Dewi tampak berpikir “iya. Lo bener” dewi menghentikan ucapannya “Dito memang pernah nyakitin hati gue. Tapi gue nganggep itu semua sebagai pembelajaran buat gue, supaya gak mudah jatuh dalam rayuan cowok yang cuma modus” ujar Dewi
Maya memutar matanya “ah! Lo jadi orang jangan terlalu baik!!” pekik Maya
“May, gue mohon sama lo, jangan ganggu Dito sama pacarnya” pinta Dewi
“gue mau bales dendam sama dapet duit!” Maya meninggalkan Dewi sendiri dipijakannya
“gue takut lo kena karma, May” lirih Dewi
---
“Gimana? Setuju gak?” tanya Ruby
“Backstreet?” Doel berpikir sambil menggaruk keningnya dengan jari telunjuk “nanti Leon marah lagi” ucap Doel
“nanti dia juga bakal nerima hubungan kita kok” ucap Ruby bersikeras
“Ruby, kalo gak ada restu itu biasanya banyak halang rintang loh. Aku cuma mau buktiin sama leon, kalo aku itu gak kayak Adrian” ujar Doel
“Ok deh” ucap Ruby Manyun
“jangan gitu dong, kek bebek jadinya” ledek Doel
“kamu suka kan?” ucap Ruby tersenyum lebar
“gak” sahut Doel membuat ruby kembali manyun
“jahat!” ketus Ruby dengan bibir sedikit tersenyum
“jangan ngambek” Doel mencubit kedua pipi Ruby, hingga membuat Ruby meringis kesakitan
“Aaaak! Aaak! Sakit” protes Ruby, Doel melepas tangannya dan mencolek hidung mancung Ruby
“Oplet mini!” ledek doel
'''
“
Bi...bimo?!!” gumam Wahyu melihat Bimo teman kerja lamanya, kepala wahyu mulai memanas
“ada apa mas?” tanya Risma yang duduk di samping kemudi mobil
Wahyu tidak menjawab Risma, ia hanya menatap 2 orang yang tengah duduk di sebuah coffe shop dipersimpangan jalan dekat Mobil wahyu berhenti menunggu Lampu rambu Merah berganti menjadi warna Hijau. “mungkinkah? Itu Dito, Dito pacar yani?” gumam Wahyu menekan setir mobil dengan emosi. Risma khawatir melihat suaminya
“mas?” panggil Risma seraya memegang pergelangan tangan Wahyu dengan lembut
“eh? Apa?” tanya Wahyu menyembunyikan dendam yang memuncak
“mas baik-baik aja kan?” ucap Risma memastikan
“Mas baik-baik aja” ucap Wahyu menyusap kepala risma. Wahyu kembali memandangi Bimo dan Dito, mereka terlihat sangat akrab “apa hubungan antara bimo sama Dito?” tanya Wahyu dalam diam
Tett... Tettt....tett
Bunyi klakson mobil-mobil dibelakang yang tidak sabar membuat Wahyu tersadar. Ia pun segera melajukan mobilnya diikuti mobil-mobil lainnya...
“Andre! Lo mau kemana?” tanya Yani berlari lalu berdiri tepat didepan Andre. Yani sekarang merasa lebih bersahabat berada didekat Andre, walaupun kadang ada rasa canggung