya menggaruk kepala belakang yang tidak gatal. Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya
“Lihat ini, Kekasihmu sangat cantik” puji Mr. Malik pada Sarah.
Ya, Sarah sedang bertamu di rumah ini. Dia sama sekali tidak memberitahu Andre.
“Akhirnya calon menantu mama datang” goda Risma tersenyum puas dengan pilihan putranya
“dia cantik” tambahnya lagi
“I..iya ma” sahut Andre yang masih gugup
“kenapa kamu gak pernah bilang sama papa kalo kamu udah punya pacar?”
“Maaf pa, Andre gak bilang. Andre takut kalo papa gak setuju” jujur Andre
Mr. Malik tersenyum penuh arti
“Papa setuju” singkat Mr. Malik
“Makasih pa”
Mereka berbincang-bincang di ruang tamu cukup lama. Mr. Malik benar puas dengan pilihan Andre. Selain cantik, Sarah juga sangat ramah, sopan dan pintar.
°°°
Tari kembali berada di rumah sakit, kesehatannya menurun. Wajahnya pucat. Ia ditemani suami dan anaknya.
Tari menghela nafas pelan dan tersenyum sendu menatap 2 pria yang dicintainya
“Mama, tenang aja. Dokter udah periksa kesehatan mama kok. Mama pasti baik-baik aja” ucap Dito menenangkan
Tari mengeratkan genggaman Bimo. Seolah memberi tanda.
“Apa?” sahut Bimo lembut
“Jaga diri kamu mas, jaga Dito. Aku bisa pergi dengan tenang jika kalian saling menjaga. Hidupku sudah tidak lama lagi” ucap Tari tenang