1

21.9K 1.2K 115
                                    

Seorang wanita berambut panjang tampak memasuki sebuah cafe. Ia melangkah perlahan sembari memeluk erat beberapa dokumen dengan balutan pakaian kerja.

Tepat setelah itu Ia memesan segelas americano panas dan beranjak untuk duduk di salah satu sudut cafe.

Wanita itu menghela nafas perlahan dan menaruh dokumen yang sedari tadi dipeluknya. Lantas sebelah tangannya terangkat untuk mulai meminum americano di hadapannya.

"Park Soo Young!" Pintu cafe dibuka dengan kencang beriringan dengan pekikan seorang wanita.

Gerakan wanita itu segera terhenti ketika namanya disebut dengan sangat lantang. Bahkan Ia segera terbatuk dan menaruh gelasnya dengan cepat.

Lantas wanita yang tadi berteriak itu segera menghampiri Soo Young tanpa mementingkan tatapan tajam dari semua orang di dalam cafe.

"Wendy! Kau tidak harus meneriakkan namaku seperti itu." Soo Young berucap perlahan dan bahkan lebih terdengar seperti mendesis.

Wendy tertawa sekilas ketika melihat Soo Young yang memalingkan wajahnya ketika orang-orang menatap mereka karena perilaku Wendy tadi.

"Tidak masalah. Lain daripada itu, aku mempunyai sebuah kabar baik!" Wendy berucap berapi-api.

Soo Young menghela nafas sekilas lalu kembali mengangkat gelas americano miliknya. Ia meneguknya perlahan sembari menunggu Wendy melanjutkan ceritanya.

Soo Young dan Wendy adalah teman dekat sejak masih sekolah. Meskipun begitu, kepribadian keduanya sangat bertolak belakang. Wendy adalah pribadi yang bersemangat dan berapi-api. Bahkan terlalu bersemangat. Sedangkan Soo Young adalah pribadi yang tenang dan dewasa.

Wendy merogoh tasnya dengan cepat dan mengeluarkan dua buah tiket. Lalu Ia mengulurkan tangannya ke hadapan Soo Young agar Soo Young dapat melihatnya lebih jelas.

Soo Young mengerutkan dahinya. Ia bahkan tidak dapat melihat dengan jelas tiket yang saat ini di depan wajahnya lantaran Wendy menunjukkannya dengan sangat dekat.

"Ini adalah tiket konser Kim Taehyung! Kau tahu? Tiketnya segera terjual habis dalam dua menit. Beruntung sekali aku mendapatkan tiket ini." Wendy kembali memekik kegirangan.

Soo Young segera menoleh cepat ketika Wendy menjelaskan tentang tiket tersebut.
Konser siapa?

"Aku sudah susah payah mendapatkan tiket ini. Kau akan pergi denganku, bukan?" Wendy menatap tiket itu dan Soo Young bergantian.

Soo Young tampak membelalakkan mata ketika mendengar pertanyaan Wendy.

"A-apa? Aku sama sekali tidak tertarik. Kau bisa mengajak orang lain yang menyukainya daripada mengajakku." Soo Young tertawa canggung.

"Tidak! Aku ingin pergi bersamamu. Kau tidak seharusnya menolak karena aku sudah membelikan tiket ini untukmu." Wendy mengerutkan dahinya.

"B-bukankah kau sibuk dengan pekerjaanmu?" Soo Young berusaha mencari alasan.

"Konser itu diadakan pada hari Minggu. Tentu saja itu hari liburku."

Soo Young menghela nafas perlahan. Ia sama sekali tidak berminat dengan konser dan apapun itu. Terlebih segala sesuatu yang berhubungan dengan Kim Taehyung.

"Kau tampak tidak bersemangat. Apa interview pekerjaanmu gagal lagi?" Wendy menatap lurus ke arah dokumen milik Soo Young.

Soo Young tersenyum sekilas untuk menjawab pertanyaan Wendy. Entah sudah berapa kali Ia harus melamar pekerjaan. Teramat banyak hingga Ia bahkan tidak dapat lagi mengingatnya.

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang