Part 1: Perkenalan

548K 12.2K 234
                                    

Nadezda Afanin, biasa di panggil Nanad adalah gadis manis dengan wajah yang sangat cantik dan menggemaskan membuat banyak yang menyukainya

Sudah satu minggu Nanad menjadi seorang murid baru, Ia sangat senang, apalagi sekolahnya adalah sekolah yang cukup populer di Jakarta.

Nanad berjalan melewati koridor sekolahnya. Dan tidak sedikit yang memandangnya. Banyak laki-laki yang memberi senyum padanya, ia pun membalas senyuman itu. Ada juga yang melihatnya dengan tatapan tidak suka, tetapi hal itu tidak membuat senyum di bibirnya itu sirna. Saat sedang asik-asiknya dia membalas senyum pada orang lain, tiba-tiba ada yang menabraknya dari depan.

Bughhh...

Nanad terjatuh karena orang yang menabraknya itu mempunyai badan yang cukup tinggi dibanding dirinya. Ia berdiri sendiri dan membersihkan seragamnya yang kotor.

"Nanad", terdengar suara laki-laki yang tidak asing di telinga Nanad

Nanad kaget karena laki-laki yang menabraknya barusan mengetahui nama panggilannya, lalu Nanad melihat ke arah laki-laki itu, setelah melihatnya Nanad kaget.

"Kak Raihan?", ucap Nanad dengan wajah yang mulai tersenyum.

"Lo masih inget gue kan? Eh eh, kok lo ada disini?" tanya laki-laki bernama Raihan itu.

"Masa Nanad lupa sama Kakak sih. Eh iya, Nanad pindah sekolah kesini Kak. Nanad baru satu bulan di Jakarta", jelas Nanad.

"Ohh", ucap Raihan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Eh iya kak, Nanad ke kelas dulu ya, nanti keburu bel. Dahh", ucap Nanad sambil berjalan meninggalkan Raihan. Raihan hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.

Tiba di kelas Nanad sudah di sambut oleh ketiga teman barunya.

"Hay Nanad selamat pagi", ucap seorang laki-laki menyambutnya masuk ke kelas. Nanad hanya tersenyum dan menghampiri ketiga sahabatnya, yaitu Qia, Latifa, dan Keysa.

Mereka bersahabat saat pertama masuk sekolah. Sifat mereka berbeda-beda. Qia dan Latifa yang cerewet, Qia dan Latifa termasuk cewe yang heboh dan pengagum senior yang ganteng dan famous di sekolahnya itu. Satu lagi sahabat Nadezda,yaitu Keysha, dia sangat kekanak-kanakkan, telmi, o'on, polos tapi dia baik. Sampai Nadezda, Qia dan Latifa bingung mengapa dia bisa bersahabat dengan Keysa yang otaknya rada geser.

"Baru datang lo?", ucap Qia

"Engga, aku baru pulang", jawabnya tak lupa dengan senyum manisnya. Qia hanya mendengus mendapat jawaban dari Nanad.

"Eh Nad, Lo gak pegel apa tiap hari senyum-senyum gitu? ", ucap Latifa yang heran karena Nanad tidak ada capek capeknya memberikan senyum pada orang lain.

"Ya enggak lahh Latifa Putri Jesika. Kan senyum itu ibadah, lagipula biar orang engga nganggap kita sombong", jelas Nanad.

"Ck, serahh deh", balas Latifa dengan memutar bola matanya.

Tidak lama seorang guru masuk ke kelas Nanad dan semua murid duduk dengan rapi lalu memberikan ucapan salam seperti biasanya.

***


kringgggg...

Suara bel istirahat berbunyi. Nanad, Qia, Latifa dan Keysa pun berjalan menuju kantin. Karena kantin yang sering di kunjungi oleh Nanad dan kawan-kawan sangat penuh. Maka terpaksa Nanad dan temannya melangkah menuju kantin di atas. Lebih tepatnya kantin untuk orang-orang yang famous. Sebenarnya Qia tidak setuju karena dia takut ada orang yang memandangnya tak suka. Tetapi karena cacing di perut mereka meminta jatah, dengan terpaksa mereka mengunjungi kantin tempat anak-anak famous itu.

Sesampai di kantin mereka langsung duduk di tempat yang kosong.

" Nanad yang cantieq mau pesen apa hm? Biar Qiana yang pesenin khusus buat Nanad", ucap Qia dengan senyum yang sangat manis. Beda dengan ketiga teman Qia yang menatap Qia dengan wajah yang heran.

"Lo pasti ada maunya kan", selidik Latifa.

"Yaiyalahh--eh", ucapnya Qia keceplosan dengan menunjukan cengir kuda nya.

"Iyaiya, aku traktir kamu makan Qi. Aku mau batagor sama es jeruk aja ya", ucap Nanad.

"Kalo gitu biar Kekey aja yang pesenin buat nanad ,ya ya. Tapi Kekey juga mau dungs di traktir sama Nanad", ucap keysa dengan wajah seperti anak yang meminta uang pada ibunya.

Nanad mengambil nafas panjang, Nanad tuh gak kaya raya, Nanad bukan anak konglomerat, kenapa mereka mau di traktir mulu sama Nanad.
"Yaudah kalian semua aku traktir makan deh,tapi jangan banyak-banyak ya.", jelas Nanad.

"Oke", ucap keysa,Qia dan Latifa serempak.

Tidak lama pesanan pun datang.
Saat sedang menyantap makanan Nanad melihat sosok laki-laki yang menabraknya tadi . Ya, laki-laki itu adalah Raihan. Saat Nanad sedang asik melihat Raihan, Raihan pun melihat Nanad.

"Hay Nad", Teriak Raihan. Dan karena terikan Raihan, semua orang di kantin melihat kearah Raihan. Raihan duduk dengan kawan-kawannya.

Nanad melihat Raihan menyebut namanya dan melambaikam tangannya. Refleks Nanad pun menunjukan jari telunjuknya pada dada miliknya, seolah dia bertanya kakak manggil saya?

"Iya elo Nadezda, sini cepetan", ucap Raihan dengan nada yang tinggi.

Nanad melihat satu persatu temannya yang sedang melihatnya dengan mata yang melotot. Nanad pun berdiri dan menghampiri Raihan yang sedang berkumpul dengan tiga cowo dan satu perempuan.

"Ada apa Kak?", tanya Nanad setelah dia berdiri di depan Raihan.

"Engga gue cuma mau ngenalin lo sama temen-temen gue. Ayo duduk", ucap Raihan. Nanad pun duduk di dekat Raihan dan menatap satu persatu temannya Raihan.

"Kenalin nih yang ini namanya Raden, dia temen gue yang paling sebleng. Den kenalin ini Nadezda ,panggil aja Nanad", ucap Raihan dengan senyum hina pada Raden.

"Enak aja maneh panggil gue Sebleng. Eh Nadezda yang cantik jangan dengerin kata si kutu kupret Raihan ya, gue disini paling pinter loh", ucap Raden sambil tersenyum manis.

Raihan hanya terkekeh mendengar ucapan Raden.

"Nih kalo yang ini namanya Rifan, dia orangnya kalem. Terus yang cewe itu namanya Raya,dia itu tomboy tapi baik kok", jelas Raihan pada Nanad. Nanad hanya tersenyum pada dua orang yang baru saja dikenalkan raihan padanya. Dan kedua orang tersebut tersenyum ramah pada Nanad.

"Nah satu lagi, si kutub ini namanya Reynand. Jangan kaget dia mukanya beku gitu, dia emang dingin orangnya", ucap Raihan. Nanad pun mengangguk mengerti, dan menatap Reynand. Jujur Reynand adalah cowok paling tampan dibanding yang lain. Bukan berarti Raihan, Raden dan Rifan tidak tampan. Mereka juga tampan, tapi Reynand jauh lebih tampan dari mereka. Nadezda menatap Reynand dan tersenyum padanya,tetapi Reynand hanya memasang wajah datar dan tidak membalas senyumnya. Ia malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Jangan heran si Reynand emang gitu", ucap Raihan berbisik pada Nanad

"Iya kak. Oh iya, aku mau nyamperin teman temanku lagi ya,kasihan mereka nunggu nya kelamaan. Eum sekali lagi makasih udah ngenalin aku sama teman-teman Kak Raihan yang baik ini. Aku permisi ya Kak", pamit Nanad dengan senyum manisnya. Setelah itu Nanad meninggalkan Raihan dan teman-temannya.

Bersambung...

Nanad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang