Mulmed: Float - Pulang
***
Beberapa Hari Sebelumnya...
Angkasa baru saja tiba di Jakarta seminggu setelah gagalnya pertunangannya dengan Lyla. Sedangkan Lyla Kim ia langsung terbang ke Jakarta dengan penerbangan pertama sehari setelah gagalnya pertunangan tersebut.
Sesampainya di Soetta, Angkasa langsung di sambut oleh Pak Malih.
"Mas Angkasa," panggil Pak Malih yang membuat Angkasa menoleh ke arahnya seraya melepaskan kacamata hitamnya. Angkasa tersenyum ramah dan mulai membantu Pak Malih untuk mengangkat koper-kopernya.
"Sudah, Mas, sudah, biar saya saja yang angkat," tolak halus Pak Malih ketika Angkasa tetap membantunya mengangkat kopernya yang besar-besar itu.
"Gak apa-apa, Pak," jawab Angkasa seraya tersenyum. Lalu setelah semua koper sudah dimasukan ke dalam mobil, Angkasa langsung naik ke dalam kursi penumpang yang berada di samping pengemudi.
"Mas Angkasa mau mampir kantor dulu?" tanya Pak Malih yang sudah mulai mengendari mobilnya meninggalkan areal bandara.
"Iya," jawab Angkasa singkat lalu setelah itu lelaki tersebut mulai memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak karena selama penerbangannya menuju Jakarta, sudah tidak terhitung lagi berap banyak turbulensi yang membuatnya tidak bisa istirahat dengan nyaman.
***
Angkasa turun di lobi ketika mobil yang membawanya tiba di gedung perkantorannya. Angkasa merasa rindu pada suasana seperti karena sudah nyaris dua bulan dia tidak menginjakan kakinya ke sini.
Angkasa tiba bertepatan dengan jam makan siang alhasil ia tenggelam di lautan manusia yang membuatnya sulit berjalan.
Akhirnya, lelaki itu tiba juga di kantornya diiringi dengan tatapan terkejut dari beberapa anak buahnya yang masih berada di balik kubikel mereka masing-masing.
"Gue lagi gak mimpi kan?" tanya Reza yang terkejut melihat sahabatnya kembali setelah dua bulan lamanya Angkasa menghilang. Angkasa terkekeh dan langsung merangkul Reza dan membawanya masuk ke dalam ruangannya.
"Lo sehat-sehat aja, kan?" tanya Reza yang kali ini benar-benar merasa khawatir dengan Angkasa. Angkasa membentangkan tangannya seolah menunjukan kepada Reza kalau dirinya sangat baik-baik saja. Melihat fakta itu membuat Reza menghela nafasnya lega.
"Abdul ke mana?" tanya Angkasa ketika tak dilihatnya Abdul di ruangannya.
"Lagi ngurusin cuti," jawab Reza yang kini sudah duduk di sofa yang berada di ruangan Angkasa.
"Cuti, tumben?"
"Dia merasa kesepian gak ada lo, alhasil, dia mau cuti untuk pulang ke Bandung," jelas Reza yang membuat Angkasa terkekeh.
"Oh iya, beberapa waktu lalu gue bertemu dengan Ian," kata Reza yang membuat Angkasa langsung menolehkan pandangannya ke arah lelaki itu.
"Abdul memberikan nomer telepon lo selama di Jepang, dia ada hubungin lo?" kali ini Reza bertanya kepada Angkasa.
Angkasa menganggukan kepalanya. Ian memang sempat menghubunginya untuk menanyai kabar tentang dirinya namun belum sempat Angkasa membalasnya, ponsel Ian selalu tidak aktif yang membuat lelaki itu menjadi berpikir apa Ian sudah tidak ingin lagi berhubungan dengannya?
***
Kini Mbak Anita dan Angkasa sudah berada di Starbucks ditemani dengan dua gelas Iced Americano. Mbak Anita sengaja mengajak Angkasa bertemu guna menanyakan kabar terkini sepupunya satu ini dan juga perihal pertunangannya dengan Lyla Kim yang super mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Love (COMPLETED)
RomansaMungkin disebagian orang mengatakan kalau kecantikkan itu dinilai tidak dari fisik melainkan dari hati yang tentu teori tersebut tidak valid bagi Ian. Hampir separuh hidupnya ia harus menelan pil pahit segala ejekkan dari teman-temannya atau bahkan...