Setelah 3 hari dirawat di Rumah sakit akhirnya hari ini Nanad dibolehkan untuk pulang. Pagi ini Nanad merasa lega karena sudah bisa keluar dari ruangan yang tidak pernah Nanad sukai.
Cklek...
Pintu ruangan terbuka. Memperlihatkan seorang pria tampan dan berkulit putih. Alfaro yang melihat Reynand memasuki ruangannya segera menoleh.
"Gak sekolah lo?", tanya Alfaro. Reynand hanya menggeleng.
"Kok kamu gak sekolah?", tanya Nanad
"Mau nganterin kamu", jawab Reynand berjalan mendekati Nanad.
"Ck. Pertanyaan gue gak di bales", gerutu Alfaro. Reynand hanya menaikan sebelah alisnya.
"Ngapain ish? Aku kan ada abang. Jadi kamu gak perlu bolos sekolah cuma buat nganterin aku", ucap Nanad
"Aku gak bolos", balas Reynand.
Nanad hanya menghela nafasnya. Reynand memang keras kepala, gak mau ngalah. Ahh Nanad bingung kenapa dia bisa suka sama si King kutub itu.
Nanad, Reynand dan Alfaro pun sudah sampai di rumah Nanad. Mereka sekarang sedang duduk di ruang keluarga. Aldi sedang bekerja, dan Nina sedang berada di restaurantnya. Keluarga Nanad mempunyai restaurant yang cukup terkenal. Mamah Nanad sangat jago masak, dan Nanad pun tertular dengan kejagoannya itu. Aldi dan Nina awalnya ingin ikut menjemput Nanad ke rumah sakit. Tapi Alfaro melarangnya. Karena dia tau kedua orang tua nya itu sedang sibuk.
"Abang mau sampai kapan cuti? Kok lama?", tanya Nanad.
"Oh mentang-mentang udah ada si kutub ini adek abang ngusir abang gituhh?", ledek Alfaro. Nanad pun hanya mendengus.
"Bukannya gitu. Mamah sama papah udah mahal-mahal biayain abang kuliah di London. Eh abang malah males-malesan", ucap Nanad.
"Abang sebenarnya gak perlu kuliah. Karena otak Abang udah jenius", Alfaro membanggakan diri. Nanad hanya mendelik mendengarnya.
"Nad aku pulang dulu", ucap Reynand sambil berdiri.
"Loh kok pulang? Gak mau makan dulu?", tawar Nanad. Sebenarnya Nanad hanya basa-basi, karena dia ingin selalu memandang Reynand, dan tidak ingin Reynand pulang.
Reynand menggeleng. Lalu dia melenggang mendekati Alfero
"Gue balik dulu Bang", ucap Reynand menepuk pundak Alfaro. Alfaro yang sedang memakan keripik pun tersedak.
"Astaga", Alfaro kaget.
"Anjir lo Rey. Mau pamit salam kek, lo malah nepuk pundak gue. Awas aja lo", ucap Alfaro. Reynand hanya terkekeh dan mendekati Nanad kembali.
"Aku pulang dulu", ucap Reynand sambil mengusap pucuk rambut Nanad. Nanad yang di perlakukan seperti itu langsung kaget. Lalu reynand pun melangkah menuju pintu
"Cih ke Nanad aja so manis lo kutub", gerutu Alfaro
"Gue denger", teriak Reynand dari balik pintu.
"Aelah pulang aja lo sono ke benua Antartika", teriak Alfaro kesal.
Nanad hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya dan abangnya. Baru saja mereka 2 hari berjumpa sudah bisa bertengkar seperti ini. Apalagi kalo udah bertahun-ahun.
***
Reynand sekarang berada di ruang keluarga rumahnya. Dia sedang asyik menonton tv. Tidak biasanya dia duduk manis di ruangan itu. Biasanya juga dia hanya diam di kamar, ke dapur untuk makan, dan sisanya dia pakai untuk berkumpul dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...