"Di mana?" tanya Abdul di sebrang sana kepada Angkasa. Angkasa yang baru sampai di parkiran menjawab, "baru parkir, sabar,kek,"
"Cepetan, udah laper,nih," Abdul yang meminta Angkasa untuk membawakan dirinya Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih serta beberapa camilan merengek untuk Angkasa segera datang ke apartemennya.
Malam ini Angkasa berniat untuk menginap di apartemen Abdul karena ia cukup bosan harus sendirian di rumah.
Angkasa mengunci mobil dan memastikan kalau mobilnya sudah dalam kondisi aman lalu setelah itu ia mulai melangkahkan kakinya menuju apartemen Abdul.
"Kaya juga si Abdul bisa beli apartemen di daerah elit seperi ini, giliran sama gue saja, selalu berlagak miskin terus," gumam Angkasa dalam hatinya ketika mulai memasuki area apartemen Abdul.
Angkasa yang sebelumnya sudah diberikan kartu akses cadangan oleh Abdul langsung berjalan menuju lift tapi seketika langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok yang familiar tengah berjalan terburu-buru dengan seorang wanita yang sedang mengejarnya di belakng.
"Dimas?" tanya Angkasa pada dirinya sendiri. Ia memicingkan matanya supya biasa melihat dengan jelas apakah lelaki itu Dimas atau bukan.
"Dimas, tunggu!" seru perempuan yang mengekori Dimas. Mendengar perempuan tersebut memanggil Dimas membuat pertanyaan Angkasa seakan terjawab. Ternyata lelaki itu memang Dimas.
Tapi pertanyaan pada diri Angkasa tak sampai disitu saja, Angkasa masih bingung ada apa Dimas di sini dan kenapa Dimas terlihat sangat terburu-buru dan juga siapa perempuan tersebut karena Angkasa tidak bisa melihat wajah perempuan itu karena tertutup
oleh rambutnya yang panjang."Malam, Mas, ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam apartemen tempat Abdul tinggal.
Angkasa menggelengkan kepalanya, "tidak, Pak," lalu Angkasa beranjak menuju unit Abdul berada.
Sesampainya di depan unit Abdul lelaki itu langsung membuka pintu apartemen Abdul yang sebelumnya Angkasa telah memasukan kunci sandi yang sudah Abdul beritahu juga.
"Terlalu lemas untuk membukakan pintu," ujar Abdul menyebalkan.
"Hore, makanan datang!" seru Abdul seketika dilihatnya Angkasa masuk ke dalam
apartemen dan sejurus kemudian lelaki itu langsung menyambar nasi goreng pesananya dan tak lupa camilan yang dibawakan Angkasa."Basa-basi dulu, kek!" Angkasa menoyor pelan kepala Abdul. Abdul meringis dan ia langsung menyalami sopan Angkasa. "makasih banyak ya Papa," ujar Abdul sok imut yang membuat Angkasa mual.
Sejurus kemudian Abdul sudah mulai menikmati nasi goreng kesukannya sedangkan Angkasa entah kenapa ia mendadak rasa laparnya hilang.
"Lo gak makan?" tanya Abdul.
"Masih kenyang," jawab Angkasa seraya menepuk perutnya.
"Anyway, lo kaya juga,ya, Dul bisa punya apart di sini," ujar Angkasa yang mulai mengelilingi apartemen Abdul. Abdul tergelak.
"Apalah arti diri gue yang hanya mempunyai satu unit apartemen jika yang ngomong sendiri justru punya beribu-ribu unit diluaran sana," cerca Abdul yang membuat Angkasa terkekeh.
Angkasa masih melakukan apartement tour tapi sebenarnya pikirannya masih terbayang-bayang tentang Dimas dan seorang wanita tadi. Ada hubungan apa di antara keduanya.
"Lyla Kim seorang model pendatang baru yang tengah naik daun, dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan seorang dokter muda yang samgat tampan!"
Abdul baru saja menyalakan smart tv-nya dan acara gosip langsung tersiar. Acara gosip tersebut menyiarkan tentang berita terbaru Lyla Kim yang dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan seorang dokter muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Love (COMPLETED)
RomanceMungkin disebagian orang mengatakan kalau kecantikkan itu dinilai tidak dari fisik melainkan dari hati yang tentu teori tersebut tidak valid bagi Ian. Hampir separuh hidupnya ia harus menelan pil pahit segala ejekkan dari teman-temannya atau bahkan...