Part 46: Raya vs Raden?

113K 3.9K 101
                                    

Mata Reynand mengerjap saat cahaya matahari menyorot pada wajahnya. Reynand melirik kearah jendela dan terdapat bundanya yang sedang membukakan tirai jendela.

"Ini udah jam 9, kamu baru bangun. Bagus yaa", sindir Vima. Reynand tidak mengubris perkataan Vima

"Ayo cepat mandi", suruh Vima. Reynand hanya berdehem dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit Reynand membersihkan badannya, ia pun segera keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya.

Reynand pun menuruni tangganya dan melihat ayahnya yang sudah siap dengan pakaian kerjanya. Reynand hanya mendengus melihat ayahnya. Tidak pernah dia meluangkan waktunya sebentar saja buat Reynand. Tak lama Samudra, Ayah Reynand pergi keluar rumah.

Dia gak inget apa kalo dia punya anak, Batin Reynand

Lalu Reynand pun melanjutkan langkahnya.

"Eh anaknya bunda udah ganteng. Ayoo makan", ucap Vima. Reynand tidak mengubris ucapan Vima. Vima sudah terbiasa dengan sikap Reynand yang seperti itu.

"Eh iya Rey. Kamu sekarang mau kemana?", tanya Vima

"Basecamp", jawab Reynand.

"Ohh. Kalo ada waktu ajak Nanad kesini ya. Bunda kangen sama Nanad", ucap Vima. Reynand hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah sarapan pagi selesai. Reynand langsung melaju menuju base camp. Setelah sampai di base camp Reynan pun langsung masuk

"Wishh boss. Udah pulang lo?", tanya Raden. Raya pun menoyor kepala Raden

"Yang lo liat ape hah? Kalo Reynand udah disini, berarti dia udah pulang. Kalo dia belum pulang, dia gak akan nongol kesini", ucap Raya

"Emang sebleng tuh anak", ucap Raihan.

"Aing dei aing dei"kesal Raden.

"Eh gimana? Si Nanad udah pulang?", tanya Rifan. Reynand pun mengangguk

"Terus dia udah maafin lo?", tanya Raya. Reynand pun mengangguk

"Lo balikan gak sama dia?", tanya Raihan. Dan Reynand pun kembali mengangguk.

"Yang bener lo? Kok bisa sih? Harusnya lo itu dikasih pelajaran dulu sama s Nanad, baru diterima", cerocos Raden

"Sirik ae lu", cibir Raya

"Naon atuh Raya?", balas Raden

"Ngomong apaan lu?", tanya Raya

"Au ah gelap", kesal Raden.

"Eh Rey. Lo disana ngapain aja? Lo pasti ketemu kan sama calon kakak ipar. Lo di gebukin gak sama kakaknya si Nanad? Apa lo ditampar sama si Nanad? Atau gimana? Ayo cerita gue penasaran banget", cerocos Raden.

"Bacot!", kesal Reynand lalu ia mengambil botol minuman di meja yang ada di hadapannya.

"Anjir minum gue itu", ucap Raden saat melihat minumannya yang sama sekali belum tersentuh diambil oleh Reynand.

"Mampus", ucap Raya.

"Elo lagi", sebal Raden.

Sedangkan ditempat lain Nanad masih anteng menggulung badannya di selimutnya.

Cklekk..

Pintu kamar pun terbuka. Menampakan seorang wanita paruh baya yang masih cantik memasuki kamar Nanad.

"Astagaa Nanad bangun Nak. Udah jam 9 ini, gak baik perawan bangun siang", ucap Nina sambil membukakan tirai jendela kamar Nanad.

"5 menit lagi Mah, Nanad ngantukk", ucap Nanad.

Nanad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang