★
Selamat membaca🙌"Gue pengen lo pergi!"
"Yani, dito khawatir sama lo"
"Yani gak peduli, bang! Pokoknya Yani gak suka, dia ada di sini"
"Yani..." lirih Dito, namun tak digubris Yani
"Gue mau jelasin. Gue tau papa gue bersalah. Itu kan yang buat lo pergi ke Jerman?"
"Terus?" balas Yani tanpa memandang dito sedikit pun
"Gue minta maaf pihak papa gue."
"Minta maaf? Lo pikir indonesia itu negara apaan? Harus hukum yang bertindak!!"
Dito terdiam.
"Cih! Lo diem kan! Seumur hidup gue gak bakal maafin keluarga lo!"
"PERGI LO!! GUE UDAH MUAK LIAT MUKA ANAK PEMBUNUH !!!" ucap Yani tajam
Andre menepuk bahu Dito yang lemas akibat perkataan Yani yang menyakitkan
"Maaf, Lo bisa pergi. Sabar ya" bisik Andre
Dito perlahan berjalan mendekati pintu, membuka dan keluar dari ruangan tersebut. Perasaannya kalut. Merasa bersalah.
°°°
"Kenapa galak banget sih?" lirih Andre dengan senyum tulusnya
"Tau ah! Lo pergi juga sana." usir Yani tak tanggung-tanggung
"Gak mau! Gue mau nemenin lo di sini. Lo tiduran aja" suruh andre lalu duduk di kursi sebelah kiri kasur
"Terserah lo" ucap Yani galak
"Yani, gue kasih lo saran. Lo jangan terlalu benci sama orang. Jangan jadi pendendam. Inget! Allah gak suka sama orang yang pendendam. Kasian Mama Farah. Pasti dia sedih, anaknya jadi seorang pembenci kaya gini. Udahlah. Kembali jadi Yani yang dulu, jangan suka marah-marah. Jangan galak. Apalagi galak sama abang sendiri. Ntar kena azab loh" nasihat Andre panjang kali lebar
Yani terdiam mencerna seluruh ucapan Andre. Ia membenarkan ucapan yang ia dengar.
Yani menghela nafas pelan
"Maafin Yani, ya Allah""Mama, maafin Yani gak bisa jadi anak yang membanggakan buat mama. Mama pasti kecewa sama Yani."
°°°
"Kak, kok sedih?"
"Gak papa kok. Gue baik-baik aja"
"serius?"
"Iya"
" Hmm... Ayu ke sini cuma mau ngajak kakak ke wisuda Ayu. Itu sekitar sebulan lagi. Kakak datang ya"
"Iya Ayu" ucap Dito mengacak rambut Ayu
"Makasih ya, kakak udah bantuin aku ngerjain tugas. Bimbing aku belajar. Kakak memang top banget deh" puji Ayu tak henti-hentinya