🍁 happy reading 🍁
______ten years later.
"Apa kalian ingat ini hari apa?"tanya bocah perempuan yang saat ini berjalan dengan anak laki laki dan perempuan yang sudah beranjak dewasa tersebut yang dengan posesifnya mengapit gadis berusia sepuluh tahun tersebut.
"Hari Selasa!"kompak putri dan Raka sambil mengerlingkan mata keduanya.
"Apakah kalian hari ini akan pergi keluar atau nonton berdua?"lanjut bocah kecil itu setelah dia duduk diantara kedua kakaknya itu.
"Sepertinya seperti itu,apa ada masalah baby?"
"don't call me baby,me name is Ayu"
"Kau tetep adik kesayangannya kita baby"kini Putri ikut membuka suaranya.
"Bisakah malam ini kalian dirumah saja?"tanya ayu melihat kedua kakaknya bergantian,kini mobil yang mereka tumpangi sudah membelah jalanan ibu kota Yogyakarta.
"Sorry baby,tapi kita bener bener tidak bisa"
"Oke fine,tidak usah bicara apa apa lagi!"ketus Ayu yang langsung melipat kedua tangannya didepan dada sambil memejamkan matanya sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat dihalaman rumah yang sudah mereka tempati beberapa tahun belakangan ini.
Gadis itu turun dan berlari meninggalkan kedua kakaknya yang hanya mengedikkan kedua bahunya acuh dan mengikuti langkah adik kesayangannya itu.
"Bunda!_
"Ayah!_
Ayu berteriak memanggil kedua orang tuanya yang tidak mendapatkan respon sama sekali membuat gadis kecil dikeluarga Sebastian itu kembali mendesah.
"Baby! ayah sama bunda sibuk,hari ini bunda banyak menangani pasien dirumah sakit, sedangkan ayah lagi banyak kerja jadi maaf hari ini kau harus dirumah sendiri!"
"Bisakah kalian mengantarkan aku kerumah oma sebelum kalian pergi?"
"Oh baby,bukannya kita tidak mau mengantar kamu pergi but ketiga Oma dan opa kita malam ini ada acara diluar,so sorry baby"
"Tidakkah ada satu orang saja yang bisa menemani ayu malam ini?"
"Apa ada masalah serius? Bukankah biasanya kau selalu ditinggal sendirian dirumah dan tidak pernah mengeluh seperti ini? C'mon baby kita hanya sebentar!"
"Oke,pergilah jangan pedulikan gue"
"Baby!_
"Sorry,jangan pedulikan aku! bye!"ulang Ayu yang langsung menaiki anak tangga meninggalkan kedua kakaknya yang tersenyum sambil melirik satu sama lain sebelum keduanya tertawa melihat adik kecilnya masuk dan membanting pintu kamarnya.
"Persis seperti kamu kalo lagi ngambek honey"
"Stop call me honey Raka!"
"Oh kau merah honey!"
"Raka stop,i hate you!"