52 [Aware]

20 2 0
                                    

Sambil menundukan kepala seolah tidak melihat apapun Hyuna pergi dengan cepat dari posisi bersembunyinya tadi. Saat kakinya sudah menginjak jalan beraspal barulah dia meruntuhkan pertahanan diri yang sedari tadi ditahannya. Tubuhnya bergetar seiring air mata yang jatuh membasahi kedua pipinya. Seolah kejadian beberapa bulan lalu terulang kembali di otaknya saat melihat Chanyeol bersama wanita lain.

Sejujurnya dia tidak pernah melupakan pria itu, mungkin pernah hanya untuk sesaat dirinya saat baru sadar setelah jatuh dari tangga. Sebenarnya dia hanya ingin melupakan kejadian buruknya, namun dia merasa lelah dengan penjelasan Chanyeol yang pada akhirnya hanya membela teman wanitanya. Dia hanya butuh waktu untuk menenangkan pikirannya sebentar, tetapi siapa sangka jika appa nya malah membawa Hyuna ke Jepang untuk melanjutkan perawatan disana.

Mungkin mereka memang membutuhkan waktu untuk berpikir masing-masing, karna itu Hyuna memilih melanjutkan kuliahnya di Jepang. dia selalu berharap Chanyeol akan menemuinya atau  sekedar menghubungi gadis itu, namun harapan Hyuna tidak pernah terjadi. Pada akhirnya dia memutuskan untuk ikut pulang sementara ke Korea untuk mecari tahu tentang lelaki itu apakah benar-benar sudah melupakannya, dan ternyata benar dugaannya. Chanyeol terlihat sudah tidak peduli dan sudah bersama wanita lain.

Seketika Hyuna tertawa hambar, jelas kini dia sadar bahwa memang dari awal dirinya yang salah, meninggalkan Chanyeol begitu saja, dia juga tidak memiliki keberanian sekedar untuk berbicara dan hanya ingin menunggu saja.

Kaki jenjangnya melangkah semakin jauh meninggalkan area club, tanpa menyadari ada orang lain yang mengikutinya. masih dengan air mata yang tidak bisa berhenti Hyuna menuju halte yang terlihat sepi dengan penerangan yang minim.

Belum sampai dihalte tersebut Hyuna menghentikan langkahnya, langkah kaki dibelakangnya pun ikut berhenti juga. Perasaan Hyuna mulai tidak enak, dia mulai menyadari sesuatu. Gadis itu takut sekedar untuk membalikan badan, akhirnya dia berjalan sedikit lebih cepat, berusaha tetap terlihat tenang. Namun langkah kaki lain tersebut terdengar semakin dekat, hingga tepukan dibahunya membuat Hyuna terpekik.

"Hei." Rasanya Jatung Hyuna seperti hampir berhenti berdetak saat mendengar suara itu. Membuat Hyuna melihat pemilik suara yang tidak dikenalnya.

"Ternyata benar kau, dimana pacarmu itu?" Hyuna mengerutkan keningnya, sama sekali tidak mengenali orang tersebut.

"Maaf kau salah orang." Orang itu segera berdiri didepan Hyuna, menghalangi jalannya.

"Menjadi bos baru sepertinya membuat lelaki itu sibuk hingga membiarkan gadis cantiknya pergi seorang diri."

"Aku tidak mengerti. Tapi aku tidak punya pacar." Entah Hyuna memikirkan apa sebelumnya tapi dia tampak menyesali perkataan barusannya.

"Kami tadi melihatnya gadis cantik, dia bersikap manis dan mencium dirimu saat kau datang tadi." Hyuna bergidik mendengar suara lain dari balik tubuh lelaki yang ada dihadapannya dan muncul lima orang lainnya yang baru datang.

"Mau apa kalian sebenarnya?" Jantung Hyuna kembali berdetak cepat melihat para lelaki brandalan yang kini sedang menghadangnya.

"Kami hanya ingin berbicara denganmu, ayo ikut bersama kami. Gadis cantik sepertimu tidak boleh berpergian sendiri malam hari."

Belum sempat menghindar, lelaki itu sudah memegang pergelangan tangan Hyuna erat.
Tanpa bersuara Hyuna memberontak, manarik tangannya kembali.

"Jangan sentuh!"

Lelaki itu mendecih "Jangan jual mahal, aku tahu setiap gadis yang bersamanya pasti hanya wanita penghibur." Kali ini pria itu ingin menarik pinggang Hyuna sebelum sesuatu yang tumpul menghantam kepalanya.

Love Of Dare✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang