27

7.4K 899 68
                                    

BOOM. Sebuah gunung berapi meledak tepat di dalam kepala Soo Young. Ia seolah mengetahui setelah Taehyung menjelaskan hubungan mereka, maka persahabatannya dengan Wendy juga berakhir. Entah seberapa banyak pengkhianatan yang akan dirasakan Wendy terhadap Soo Young.

Wendy merasa jantungnya berhenti berdetak detik itu juga. Tatapannya terfokus pada Soo Young dan Taehyung bergantian tanpa berkedip barang sekali. Seolah berusaha mencerna maksud ucapan Taehyung tadi.

"Maaf." Soo Young menambahkan.

Sebenarnya Soo Young sama sekali tidak berencana untuk memberitahu Wendy mengenai hubungan mereka secepat ini. Meskipun Ia tahu bahwa suatu saat nanti Wendy pasti akan mengetahuinya.

Namun tiba-tiba saja Taehyung datang ke tengah-tengah mereka dan entah dengan alasan apa pria itu memberitahu Wendy mengenai hubungan mereka.

Soo Young merasa Ia tidak dapat menyangkal ucapan Taehyung. Oleh karena itu, Ia menganggap seolah Taehyung memberinya kesempatan untuk mulai bercerita pada Wendy.
Seperti saat ini.

Kini Wendy mengalihkan pandangannya tepat pada Soo Young. Ia masih belum berucap apapun. Soo Young dapat merasakan pandangan sahabatnya itu tampak kosong meskipun Soo Young yakin betapa rumit isi kepala Wendy saat ini.

"Kurasa akan ada banyak hal yang ingin kalian bicarakan berdua. Aku menunggumu di mobil." Taehyung beranjak berdiri sembari mengelus puncak kepala Soo Young sekilas. Lantas setelah itu, Ia berlalu meninggalkan keduanya dalam diam.

Hening.

Taehyung datang dan pergi tiba-tiba dan menciptakan suasana seperti ini. Lain daripada itu, ini adalah kali pertama bagi Soo Young dimana Ia merasa canggung dengan sahabatnya. Sebuah suasana yang tidak pernah Ia rasakan sebelumnya jika bersama dengan Wendy.

"ASTAGA!" Wendy kembali memecah keheningan cafe.

Kali ini Soo Young tidak menunduk malu karena mendengar teriakan Wendy. Melainkan Ia mendongak dan menatap lurus kepada Wendy. Sudut bibirnya terangkat membentuk seulas senyum samar. Setidaknya respon awal Wendy memberinya harapan bahwa persahabatan mereka tidak berakhir.

"Bagaimana mungkin kau tidak menceritakan apapun padaku?!" Wendy tampak berteriak dengan kencang sembari membelalakkan matanya. Terdapat sorot antusias pada wajah wanita itu. Bahkan Wendy menggeser kursinya ke samping Soo Young yang membuat lorong cafe terhalangi karena kursinya.

"Maaf, kukira kau akan marah padaku." Soo Young menatap Wendy lekat. Ada sorot penyesalan pada mata Soo Young karena tidak memberitahu Wendy lebih awal mengenai hubungannya.

"Sedikit." Wendy memalingkan wajahnya.

Soo Young menunduk. Tentu saja Wendy akan marah padanya. Selama ini Soo Young sudah membohongi sahabatnya itu.

"Tapi siapa yang peduli? Sebuah fakta mengejutkan baru saja menghantamku! Sulit dipercaya bahwa kau adalah Istri-" Ucapan Wendy tertahan karena Soo Young segera menutup mulut sahabatnya itu dengan telapak tangannya.

Ada kalanya Soo Young harus menahan beberapa ucapan yang hendak dilontarkan Wendy untuk mencegah terjadinya peperangan.

Wendy mengangguk mengerti yang membuat Soo Young menurunkan tangannya perlahan.

"Jadi sepertinya aku harus mendengarkan ceritanya."

Soo Young tersenyum simpul. "Kami menikah tiga tahun lalu di Las Vegas saat melanjutkan studi."

Wendy memekik tepat setelah Soo Young menyelesaikan kalimat pertamanya. Pekikan itu membuat Soo Young tersentak sekilas dan memutuskan untuk menyingkat ceritanya sebelum mereka diusir oleh staff di cafe tersebut.

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang