SEKUTER (Selebriti Kurang Terkenal)

6.4K 512 9
                                    

Satu jam sebelum jam masuk kantor seluruh karyawan Paras Ayu sudah dibuat kelimpungan oleh difuser yang baru dibeli kemarin mendadak rusak. Mas Yoyo yang diberi mandat untuk membeli difuser disemprot habis-habisan oleh Mbak Anggit.

"Lo kenapa beli yang diskonan sih Yo? Gue bilang kan mahal gak apa-apa." kata Mbak Anggit sambil bersidekap.

"Gak ada lagi, Mbak. Kemaren lo nyuruh gue beli tuh barang setengah jam sebelum Kokas tutup ya mana sempet gue keliling nyari difuser. Lagian kan sepupunya Mbak Anita bakal anterin difuser baru."

Mbak Anggit hanya diam sambil menekan-nekan pelipisnya yang mendadak pening. Jujur hanya karena Lyla Kim yang sangat tidak terbiasa dengan ruangan yang kering seantero Paras Ayu dibuat kelimpungan hanya perkara difuser. Mbak Anita, sih, cuek saja karena ia sedikit banyak sudah tahu tentang personal gadis itu.

Ketika semua dibuat pusing dan was-was, akhirnya sepupunya Mbak Anita datang. Lelaki itu menentaleng sebuah kotak besar berisikan difuser yang hendak dipakai untuk Lyla.

"Nih." kata lelaki itu sambil menyerahkan difuser kepada Mbak Anita.

"Untung kamu dateng lebih awal, kalau gak kami bisa gila." seru Mbak Anggit yang membuat lelaki itu hanya tersenyum getir.

Di sisi lain ada Dimas yang semenjak tadi hanya menjadi penonton kekisruhan pagi itu, kebetulan ia memang sengaja datang lebih awal karena pukul 9 nanti ia akan meeting dengan kliennya.

Dimas mengamati sosok lelaki yang membawa difuser untuk Lyla Kim. Dimas sangat teramat mengenal sosok tersebut dan ia yakin kalau ia tak salah orang tapi yang jadi pertanyannya adalah tadi Mbak Anggit sempat menyebutkan sepupu Mbak Anita yang akan membawakan difuser untuk Lyla Kim dimana sepupu Mbak Anita itu adalah pacar Lyla Kim dari informasi Mas Kukuh kemarin.

Tapi masa iya, cowok itu sepupunya Mbak Anita yang dimaksud? Sekelumit pertanyaan berlarian di otak Dimas hingga lelaki itu berlalu di depan Dimas. Ekor mata Dimas masih mengikuti lelaki itu hingga akhirnya pandangan mereka beradu. Hanya tatapan saling menuding satu sama lain dan setelahnya lelaki itu berjalan keluar dan masuk ke dalam lift.

***

Sesuai janji kemarin, Lyla Kim akan melakukan pemotretan oleh Mas Kukuh sekitar pukul 10 dan akan break sebentar untuk makan siang dan akan berlanjut hingga selesai sekitar pukul 2 siang. Tapi yang ditunggu-tunggu belum datang juga padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

"Mbak, Lyla mana?" tanya Mas Kukuh pada Mbak Anita yang ketika itu baru keluar dari studio foto yang berada di lantai 6.

"Setengah jam yang lalu udah gue hubungi dan kata Luki mereka stuck di daerah Sudirman." Mbak Anita yang baru saja menghubungi Luki memberi kabar kalau Lyla terjebak macet di daerah Sudirman sehabis menghadiri wawancara di salah satu stasiun tv swasta. Mas Kukuh hanya bisa mendesah pasrah pasalnya pukul 4 sore nanti Mas Kukuh sudah harus stand by di Ritz Carlton untuk pemotretan salah satu artis yang hendak menikah bulan depan dan fotonya akan dimuat disalah satu rubrik Paras Ayu.

"Sori ya Kuh." sesal Mbak Anita dengan wajah pias.

"Gak lah mbak, lo gak perlu say sorry yang harus bilang itu kan si model bukan lo." Mas Kukuh tersenyum hangat guna untuk mengusir perasaan tidak enak pada diri Mbak Anita yang notabene-nya adalah bosnya sendiri.

"Sori.. sori.. aku telat banget ya maaf ya tadi tuh wartawan emang rese banget aku udah mau cut eh masih aja ditanyain ini itu." Tiba-tiba Lyla beserta Luki di sebelahnya sudah muncul sambil memasang tampang memelas plus suara yang sengaja dibuat-buat parau.

Kalau dilihat dari penampilannya, Lyla tidak sedikitpun menujukkan penyesalan dari dirinya yang ada ia hanya berpura-pura untuk dikasihani dan hal itupun dinilai dari kacamata Ian yang tak sengaja lewat sehabis dari pantry untuk sekedar menyeduh kopi tubruknya.

Fat Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang