Vote🌟
3 tahun kemudian
"Hei!!! Apa yang kau lakukan? Wajahku jadi seperti ini!! Dasar bodoh! Bagaimana aku bisa tampil seperti ini!! Cepat rapikan!!!"
Gadis berambut Hitam pekat yang bergelombang anggun itu membentak seorang make up model. Gadis itu sudah 7 kali mengganti perias wajahnya, karena mereka selalu tidak tahan dibentak oleh gadis itu dan memutuskan berhenti
"Maaf nona. Saya tidak sengaja. Saya akan memperbaikinya."
perias itu ketakutan, hanya salah menggunakan lipstik yang bukan pilihan gadis itu. Bagaimana mungkin dia bisa membentak?
"permisi, nona Christi cepatlah. Sekarang sudah waktunya" ucap orang itu diambang pintu
"Iya.." gadis bernama Christi itu mengangguk. Christi? Tidak! Nama asli gadis itu adalah Aryani Salsabiela. Yap! Publik mengenal gadis ini dengan nama Christi Salsabiela. Yani merubah namanya semenjak berkarir menjadi seorang model 2 tahun lalu. Mirisnya, Yani yang sekarang tidak sama dengan Yani yang dulu. Yani yang sekarang terbilang angkuh, pemarah, jarang tersenyum. Namun itu hanya berlaku di luar saja, di rumah ia seorang gadis rapuh, beruntung Andre sebagai kakak yang baik selalu ada disisi Yani.
•••
"Kau mau aku antar?" Tawar seorang lelaki
"Sudah berapa kali aku katakan, Justin?! Kau tidak perlu mengantarku pulang" Yani tersenyum miring
"ayo ikut aku!" Lelaki bernama Justin itu menarik lengan Yani memasuki mobilnya
"Hei!! Lepaskan!" Yani meronta, namun apa daya. Yani tidak sekuat lelaki ini
Justin tersenyum miring saat mereka memasuki mobilnya "aku tidak mau kau sampai sakit. Lihat salju itu, sungguh mematikan" Justin menunjuk luar mobil. Memang, saat ini salju telah turun, udara dingin. Tapi Yani selalu saja duduk menikmati udara dingin di Taman, dengan masker menutupi wajahnya.
"Cih! Aku tidak peduli!!" decih Yani
Mobil itu bergerak menyusuri jalanan yang dingin "kau manusia macam apa? Suka sekali di antara salju? Kau akan mati jika berlama-lama di sana!" Kata Justin memberi perhatian
"kau berhentilah peduli. Aku harap pacarmu, Jessica tidak menyerangku lagi! Aku terusik setiap dia ada dihadapanku" kata Yani dengan ekpresi pura-pura sedih
"Dia menyerangmu?!! Astaga, gadis itu! Sudah berapa kali aku mengatakan padanya, kalau kau ini hanya Sahabatku. Tapi? Dia benar-benar keras kepala!"
Yap! Mereka berdua bersahabat. Mereka bertemu di kampus tempat mereka menggali ilmu di universitas Jerman.
"Katakan juga pada ayahmu"
"Ayahku?"
"ya, dia berencana akan menjodohkan kita. Aku benci pemaksaan!"
"Kau benar. Perjodohan itu tidak harus terjadi, aku sudah memiliki Jessica. Tidak mungkin aku menikah denganmu"
"itu bagus. Aku tidak ingin menikah sama sekali"
"Kenapa?" tanya Justin antusias
"Kau sendiri tau masa laluku"
"Oo laki-laki itu" Justin paham betul apa yang menimpa sahabatnya ini
"baiklah, sampai jumpa besok" Kata Yani berpamitan, lalu turun
"Gadis itu..." Justinn merasa iba, namun ditutupinya dengan senyuman tipis
"bang!" Yani mengejutkan Andre yang duduk sambil memainkan hpnya
"ah, kau ini. Hampir saja hp gue mau jatoh" protes andre, sedangkan Yani tertawa kecil
"Cie chatting sama kak Sarah" kata Yani setelah merebut hp milik Andre
Andre merebut kembali hp miliknya dengan wajah manyun "orang lagi pacaran" protes Andre
"ck! Pacaran itu gak pake hp kali"
"Dih, gak tau nama Ldr sih" cemooh Andre
"yee... Gue juga pernah ldr sama di...to" Raut wajah Yani tampak sedih
"Hmm... Oh ya, Lo gak liat Alvin, dia kangen sama kamu loh" ucap Andre berusaha mengubah alur pembicaraan
"Iya deh, Yani kesana dulu ya. Aduh, ini apa sih?!!" Yani berucap lalu menyeka sejumlah air mata yang menggenang di pelupuk matanya
"udah sana"
"iya iya" Yani berlalu dari ruang tamu
"Alvin sayang..." panggil Yani sambil mengusap pipi tembem pria kecil yang sudah tidur di boks tidurnya. adik kecilnya yang berusia 8 bulan.
"Dia tidur" Ucap Yani kecewa. Hufff jelaslah ini udah hampir jam 12 malem.
"Apa bener gue udah tanda tangan kontrak?" ucap yani pada dirinya sendiri "Kayanya gak. Aduh!! Kenapa gue gak inget sih!!!" Gumam Yani kesal.
•••
"Ini, kamu kasih ke Tuanangan kamu! Jangan biarin dia sedih lagi" perintah Bimo sambil memberikan gelang yang biasa di pakai Tari
"Gak perlu pah" ucap Dito Datar tanpa sama sekali menatap Bimo. Ia sibuk dengan beberapa berkas di depan matanya
"kamu masih cinta sama Aryani?!!"
"Pah" tegur Dito. Saat ini Dito yakin sekali Yani sudah bahagia dengan pilihannya
2 tahun lalu, bimo baru menyadari kalau Yani pacar dito itu adalah anak Wahyu, saat mengetahui nama panjangnya, Aryani Salsabiela. Bimo sangat bersyukur Yani meninggalkan putranya dan menikah di jerman.
"Ingat Papa gak akan pernah suka sama Yani. Karna dia udah ninggalin kamu gitu aja" Bimo beralasan "Sudah, kamu lebih baik ajak Maya makan siang. Kasian dia, kamu ini harusnya peka sama kemauan calon istri kamu" ujar Bimo
"Pah, Dito banyak pekerjaan"
Bimo menatap tajam dito. Mau tak mau dito. harus menuruti perkataan Ayahnya ini.
To Be Continued
✋👐
