Soo Young menatap Taehyung ragu sebelum akhirnya memutuskan untuk beranjak perlahan ke samping tempat tidur. Jarak tersisa satu meter.
Taehyung melihat Soo Young dengan tatapan tidak percaya. Yang benar saja.
"Jadi sekarang kau terbiasa tidur sembari berdiri?" Taehyung memalingkan wajahnya.
Soo Young mengerutkan kening tidak terima. Lantas Ia melangkah untuk menghapus jarak di antara mereka. Kemudian Ia duduk di tepi kasur dan memunggungi Taehyung.
Melalui sudut matanya, Taehyung hanya dapat melirik punggung Soo Young. Lantas Ia menghela nafas perlahan sembari beranjak untuk menarik tubuh Soo Young hingga merebahkan tubuh wanita itu tepat di sebelahnya.
Soo Young tersentak sekilas dan membelalakkan mata sembari menatap langit-langit kamar. Apa ini? Apa yang harus dilakukannya?
Taehyung ikut merebahkan tubuhnya di samping Soo Young dan menoleh ke samping untuk menilai ekspresi wanita itu.
"Matamu akan keluar sebentar lagi." Taehyung berucap datar.
Soo Young segera mengerjapkan matanya dan beralih menatap Taehyung tajam. Namun sedetik kemudian Ia segera memalingkan wajahnya ketika mendapati jarak mereka begitu dekat satu sama lain.
Kini Soo Young tidak dapat mendengar apapun selain debaran jantungnya sendiri. Suara itu teramat kuat dan cepat. Sampai Soo Young takut bahwa jantungnya akan meledak sebentar lagi.
"Ini bukan pertama kalinya kau berbaring di sampingku seperti ini. Bahkan sebelumnya jauh lebih-"
Soo Young mengangkat sebelah tangannya untuk mencegah Taehyung melanjutkan ucapannya. Apa pria itu bermaksud menambah kecanggungan dalam suasana seperti ini? Apa hanya dirinya yang merasa canggung?
Taehyung beranjak setengah duduk sembari menumpukan siku untuk menahan kepalanya. Ia menghadap Soo Young sembari menggenggam tangan wanita itu menjauh dari mulutnya. Lantas Ia menatap Soo Young beberapa saat sebelum berucap lembut.
"Katakanlah. Aku selalu menunggu penjelasanmu."
Soo Young tertegun. Tatapan Taehyung seolah menghanyutkannya untuk balas menatap pria itu. Tidak ada lagi kecanggungan dan kegelisahan yang menyeruak di dadanya. Semua hilang tergantikan dengan sebuah kerinduan dan penyesalan.
Taehyung perlahan meletakkan tangan Soo Young di kasur sembari menggenggam tangan wanita itu erat. Seolah enggan melepaskannya barang sedetik saja. Seolah enggan kehilangan wanita itu untuk kedua kalinya.
Di sisi lain, Soo Young mengerjapkan matanya dan menundukkan wajahnya. Ia benar-benar tidak menduga situasi ini. Ia tidak menyangka bahwa mereka akan membahas permasalahan tiga tahun lalu ini sekarang juga.
Seolah merasa bahwa Soo Young enggan untuk memulai, akhirnya Taehyung memutuskan bahwa dirinya yang akan memulai.
"Tiga tahun lalu kita masih sangat muda. Kita memutuskan untuk menikah di usia yang belia tanpa mengkhawatirkan konsekuensi yang ada. Tentu pada awalnya semua berjalan dengan baik-baik saja. Hingga kembali ke Korea menjadi titik tolak hubungan kita."
Ucapan Taehyung seolah menghipnotis Soo Young. Ia menatap Taehyung lekat dan menemukan sorot lembut pria itu. Tatapan yang sudah tidak pernah lagi dilihatnya cukup lama.
"Seharusnya aku mempersiapkan banyak hal untuk masa depan kita. Namun yang kulakukan justru sebaliknya. Aku bahkan menikahimu tanpa memberikan gambaran masa depan yang jelas. Itu adalah salah satu penyesalanku. Bahkan hingga saat ini." Taehyung melanjutkan.
Soo Young sudah merasakan tangannya sedikit bergetar dan air mata sedikit demi sedikit mulai memenuhi pelupuknya.
"Tapi mengapa kau melepaskan genggaman tanganku ketika kita sudah berjanji untuk selalu bersama dalam situasi apapun?"
Bagaikan sebuah sumbu yang disulut, benteng pertahanan Soo Young runtuh begitu saja. Air mata yang sedari tadi berusaha ditahannya kini mengalir cepat membasahi wajah cantiknya.
Sorot mata Taehyung perlahan berubah sendu. Bukan ini yang ingin dilihatnya.
Sebelah tangan Taehyung terangkat untuk menghapus air mata yang membasahi wajah Soo Young. Sangat terlihat jelas bagi Taehyung bahwa Soo Young berusaha menahan diri untuk tidak menangis. Bahkan wanita itu hanya menangis dalam diam. Jauh lebih menyakitkan bagi Taehyung untuk melihat wanitanya menangis seperti ini.
"Kau dapat menceritakannya padaku saat kau sudah siap. Aku akan menunggu." Taehyung kembali berucap perlahan. Mungkin tidak seharusnya Ia membahas topik ini di kala liburan mereka. Namun apa daya Taehyung tidak dapat menahan gejolak yang sudah ditahannya selama tiga tahun belakangan.
Beberapa menit berlalu dalam hening. Hingga akhirnya Soo Young mengangkat sebelah tangannya untuk menghapus sisa-sisa air mata pada pipinya. Lantas Ia membalikkan tubuh untuk bertatapan langsung dengan Taehyung.
Taehyung tersenyum lembut untuk menenangkan Soo Young. Ia mengelus puncak kepala Soo Young perlahan sebelum akhirnya beralih untuk kembali menggenggam tangan wanitanya.
"Sama sepertimu, aku bahkan jauh lebih bahagia saat memutuskan untuk menikah."
Taehyung tertegun.
"Aku tidak mengkhawatirkan masa depanku karena aku merasa bahwa jika bersamamu maka aku dapat mengatasi apapun permasalahan yang terjadi. Aku bahkan tidak peduli kemana aku harus melangkah." Soo Young terdiam sejenak dan melanjutkan.
"Namun semua tidak semudah itu."
Sebelah tangan Taehyung kembali terangakat untuk menghapus air mata Soo Young yang kembali mengalir perlahan.
"Sejak pernikahan kita, aku selalu berusaha menjadi yang seorang Istri yang sempurna untukmu. Meskipun aku tahu bahwa aku tidak akan pernah sanggup. Namun sebaliknya, kau terus berada di sisiku dan menyemangatiku. Kehadiranmu seolah menjadi kekuatan untuk mampu melewati semua tekanan yang kudapatkan setiap harinya." Soo Young tersenyum lemah.
Ya, Ia akan menceritakan semuanya. Sebuah kisah yang Ia pendam selama tiga tahun.
Taehyung merasakan rahangnya mengeras. Seolah mendapati kejangalan dalam ucapan Soo Young.
Sebuah tekanan?"Aku tahu sampai kapanpun tidak akan ada pengakuan dari kedua orangtuamu. Aku bahkan tidak dapat menjadi seorang menantu yang baik disaat aku tidak pernah menjadi seorang menantu bagi mereka."
Taehyung mengenggam tangan Soo Young erat. Ia sama sekali tidak mengetahui bahwa Soo Young harus melewati semua ini.
"Aku harus menyimpan semua ini sendirian karena aku tidak memiliki siapapun untuk berbagi kisah. Tentu saja aku tidak dapat mengganggumu karena kau sudah teramat sibuk dengan mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupan kita."
"Hal itu akhirnya merenggangkan hubungan kita. Bahkan jauh lebih buruk setelah kita pindah ke Korea dimana kita lebih sering bertengkar. Hingga aku merasa bahwa perpisahan adalah jawabannya."
Taehyung menatap Soo Young lekat. Ada sebuah kekosongan di hatinya saat ini. Luka lama yang semula disimpannya rapat-rapat kini kembali terbuka dan jauh lebih terluka daripada sebelumnya.
"Maaf. Mungkin hanya kata itu yang bisa kukatakan padamu. Namun ketahuilah bahwa aku tidak pernah meragukanmu atau bahkan tidak memercayaimu." Soo Young melepaskan tangannya dari genggaman Taehyung dan meletakkannya pada wajah pria itu.
Ucapan Soo Young seolah membungkam Taehyung. Setelah selama ini Ia meletakkan segala kesalahan pada Soo Young, kini Ia justru merasa bahwa semua kesalahan berawal darinya.
"Maaf aku sudah meninggalkannmu." Soo Young melanjutkan.
"Lantas maukah kau kembali? Karena aku tidak pernah beranjak pergi bahkan setelah tiga tahun berlalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
Fanfiction[VJOY] [TAEJOY] Bagaimana jika sepasang kekasih kembali dipersatukan dalam suatu ikatan pekerjaan? [22102018] [08032019] #1 - joy #1 - psy #1 - vjoy #1 - vbts #1 - taejoy #1 - bangtan #1 - minsuga #1 - btsvelvet #1 - sooyoung #1 - sonseungwan #1 - p...