Banyak Hal yang Tidak Terduga Di Hidup Ini

5.6K 509 12
                                    

Sore ini sehabis pulang kantor Ian sengaja mampir ke Grand Indonesia untuk membeli kado untuk Dona yang besok akan berulang tahun yang ke-58. Sebenarnya Ian sedikit clueless dengan kado apa yang ia hendak berikan untuk ibunya tercinta itu tapi berkat bantuan Dre akhirnya Ian memutuskan untuk membelikan tas keluaran terbaru dari Bonia.

Setelah tas yang dibeli untuk dijadikan kado sudah berada di genggaman, Ian melangkahkan kakinya untuk pergi ke Union Deli hendak membeli Red Velvet Pie yang sudah ia pesan tadi siang ketika jam istirahat makan siang.

"Hai, selamat sore. Ada yang bisa dibantu, kak?" sapa ramah salah seorang pelayan yang bernama Rici. Ian tersenyum ramah juga lalu bertanya pesanan yang akan ia ambil.

"Oh atas nama Kak Ian, ya? Pesanannya kami siapkan sebentar ya, kak. Silakan ke kasir untuk melakukan pembayaran." ujar Rici sembari mempersilakan Ian untuk ke kasir. Ia langsung ke kasir dan membayar kue tersebut. Tak sampai sepuluh menit kue pesanan sudah siap. Ian langsung menyambut kotak kue yang beriskan Red Velvet Pie dari Rici barusan.

"Terima kasih, kak." ujar Rici lagi dengan ramahnya, Ian hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum singkat. Sore ini sudah tuntas urusannya untuk membeli kado serta kue untuk ulang tahun ibunya dan kini Ian memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

Di Jumat sore seperti ini pusat perbelanjaan pasti selalu ramai apalagi sehabis jam pulang kantor. Seolah-olah mereka merayakan tibanya akhir pekan begitu juga dengan Ian.

Ian menaiki eskalator menuju parkiran mobil hingga sebuah celetukan dari segerombolan ABG membuat dirinya terdistraksi.

"Itu Lyla Kim, kan?" tanya seorang anak cewek berbaju garis-garis kepada ketiga temannya. Ketiga temannya yang sedari tadi sibuk dengan ponsel mereka sontak langsung mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah jari cewek baju garis-garis menunjuk.

"Iya! Bener tuh, dia sama siapa?" kata cewek berambut panjang sepunggung yang ujung rambutnya ia ikal-ikal kecil.

"Cowoknya mungkin?" jawab satu cewek lainnya yang kini berambut bob dan berkacamata tebal.

"Ih kan udah putus. Tapi asli Lyla Kim cantik banget! Gue pikir tadi artis Kpop lho." lalu kali ini cewek bergaya hipster yang berkomentar.

Sebenarnya Ian tidak peduli atas celotehan keempat cewek ABG itu tapi karena mereka berkomentar menggebu-gebu alhasil Ian turut menoleh ke arah di mana Lyla Kim dan seorang cowok yang sedang berjalan berdampingan dengan dia.

"Mereka jalan ke sini, woy!" seru cewek berambut bob dengan meriah. Sontak Ian juga ikut heboh sendiri, entah kenapa dia juga bingung.

Tapi karena Ian sudah lelah dan ingin segera pulang alhasil Ian berjalan menjauh dari gerombolan ABG tadi. Ian berjalan bak menghampiri Lyla Kim dan pasangannya. Alis Ian bertaut tatkala jarak dirinya dengan Lyla Kim semakin dekat. Hingga akhirnya, "Abriana?" seru Angkasa dengan terkejut, ia tak menyangka akan bertemu dengan Ian di sini. Ian juga tidak kalah terkejutnya tapi buru-buru ia mencoba mengontrol ekspresinya.

"Hai." sapa Ian seraya memamerkan senyum manisnya kepada Lyla dan Angkasa. Lyla memasang wajah tak bersahabat dengan alis yang ia naikkan sebelah berbanding terbalik dengan Angkasa. Sebuah senyum yang mengembang tercetak di wajah tampannya yang bisa membuat perempuan manapun pasti akan meleleh jika melihatnya.

"Kamu sendirian?" tanya Angkasa.

"Kelihatannya?" Ian masih mencoba biasa saja meskipun dalam hati ketar-ketir. Ian sesekali melirik ke arah Lyla yang masih menudingnya.

"Mbak matanya bisa loncat keluar lho. Baek-baek ah."

"Kamu beli apa?" tanya Angkasa kepo. Entah mengapa rasanya Angkasa sengaja berlama-lama untuk basa-basi dengan Ian tapi tidak dengan gadis itu, ia ingin segera angkat kaki dan caw pergi dari tatapan laser Lyla Kim.

Fat Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang