Nanad sedang menatap dirinya di cermin yang ada di kamarnya. Dia memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah, Nanad tersenyum saat merasa semuanya sudah lengkap. Tiba-tiba suara dering ponsel terdengar oleh indera pendengarannya. Nanad pun tersenyum saat nama seseorang tertera di layar ponselnya
"Hallo"
"5 menit gak keluar gue tinggal"
Tuutt..tuutt..
Panggilan pun di akhiri sepihak, Nanad pun mendengus kesal. Lalu ia segera buru-buru menuruni tangga dan mencari Nina-mamahnya. Setelah melihat sang mamah yang sedang menyiapkan sarapan Nanad pun tersenyum.
"Good morning", ucap Nanad sambil mengecup singkat pipi milik Nina
"Morning too sayang. Ceria banget ada apa nih?", tanya Nina
"Mamah pengen tau aja", jawab Nanad. Nina pun terkekeh mendengarnya.
"Ohya Nanad berangkat dulu ya Mah", ucap Nanad.
"Enggak sarapan dulu? Berangkat sama siapa sayang?", tanya Nina
"Enggak Mah, nanti aja disekolah. Sama Reynand", jawab Nanad.
"Pantesan putri mamah semangat banget. Ada pacarnya tohhh", goda Nina
"Mamah apaan sih. Yaudah Nanad berangkat ya, sampein juga ke Papah", jawab Nanad menyalami tangan Nina.
"Yaudah hati-hati", ucap Nina
"Siap mimom.. Assalamualaikum", teriak Nanad sambil berlari keluar rumah.
"Waalaikumsalam", jawab Nina sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri bungsunya itu.
Saat keluar dari rumah Nanad melihat Reynand yang sedang menatapnya tajam.
"Telat 3 menit", ucap Reynand dingin.
"Iya iya maaf. Tadi pamit dulu sama mamah", jawab Nanad. Reynand tidak menanggapi ucapan Nanad, dia membuka pintu penumpang mempersilahkan Nanad masuk. Lalu mereka berdua pun melaju ke arah sekolahnya. Ya, sekarang semua siswa-siswi memasuki sekolahnya kembali setelah beberapa minggu berlibur.
Didalam mobil hening. Reynand diam tidak seperti biasanya.
"Rey", panggil Nanad. Namun Reynand tidak memberi respon.
"Ish kok di dieminn"
"..."
"Reynand kamu ish"
"..."
"Iya iya maaf tadi aku telat 3 menitt. Aku akuin salah"
"..."
"Yaudah kalo kamu mau diem-dieman. Aku capek ngomong sama kamu", ucap Nanad memalingkan wajahnya ke jendela.
Malah balik ngambek, dasar cewek! Batin Reynand.
"Iya gue maafin", jawab Reynand
"Te.lat!", jawab Nanad sengaja menekankan katanya
Salah langkah gue, Batin Reynand
"Terus mau gimana?", tanya Reynand
"Ya harusnya kamu enggak diemin aku", jawab Nanad seperti anak kecil
"Ini enggak ngediemin", ucap Reynand
"Iya sekarang engga. Kan tadi kamu diemin aku", jawab Nanad.
"Iya yang tadi biarin aja. Yang penting sekarangkan enggak", ucap Reynand menenangkan.
"Au ah aku sebel sama kamu", kesal Nanad.
"Iya maaf", ucap Reynand mengacak rambut Nanad.
Blush! Pipi Nanad berubah warna seperti tomat matang. Nanad yang tersipu malu pun memalingkan wajahnya dari Reynand. Dia melihat keluar jendela karena ingin menyembunyikan pipinya yang sedang merah merona. Reynand yang melihatnya pun terkekeh pelan. Sangat mudah membuat Nanad luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...