"Terima kasih atas jamuan kalian selama aku di sini, maafkan jika aku ngerepotin," ujar Ian kepada Didi dan Galih. Hari ini Ian berencana untuk pulang ke Jakarta menggunakan kereta.
Ian memeluk Didi hangat begitu juga kepada Galih. Didi mengusap lengan Ian hangat.
"Sering-sering ke sini ya, Yan, aku masih kangen banget sebenarnya sama kamu," kata Didi dengan mata yang berkaca-kaca. Melihat istrinya seperti hendak menangis justru membuat Galih terkekeh yang langsung mendapatkan lototan dari Ian.
"Kalian juga ke Jakarta, dong, ajak Nala, aku juga masih pengen main sama dia,"
"Pasti, pasti kita ke sana," kali ini Galih yang berkata.
Setelah acara perpisahan singkat, Ian melangkahkan kakinya masuk ke dalam area stasiun. Ian melambaikan tangannya kepada kedua pasangan muda itu.
"Hati-hati," kata Didi yang langsung dijawab anggukan mantap dari Ian.
***
"Jadi sebenarnya kalian ini bertunangan gak sih?" tanya Luki sewot.
Siang ini Luki datang ke apartemen Lyla Kim guna menanyakan kabar artisnya itu yang hilang kabar sesaat setelah kepulangannya dari Osaka.
Lyla Kim yang sedang menyantap lahap triple cheeseburger hanya diam tak menggubris Luki dari semenjak ia datang.
Luki mengerang frustasi sambil memencak-mencakan kakinya ke lantai marmer apartemen Lyla. Lyla sontak mendelikan matanya.
"Jawab dong Lyl, wartawan tuh selalu nanyain kamu. Apa yang bisa aku jawab kalau kamu kabur-kaburan begini terus, mana lagi sudah beberapa kontrak kita batalkan yang membuat kita rugi besar!" seru Luki yang kini sudah duduk di sebelah Lyla.
Akhirnya Lyla menyudahi sesi santap menyantap burgernya karena dengan mendadak selera makannya sirna.
Dengan gerakan santai Lyla membersihkan ujung bibirnya mengenakan tisu dan ia lempar tisu itu sembarangan yang membuat Luki mendesah kesal.
"Lo kenapa sih?" tanya Luki akhirnya karena melihat perubahan pada diri Lyla Kim.
Tampak Lyla menarik nafasnya pelan lalu membuangnya kasar sebelum ia membjawab pertanyaan Luki.
"Gue batal bertunangan," jawab Lyla singkat yang berhasil membuat Luki melongok.
"Lo gak lagi mabuk kan?" tanya Luki lagi.
Bukannya menjawab, Lyla malah tertawa terbahak-bahak.
"Lyl!" seru Luki setengah berteriak.
"Gue batal bertunangan dengan Angkasa, Luki," kata Lyla dengan suaranya yang bergetar.
"Gue merasa, gue sudah tidak cinta dia lagi, dan gue telah menyadarinya ketika gue sampai di Osaka," sambung Lyla yang kali ini sedang berusah mati-matian untuk tidak menangis. Tapi sayang, air matanya melawan dirinya. Ia menangis sejadi-jadinya di hadapan Luki.
Luki tak bisa berkata apa-apa yang bisa ia lakukan hanya memeluk Lyla Kim dalam-dalam.
"Ternyata selama ini apa yang telah gue lakukan kepada Angkasa hanya semata-mata perasaan bersalah gue dengan dia karena.. karena.." ujar Lyla Kim di sela tangisannya.
"Karena tanpa gue sadari gue cintanya dengan Barry,"
"What?!" pekik Luki tertahan.
***
Barry menggantungkan tangannya di atas angin ketika ia hendak membuka pintu apartemen Lyla Kim. Hari ini Lyla Kim memintanya untuk datang karena sudah lama mereka berdua tidak bersua. Sebelumnya Barry harus menyamar menggunakan kacamata hitam, topi, serta masker yang berwarna hitam juga guna menghindar dari kerumunan para wartawan yang sudah menyantroni apartemen Lyla Kim semenjak dari kepulangan gadis itu dari Osaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Love (COMPLETED)
RomanceMungkin disebagian orang mengatakan kalau kecantikkan itu dinilai tidak dari fisik melainkan dari hati yang tentu teori tersebut tidak valid bagi Ian. Hampir separuh hidupnya ia harus menelan pil pahit segala ejekkan dari teman-temannya atau bahkan...