Hari ini adalah hari dimana semua siswa dibebaskan di sekolah. Karena minggu kemarin mereka mengadakan ujian. Sekarang Nanad memaksakan sekolah karena hari ini akan diumumkan peringkan setiap kelasnya. Sebenarnya Nanad malas sekolah, tapi dia paksakan.
Nanad berangkat sekolah sendiri karena dia tidak mau bareng Dimas. Dia selalu merepotkan Dimas.
Setelah sampai di sekolah Nanad hanya menampilkan wajah pucatnya. Ya, Nanad semalam tidak bisa menahan tangisannya, dia sangat kecewa pada Reynand. Sebenarnya dia belum siap untuk kehilangan Reynand. Karena Nanad benar-benar sudah mencintainya.
"Hay Nad", sapa seorang perempuan
"Kak Alana", ucap Nanad saat terlihat Alana berjalan dari belakang, ditemani dengan Reynand. Dada Nanad semakin sakit saja.
"Lo sakit Nad?", tanya Alana. Nanad hanya menggeleng lemah.
"Lo harusnya gak sekolah", ucap Alana khawatir.
"Nanad kuat kok", ucap Nanad sambil menampilkan senyum manisnya.
"Rey. Anterin pacar lo ke kelasnya", ucap Alana pada Reynand. Reynand mengangguk.
"Gak usah. Nanad bisa sendiri", ucap Nanad.
"Gue takut lo kenapa-kenapa Nad", ucap Alana.
"Nanad gak papa kok. Nanad kurang tidur doang. Yaudah kalo gitu Nanad pergi dulu ya", pamit Nanad berjalan meninggalkan mereka berdua.
Lalu Nanad pun berjalan di koridor kelas.
"Nadezda", panggil seorang pria dari belakang Nanad. Nanad memutar balikan badannya untuk melihat pria itu. Nanad mengerutkan keningnya saat melihat pria itu, Nanad tidak kenal dengan pria itu.
"Kakak manggil aku?", tanya Nanad.
"Emang disekolah ini yang namanya Nadezda berapa orang?", tanya laki-laki itu.
"Perasaan cuma Nanad deh", ucap Nanad
"Yaudah kalo gitu gue manggil lo", ucap Laki-laki itu.
"Kakak siapa ya?", tanya Nanad.
"Ah iya gue Nicko", jawab laki laki itu.
"Nicko?", gumam Nanad. Nanad serasa nama Nicko tidak asing di telinga Nanad. Nanad pernah mendengar namanya tapi kapan.
"Oh Kak Nicko pacarnya Kak Alana ya", ucap Nanad saat dia sudah mengingatnya
"Lo tau darimana?", tanya Nicko.
"Nanad lupa siapa orang yang ngasih tau Nanad. Tapi kayaknya temen-temen Nanad deh", jawab Nanad.
"Ah gak penting soal itu. Gue mau ngomong serius sama lo", ucap Nicko
"Mau ngomong apa emangnya?", tanya Nanad.
"Gue mohon sama lo bujuk Reynand buat jauhin Alana", ucap Nicko memohon. Nanad pun yang mendengarnya langsung tertunduk
"Kalo Nanad bisa, Nanad udah ngelakuin dari kemarin-kemarin Kak", ucap Nanad.
"Nanad bingung harus apa. Reynand gak mau lepasin Nanad atau jauhin Kak Alana", jelas Nanad.
"Emang bener-bener tuh anak", kesal Nicko.
"Yaudah Kak. Nanad ke kelas dulu", ucap Nanad lalu berlalu.
"Jangan cuma nyalahin Reynand. Pacar lo juga salah", ucap seorang lelaki yang sudah memperhatikan Nanad dan Nicko dari tadi.
Nicko mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut.
"Dimas", gumam Nicko
"Maksud lo apa?", tanya Nicko
"Pikir aja sendiri", ucap Dimas lalu ia melenggang pergi dari tempat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...