Remang-remang cahaya mulai masuk kepenglihatan Hyuna, setelah semalaman akhirnya kelopak matanya terbuka, terbangun dari tidurnya. Hening..indra pendengarannya hanya mendengar suara jam yang tergantung di dinding bercat putih, kini Hyuna tahu dimana dia berada. Badannya sangat lemas sehingga ia tidak mampu untuk bangun atau bersuara, tapi matanya dapat melirik kesebalah kiri yang dimana terdapat Suho yang sedang tertidur pulas di sofa.Kringg..kriiingg..kriiingg...
Dengan malas Suho meraih ponselnya yang tergeletak dilantai karna terjatuh saat dia tidur, sebenarnya dia masih sangat mengantuk mengingat dia baru bisa memejamkan matanya tiga jam lalu, itu karna dia membawa semua pekerjaan kantornya kerumah sakit. Akhirnya dia memilih bangun dan berjalan hendak ke kamar mandi untuk cuci muka dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya.
Ingin rasanya Hyuna memanggil Suho tapi apadanya tenggorokannya yang sangat kering membuat dia tidak dapat bersuara, dirinya sangat haus.
Suho berjalan gontai keluar dari kamar mandi, niatnya dia ingin kembali tidur tapi dia teringat dengan meeting jam sembilan nanti. Saat melewati depan tempat tidur Hyuna dia berhenti sejenak untuk memandangi wajah adiknya yang masih tertidur, lagi untuk kesekian kalinya Hyuna membuat lelaki itu menangis dalam diam. Tapi seketika air matanya berhenti keluar saat melihat mata Hyuna yang menatap matanya. Akhirnya Suho dapat menghela nafas lega diakhiri senyumnya yang kembali mengembang.
"Selamat pagi.." kata Suho lembut sambil membelai kepala Hyuna yang masih diperban.
Setelah mengatur tempat tidurnya agar posisinya lebih tegak Suho memberikan segelas air kepada adiknya, wajahnya masih pucat dengan bibir yang kering.Dengan posisi duduknya seperti itu Hyuna baru dapat melihat kondisi kakinya yang diperban, saat dia mencoba menggerakannya rasa nyeri langsung merangsang ketubuhnya.
HYUNA POV
"Aaarrghh" rasa sakit itu langsung membuat kepalaku berdenyut pusing. Langsung kutarik selimut yang menutupi separuh badanku.
Perban berwarna coklat itu ternyata melilit hampir sampai tulang kering kedua kakiku. aku menoleh kearah oppa yang juga sedang melamun melihat kondisiku tapi dia langsung mendekap diriku dalam pelukan hangatnya.
Aku masih sedikit terguncang saat oppa memberitahu kondisi ku saat ini, membuatku menjadi tidak nafsu makan dan yang paling membuatku sedih adalah aku akan pindah ke Jepang untuk waktu yang sangat lama.
"Oppa tinggal sebentar yaa? Tidak lama, hanya mengambil barang dimobil." aku hanya bisa mengangguk lemah setelah dia mencium keningku lalu menghilang dari ruangan ini.
Aku memilih untuk kembali tidur karena kepala ini kembali pusing, tapi tiba-tiba ada yang membuka pintu.
Siapa?
Saat aku menoleh kesamping ternyata orang itu sudah berdiri tegap di sisi tempat tidur.
AUTHOR POV
Suho berjalan dilorong rumah sakit, terlihat dirinya sangat sibuk dengan ponsel dibahu kanannya karna kedua tangannya mencari-cari kertas dalam map yang dipegangnya, sekretarisnya terus menelfon karna banyak yang harus dilaporkannya kepada bos nya tersebut. Matanya sedikit teralihkan ketika melihat Lay berlari memasuki kamar Hyuna dengan dua suster lainnya.
Persaannya menjadi tidak enak dan dia segera menutup panggilan telfonnya lalu ikut berlari menuju kamar adiknya. Langkahnya terhenti saat memasuki kamar tersebut, terkejut karna melihat pecahan gelas dan vas bunga yang berantakan dilantai, ia berjalan cepat menghampiri Hyuna yang menangis ditempat tidur sambil memeluk bantal.
"Ssstt.. tenanglah, gwenchana. Oppa disini.."
"Kenapa kau lama sekalii?! kau bilang hanya sebentar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Dare✔️
Fanfictionseorang gadis polos dan rendah hati yg tidak tahu menahu tentang cinta. sampai suatu saat dia betemu dengan seorang lelaki tampan yang memiliki pikiran byuntae. siapa yg tahu jika ternyata kakak dari gadis itu tidak beda jauh dari pria tampan itu, t...