I Want You To Be Beside Me For The Rest Of My Life, Abriana

8.4K 480 8
                                    

Hubungan Ian dan Angkasa sudah diketahui oleh kedua belah pihak keluarga. Harris yang ketika Ian menjalin hubungan dengan Dimas menujukan sikap tidak sukanya yang sangat berbeda sekali ketika mendapati kabar dari putri bungsunya kalau ia berpacaran dengan Angkasa. Harris tak banyak komentar hanya beberapa wejangan ringan yang ia berikan kepada Angkasa ketika suatu malam lelaki itu bertandang ke rumah Ian untuk mengajaknya makan malam di luar.

"Sekarang om hanya punya Ian. Ibaratnya Ian merupakah sebongkah berlian yang belum pernah disentuh oleh siapapun, om ingin ada orang yang benar-benar tepat yang bisa memahat bongkah berlian itu menjadi sebuah berlian yang sangat cantik dan berharga,"

Angkasa masih sangat mengingat sekali perkataan Harris dan jauh di dalam hatinya ia berjanji untuk mencintai Ian dengan seluruh hidupnya.

Keduanya kini tengah makan malam bersama di sebuah hotel bintang lima di bilangan Jakarta Selatan yang usut punya usut ternyata hotel ini masih dimiliki oleh keluarga Angkasa.

Ian tidak pernah menyangka kalau keluarga Angkasa sekaya ini.

Mereka berdua makan di sebuah ruangan yang sudah Angkasa pesan. Jadi di sini hanya ada Angkasa dan Ian serta beberapa pelayan yang dengan sigap akan menerima titah dari Angkasa jika lelaki itu membutuhkan sesuatu. Tak lupa juga ada seorang pianis yang menemani makan malam mereka yang sedang melantukan lagu-lagu gubahannya yang begitu merdu.

Malam ini Ian mengenakan dress berwarna magenta dengan punggung yang terkespos. Rambutnya sengaja ia gerai bebas yang ia sedikit blow natural sehingga membuat rambut lurusnya menjadi sedikit bergelombang. Tidak lupa juga riasan wajah yang sederhana tapi tetap cantik yang membuat kedua lutut Angkasa nyaris lemas ketika melihat betapa cantiknya gadisnya ini.

Sedangkan Angkasa, malam ini ia mengenakan setelan jas keluaran terbaru Tom Ford dengan rambutnya yang ia potong bergaya undercut. Ian juga turut kelimpungan dengan ketampanan Angkasa malam ini.

"You look gorgeous tonight, love," puji Angkasa tidak main-main yang membuat Ian tersipu sehingga ia harus buru-buru meminum air putih guna menghilangkan rasa salah tingkahnya. Angkasa terkekeh melihat Ian seperti itu.

Tiba-tiba, Angkasa bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Ian. Ian yang terkejut melihat Angkasa hanya bisa menatap lelaki itu dengan alis yang bertaut.

"Save the last dance for me?" Angkasa menjulurkan tangannya untuk mengajak Ian berdansa. Ia tertawa renyah dan langsung menyambut uluran tangan lelaki itu.

Sang pianis kali ini tengah memainkan lagu Fly Me To The Moon, lagu kesukaan Ian. Angkasa membimbing Ian ke tengah ruangan dan setelah itu keduanya berdansa yang diiringi oleh pianis tersebut.

Ian tak berhenti tersenyum disetiap gerakannya berdansa bersama Angkasa begitu juga dengan Angkasa. Matanya seolah enggan lepas dari menatap Ian.

"Kamu sangat candu," bisik Angkasa kepada Ian yang membuat Ian mencubit pinggang Angkasa. Angkasa terkekeh.

Mereka masih berdansa hingga lagu hampir selesai dan tanpa Ian sadari sebuah benda berbentuk lingkaran telah Angkasa loloskan ke jari manisnya.

Ian yang baru sadar jika Angkasa telah memasukan cincin ke jari manisnya terkejut sambil menatap Angksa bingung.

"Sa?" tanya Ian sambil memandangi cincin indah tersebut.

"Marry me, Abriana," bisik Angkasa tepat di telinga Ian. Ian langsung merasakan aliran listrik di sekujur tubuhnya sehingga nyaris membuatnya bergelinjang.

Tanpa pikir dua kali, gadis itu menganggukan kepalanya dan Angkasa langsung memeluk Ian erat.

Angkasa melepaskan pelukannya dan menempelkan dahi mereka. Dengan jelas Angkasa bisa melihat mata kecokelatan Ian, mata Angkasa turun ke hidung kecil Ian lalu turun ke bibir Ian yang telah dipoles oleh lipstick berwarna pink.

Fat Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang